“gue ngejar orang berhoodie tadi, kan? jarak kami udah deket banget, cuma butuh dua langkah, gue yakin bisa narik tudung hoodie dia. situasi dan kondisi mendukung, lingkungan terakhir kami itu bener-bener jalan buntu. tembok beton ada di depan gue, di depan kami. kiri-kanan nggak ada jalan buat dia kabur. gue yakin dengan kemampuan diri gue bahwa gue pasti bisa nangkep orang itu. tapi pas tangan gue menjulur, dia noleh ke gue, bibirnya tipis, menyeringai ke gue, sumpah, serem banget. abis itu dia nembus itu tembok beton gitu aja. bener-bener langsung ilang.” jaehyun memaparkan dengan sedikit bergetar.
di dunia zaman mereka berada ini, keberadaan hantu atau hal-hal mistis terkesan begitu tabu. tak ada yang mempercayai hal mistis yang apalagi hantu, zaman mereka mendukung di mana hal-hal seperti itu adalah hayalan semata. saat seseorang yang bisa melihat hantu identitasnya diketahui oleh orang lain, maka ia akan jadi bulan-bulanan orang-orang sekitarnya. bully-an fisik maupun verbal akan mereka dapatkan dengan begitu kejamnya. dikatai sebagai orang gila, pengidap skizofrenia, dan sebutan lain yang lebih kejam lagi. sebab itulah, trauma adalah buah dari bully-an itu.
karena itu, para pemilik mata tuhan atau orang-orang yang dikaruniai untuk bisa melihat hal-hal seperti itu memilih bungkam mengenai apa yang mereka lihat, termasuk kepada keluarga mereka sendiri, karena doktrin masyarakat akan mengantarkan mereka pada kenyataan bahwa rumah sakit jiwa adalah satu-satunya tujuan yang akan menerima mereka dengan lapang.
jeongguk adalah salah satunya, pemilik mata tuhan yang berhasil selamat hingga dirinya diangkat menjadi polisi bayangan bersama keempat temannya oleh kepala kepolisian korea selatan yang berkolaborasi dengan kepala badan intelijen negara korea selatan atas rekomendasi kepala pusat Interpol dunia.
“gimana, gguk? apa tanggapan lo soal cerita jaehyun?” yugyeom bertanya setelah jaehyun nampak tak akan melanjutkan ceritanya.
alis jeongguk hampir menyatu saat keningnya mengerut. “jadi, orang tadi, hantu?” jeongguk bertanya namun pandangannya kosong, seolah pertanyaan itu untuk dirinya sendiri.
“masuk akal kalo dia emang hantu, jeon.” karena jeongguk nampak seperti orang kebingungan, taehyung akhirnya buka suara. dirinya mengingat tatapan mata orang tadi nampak putih saja, kosong, seperti tak ada lagi pendar kehidupan di sana.
jeongguk kini menghadap taehyung yang tengah berdiri di samping eunwoo yang berada di depannya, hanya meja saja sebagai penghalang. eunwoo nampak sibuk mengotak-atik laptopnya dengan wajah bingung, sementara taehyung sesekali melirik dan mengangguk ke arah laptop itu. “masuk akal gimana maksud lo?” jeongguk bertanya, membuat keempat temannya bersamaan langsung melihat ke arahnya, yang sedetik kemudian kompak melihat ke arah pandang jeongguk di samping eunwoo yang tentu saja hanya ruang kosong tak ada siapapun di sana, namun sekali lihat saja mereka paham bahwa taehyung-lah orang yang sedang diajak jeongguk untuk berbicara.
“gue nggak tau apa lo sempet ngeliat muka atau bentuknya apa enggak. tapi, di dunia kami, sama kayak dunia kalian. manusia nggak bisa nembus manusia lainnya, dan hantu nggak bisa nembus hantu lainnya.” jeongguk manggut-manggut mendengar penjelasan taehyung, namun seketika keningnya berkerut saat mendengar ucapan taehyung berikutnya yang membuat teman-temannya merengek penasaran karena masih harus bersabar untuk menunggu taehyung selesai berbicara. “tapi anehnya, dia pake baju manusia, bisa megang tongkat baseball yang berat begitu, lalu di rekaman cctv yang mengarah ke arah kita tadi kejar-kejaran, bentuknya ya keliatan. entah keliatan karena baju manusianya atau gimana gue nggak paham. gue curiga, antara dia hantu sakti – yang belum pernah gue temuin selama ini, ya walaupun baru empat hari gue mati sih–, atau dia manusia tapi udah hilang akal sehat. dia bisa ngelihat hantu, tapi saking stresnya sampe bikin aura dia seserem aura para hantu. kalo misalnya opsi kedua yang kenyataan sih, gue bisa yakin 98% kalo dia pembunuh yang selama ini kalian cari.”
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTER (KOOKV)
FanficTaehyung terbangun dan mendapati dirinya terbaring di tengah-tengah keluarganya yang menangis meratap memanggilnya. "Aku ..., sudah mati?" .. disclaimer: cerita ini hanya fiktif belaka, diciptakan guna hiburan semata.