Chapter 2 : Fakultas Hukum

243 17 1
                                    

Hari ini adalah hari kedua anya masuk kampus sekaligus hari terakhir mengikuti ospek. Seperti biasa sebelum berangkat anya sarapan terlebih dulu di meja makan mengisi perut kosongnya

"Dek kamu santai banget makannya, udah mau jam 9 itu ntar telat loh" ucap pricillia melirik anya begitu santai menyantap sarapan

"Cyuma ospwek jadi gwapapa" balas anya tak jelas dengan mulut penuh roti

"Jangan sampe di tegur sama dosen atau kating ya dek, kamu masih maba loh" pricil dengan tegas memperingati anya

"Iya tetehku sayang" kata anya "bawel amat ih iya ini anya berangkat sekarang" bangun dari kursi menyalimi kakaknya

"Oma, bik surti anya pamit berangkat ke kampus ya" anya berjalan kearah dapur menyalimi dua wanita yang sedang sibuk membuat kue dipagi hari

"Teh, gamau ke butik bareng aku aja?" anya menghentikan langkah melirik kakaknya duduk dimeja makan masih setia berhadapan dengan laptop

"Ngga, kamu duluan aja, teteh dijemput sama mas karel nanti" tolak pricil santai

"iyadeh yang punya anter jemput pribadi emang beda huu" cibir anya melangkah kembali menuju pintu

Pricil menggelengkan kepala heran mendengarkan cibiran adiknya itu, baginya anya tak pernah dewasa tetap gadis kecil yang hoby mengejek dan suka membuat onar, walaupun umur anya semakin bertambah sifat dan karakter yang ada dalam diri anya masih tetap sama seperti semasa kecil sangat awur-awuran dan nekat

Anya berjalan memasuki mobil bagian penumpang, didalam mobil sudah ada mang ajip sedang menyisir rambut yang sedari tadi menunggu kedatangan anya

"Ayo mang ajip letsgooo" pekik anya semangat memajukan tangan kanannya seperti bentuk spiderman ketika terbang

"Siap non, suki sudah siap melaju" balas mang ajip tak kalah semangat

****

Maba dikumpulkan lagi di halaman untuk berbaris, kali ini mereka tak dijemur dibawah sinar matahari tapi dikumpulkan dibawah pohon beringin yang cukup besar sambil menunggu arahan yang akan diberikan oleh kating kepada semua maba yang mengikuti ospek terakhir mereka hari ini

"Kita kira ngapain ya? kok aku deg-degan nunggunya" Ucap gelda wajah panik

"Feeling gue paling disuruh suruh sih kita semua" balas neisha menerka

"Gausah takut gel, lo ga sendiri kita semua bakal bantuin kalau sampe sesuatu terjadi" anya menepuk bahu gelda peka dengan kekhawatirannya

"Baiklah untuk semua mahasiswa baru, games kita kali ini adalah kalian semua diminta untuk mengantri dan mengambil satu kertas yang ada di dalam kotak box, di kertas sudah terdapat beberapa nama senior yang harus kalian mintai tanda tangan mereka. Games dinilai secara personal tidak berkelompok, bagi kalian yang gagal mendapatkan tanda tangan merekaakan diberikan hukuman"

Setelah mendengar arahan dari senior mereka yang bernama abimanyu, semua mahasiswa baru mulai mengantri untuk mengambil gulungan kertas yang ada di dalam kotak telah diarahkan.

Selesai mengambil anya dan teman-temannya berkumpul kembali di barisan membuka bersamaan gulungan kertas itu, namun tiba-tiba saja anya, gabriel, neisha, aruna, dan bhadra dikagetkan dengan teriakan gelda yang cukup kuat membuat beberapa mahasiswa menatap barisan mereka

"Kenapa gel?" Tanya anya kaget dan bingung dengan gadis disampingnya

"Mati, aku. demi apa dapet nama kak aksa.. " Gelda histeris, butiran keringat mengalir di pelipisnya

Aksana bumi manusia (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang