Sebastian kini sudah sampai di depan rumahnya, terlihat begitu besar bak seperti istana yang megah. Di sekeliling banyak sekali tanaman bunga yang krap pagi terdapat kupu kupu di sana. Kolam renang yang berada di belakang rumah dan kolam ikan yang barada di samping kiri rumah, bahkan ruftoop yang tak kalah estetik.
Montor Sebastian sudah sampai di pintu gerbang yang terlihat sangat besar itu.
Sebastian membunyikan tiga kali tlakson montor nya dan terlihat seorang bapak bapak yang sudah berumur berlari dari pos satpam untuk membukakan gerbang itu, mana ada si rumah sebesar itu tak ada satpam nya.
Sebastian pun memarkirkan montor nya, dan pergi ke dalam rumah, rumah yang terkesan minimalis namun ada segi mewahnya juga di dalamnya.
Sepanjang langkah nya , ia disambut dengan sangat hormat oleh pelayan pelayan rumah sanders.
Melihat papanya yang sedang duduk manis dengan di temani kakak perempuan nya pun langsung mendekat ke arah sang papa.
Sebastian memeluk Rio sangat erat, "udah pulang kamu dek" Ucap Rio yang menyadari anak bontot nya itu tengah memeluknya dengan sangat erat.
"Papa tau ian peluk papa, yang artinya ian udah pulang ,gitu aja kok nanya si pa" Ucap Sebastian.
"Mulai deh manjanya, mulai, heran kakak sama kamu dek" Yang ini kakak perempuan Sebastian namanya lizy.
"Kakak berisik deh" Ucap sebastian, beginilah seorang Sebastian jika di dekat pacar dan keluarganya seperti kucing jinak bukan?.
"Udah ah, adek mandi sana, bau keringat, nanti daddy kamu juga pulang" Titah Rio yang mendapat anggukan dari Sebastian.
Meskipun anaknya bandel dan terkenal kejam di luar sana, tapi ia selalu menuruti perintah papanya sekalipun papanya ingin ia putus dengan pacarnya mungkin akan dia lakukan karena satu alasan "papa udah lahirin gue, apa salahnya jika gue balas kebaikannya" Begitulah alasannya.
Sebastian pun pergi ke kamarnya yang terlihat minimalis dan luas, kebanyakan di sana warna putih abu, ada gambar poster anime psikopat disana, bahkan komputer game dan komputer sekolah ada sendiri sendiri. [Dengan ini kalian harus bisa bayangin sendiri rumah dari CEO terbesar di kota]
_______________
Sedangkan kini Ciel tengah berada di kamarnya memandangi laptop, ia tengah mencatat kenakalan atau kalau bisa di bilang seberapa banyak siswa siswi yang melanggar aturan sekolah. Itu adalah salah satu tugasnya untuk dilaporkan ke-kepala sekolah.
Di sana terlihat nama. Sebastian eart sanders. Yang memang terpampang di laptop ciel, betapa banyaknya aturan aturan yang di langgar oleh seorang Sebastian ini.
"Astaga pacar siapa si ini, bukan pacar gue sumpah" Gumam ciel yang masih stay menatap layar laptop.
Tak lama suara pintu terbuka menampilkan seorang wanita yang sudah berumur kita sebut saja namanya mira, ibu kandung ciel.
"Ngerjain apa el" Ucap mira yang menghampiri anaknya. Setelah sampai iapun mengelus puncuk kepala ciel.
"Lagi liat anak anak yang sering langgar aturan bun" Ucap ciel yang masih manatap laptopnya.
Mira pun ikut melihat laptop ciel matanya malihat nama Sebastian disana. "Astaga el, Sebastian banyak banget nglanggarnya" Ucap mira kaget, siapa yang nggak kaget jelas jelas di sana terlihat bolos sudah 50kali , bikin masalah hampir setiap hari apalagi telat ke sekolah yang setiap hari di lakukan seorang Sebastian.
"Bukan pacar el bun, el gak kenal" Ucap ciel sambil geleng kepala.
Melihat tingkah anaknya itu membuat mira terkekeh "jangan gitu ah, yuk turun kita makan, ayah kamu udah nungguin di bawah" Ucap mira lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBASTIAN [AND]√
ActionKalau kata ciel sebastian manja nya itu nglebihi anak bayi, herannya kalau di tempat umum kok beda jauh sikapnya. "sejak kapan badboy sekolah jadi manja gini" Ciel "Gakpapa, sama pacar sendiri juga" Sebastian kalian simak lah cerita kedua gue, jang...