Sambil nungguin MDMH yang masih on going melipir kesini dulu yuk😂
Tenang aja buat yang udah pernah Baca ini bisa dibaca lagi kok, karena sebagian kalimatnya dirombak. karena dulu masih amburadul sekali bahasanya😂
Happy Reading❤________
Hari sudah semakin gelap, setelah menghabiskan waktu sehariannya bersama Danian prilly memutuskan untuk mengajak Dani pulang. Jam tangan yang melingkar di pergelangannya sudah menunjukkan pukul 10 malam
Dan saat ini prilly sedang dalam masalah besar, dirinya lupa tak sempat mengabari mamanya terlebih dahulu karena terlalu asik menikmati quality timenya bersama Dani.
kali ini ia harus segera menyiapkan telinga dan batinnya, mengingat papanya yang baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya. Omelan yang Akan Diterima prilly malam ini pasti Akan bertahan semalam suntuk
"makasih sayang buat hari ini, aku seneng banget bisa seharian bareng kamu" prilly masih setia memandangi wajah Dani yang saat ini berdiri tepat dihadapannya
"iyaa sama sama chubbyku buruan masuk gih udah malem banget, maaf ya kita jadi lupa waktu gini" Dani mengusap pipi prilly lembut. gadis itu hanya mengangguk dengan seulas senyum yang menghias bibirnya
"eh tapi tunggu bentar dong, sebelum masuk Sini cium dulu" goda Dani sembari menunjuk pipi kirinya dengan telunjuknya
"iiihhh apaansii" Prilly merengek manja untuk menutupi pipinya yang bersemu merah. Tanpa menunggu respon prilly Dani menarik dagu prilly untuk menghadapnya lalu menghadiahi kecupan di kening gadisnya itu
Senyum malu prilly mengembang disela bibirnya. lidahnya serasa kelu, Dani selalu mampu membuatnya tersipu dengan perlakuan manisnya. definisi Pacar material banget emang si Dani
Prilly menatap mata Dani sebentar dengan senyumnya, setelah itu dia beranjak pergi masuk kerumah tanpa sepatah katapun
"besok pagi aku jemput ya sayang" teriak Dani tapi tak terlalu keras
prilly menoleh sekilas dan mengangguk menandakan iya. Lalu prilly melanjutkan langkahnya memasuki pelataran rumahnya.
krekk dia menutup pintu dengan hati yang berbunga prilly masih bersandar di pintu sambil memejamkan matanya membayangkan kejadian tadi.
tiba tiba prilly merasakan sebuah tangan yang terasa dingin mencekal pergelangannya, seketika juga lamunannya yang melambung ke awan meletup begitu saja
"papa" prilly membulatkan matanya melihat sosok papa yang sudah berada di hadapannya "belum tidur pa?" tanya prilly dengan memasang ekspresi se tenang mungkin
"dari mana saja kamu! Kamu pikir seorang ayah bisa tidur jam segini saat dia tahu kalo putri semata wayangnya belum pulang sejak pergi sekolah tadi pagi" bentak papanya dengan suara meninggi dan sorot tatapan tajam. papa prilly nampak begitu marah terlihat dari rahang kokohnya yang mengeras
tubuh prilly seketika menegang, ia takut melihat papanya yang dengan keras membentaknya. papanya bukan tipe yang suka berbicara dengan nada tinggi, ini terbilang pertama kalinya prilly mendengar papa membentaknya.
"jawab! kamu dari mana prilly" Tanya papanya lagi"en..engg prilly..prilly tadi jalan sama Dani p..pa" ucap prilly terbata, ia masih menunduk takut tak berani menatap papanya
"Apa jadi gara2 dia kamu jadi sering pulang malam kamu gak mikir dia itu lelaki dan kamu perempuan apa pantas kalian pergi berdua hingga malam seperti ini? kamu itu anak gadis prilly ingat anak gadis!" bentakan papanya kali ini membuat pertahanan prilly runtuh. Prilly yang notabenenya mudah sekali menangis, akhirnya kali ini tak mampu menahan isakan tangisnya
"Berhenti menangis prilly, papa kecewa aakhh..." papa prilly nampak kesakitan meremas dadanya. Tubuh papa prilly limbung, membuat prilly dengan sigap membantu menahan tubuhnya
"Papaaa.." Prilly semakin terisak mendapati papanya yang tak sadarkan diri. Prilly menyangga setengah badan papanya yang melemas dipangkuannya. Dia menepuk pelan pipi papanya tapi tetap saja tak Ada respon.
Prilly sungguh menyesal dengan apa yang dirinya lakukan. kata maaf berkali kali dia lontarkan pada papanya, tapi sepertinya itu tak berguna papanya tetap saja tak kunjung membuka matanya.
"Papaaa..." Mama nelly yang berjalan dari arah belakang terkejut melihat keadaan suaminya yang terbaring lemah dilantai.
"apa yang terjadi prilly, kenapa papa kamu bisa sampai kayak gini? Kamu kan tau papa kamu menderita penyakit jantung" Mama nelly memandang papa prilly dengan tatapan khawatir
"maafin prilly ma prilly udah ngecewain kalian" jawab prilly dia hanya menunduk tak berani menatap langsung wajah mamanya karna dia tak kuasa menatap mamanya.
"pak ujaangg.. bi minaahh" mama nelly berteriak memanggil pelayan yang Ada dirumahnya, ia meminta bantuan mereka mengangkat tubuh papa prilly untuk dibaringkan ke sofa
"Tuan kenapa nyonya" Tanya bi Minah
"Papa kambuh bi, tolong ambilkan Minyak kayu putih dan Teh panas ya bi" pinta mama nelly. Dengan sigap bi Minah melaksanakan perintah mama nelly
"Apa kita ga sebaiknya bawa ke Rumah sakit saja Nyonya" Tanya pak ujang
"gak usah pak kita tunggu Tuan siuman saja dulu, saya Ada obatnya bapak tolong bilang bi Minah agar cepat ya pak"
"baik nyonya" pak ujang ikut berlalu meninggalkan ruang tamu
Beberapa saat kemudian akhirnya papa Rizal siuman dengan bantuan olesan minyak kayu putih dan obat yang mama Nelly berikan.
Melihat papanya yang sudah sadar prilly langsung berhambur memeluk tubuh papanya. Prilly mengucapkan kata maaf berkali kali pada sang papa. Dan ia juga berjanji tak Akan pulang pulang larut, apalagi pergi keluar tanpa pamit lagi.
Prilly merasakan sebuah tangan yang hangat mengusap rambutnya "sudah tidurlah nak ini sudah malam, papa ingin berbicara dengan prilly besok" lirih papanya, ia tersenyum lembut menatap putrinya. Prilly hanya menjawab dengan anggukan dan segera berjalan menuju kamarnya
Setelah usai membersihkan diri, Prilly menghempaskan tubuh mungilnya di ranjang bermotif doraemon kesayangannya. Prilly merasakan penat yang begitu gencar menyelimuti tubuhnya, ingin sekali rasanya ia segera terlelap. tapi Mata coklatnya masih setia memandangi langit langit kamarnya
fikirannya melayang tak menentu, otaknya masih berusaha menerka hal apa yang Akan disampaikan papanya. Apa kemarahan papanya malam ini masih ada season 2 nya? tapi mana mungkin bahkan tadi Papa rizal sudah berbicara dengan nada lembut padanya
Tapi sudahlah itu Akan menjadi misteri esok hari, sekarang yang ia perlukan adalah tidur agar dirinya bisa kembali segar.
Perlahan Mata cantik gadis itu mengatup sempurna, dengkuran halus turut mengiringi perjalanannya ke Alam mimpi.______
YOU ARE READING
Because Love [Tahap Revisi]
RomanceRe-publish cerita yang sempat usang juga, tapi sedang dalam Tahap Revisi juga hehe