1

672 45 2
                                    

Kedua remaja laki-laki berumur 14 tahun berlari saling mengejar, menghabiskan waktu yang mereka miliki untuk bermain, berbagi cerita juga latihan, kebiasaan yang selalu mereka lakukan tapi tidak pernah membuat kedua remaja itu bosan.

Si Raven (madara) mengejar hashirama yang berlari melompati pohon ke pohon lain, bermain sambil melatih kecepatan juga daya tarung mereka.

TAP

hashirama mendarat ke tanah menatap sebuah gulungan misterius.

"Ada apa hashirama" Tanya madara

"Lihat aku menemukan gulungan" Jawab hashirama, dengan menunjukkan gulungan itu kepada madara.

"Sepertinya ini gulungan rahasia Shinobi atau dokumen penting" Tebak madara.

"Mungkin saja, agar kita tau kita harus membukanya"

"Jangan, siapa tau itu jebakan hashirama, jangan ceroboh"

Madara menatap gulungan di tangan hashirama, ia merasakan bahwa gulungan itu berbahaya.

"Jangan takut madara, ada aku disini hehehe" Jawab hashirama dengan tersenyum lebar menunjukkan gigi nya.

Hashirama menarik pita pada gulungan itu dan membuka secara perlahan, madara juga ikut melihat apa isi gulungan itu dan ternyata isinya hanya sebuah daun segar yang lumayan lebar.

"Hah apa-apaan ini kita di tipu" Kesal hashirama.

"Ckk menyusahkan saja" Ucap madara tak kalah kesal dari hashirama.

Madara mengambil daun itu dan meremas-remas daun itu dan membuangnya.

"Sudah ayok kita harus segera pulang" Ucap Madara.

Tidak mereka ketahui bahwa daun itu memiliki sebuah keanehan, dan Madara menyentuh daun itu membuat kekuatan supranatural dalam daun itu berpindah pada diri Madara.

Awalnya sebuah baik-baik saja hingga Madara seperti mengalami rasa sakit pada tubuhnya.

"Ahhgggg" Desis di sertai teriakan Madara menyentuh dadanya yang berdetak tak karuan.

"Madara, ada apa dengan mu" Tanya hashirama.

"Saaak--it" .

Suara Madara meringis membuat hashirama panik.

"Bertahan lah aku akan meminta pertolongan" Hashirama ingin berlari namun di tahan oleh Madara.

"Tiiiidak, aku baiiik-baik saja" Ucap Madara.

Hashirama menaikan satu alisnya heran, keherannya bukan karna Madara mengatakan dia baik-baik saja, melainkan suaranya berbeda.

"Madara" Panggil hashirama dengan memegang wajah Madara serta menatap wajah nya. Mata hashirama terbelalak menatap Madara.
"MADARA APA YANG TERJADI PADAMU" ucap hashirama sedikit berteriak.

Sedangkan si pemilik nama merasa heran di keadaan menahan sakit pada tubuhnya.
"A__pa" Suara nya parau dengan menatap hashirama yang masih shock ditempat.

Panik, takut, serta bingung membuat hashirama menggendong Madara entah kemana.

"Hashirama kita mau kemana" Tanya Madara yang masih dengan keadaan tadi.

Sedangkan hashirama merasa aneh akan dirinya yang menggendong Madara ala pengantin juga dengan suara madara yang tidak seperti biasanya.

Hashirama berlari dengan Madara yang di gendongannya ke sebuah sungai yang tak jauh dari tempat mereka mengalami peristiwa tadi.

Hashirama mendudukkan Madara di bebatuan di sungai itu, lalu mengambil air untuk di minum Madara.

"Minumlah dulu" Titah hashirama dan langsung di turuti oleh Madara.

Rasa sakit tadi sudah mendingan, namun masih sakit di area tertentu seperti dada, pinggang, bahu juga emmmm selakangannya.

Hashirama menatap Madara tak berkedip membuat, Madara heran.
"Kenapa kau nenatap ku begitu" Tanya Madara dengan suara parau.

"Madara kenapa wajah mu sedikit berubah" Tanya hashirama yang masih tak bisa melepaskan pandangan dari Madara.

"Maksud mu" Tanya Madara yang masih belum mengerti.

"Coba lah kau berkaca, aku yakin kau akan kaget" Ucap hashirama,

Madara melihat Pantulan dirinya di air sungai, dan matanya langsung menatap tak percaya akan apa yang ia lihat.

"Hashirama Apa Yang Terjadi" teriak Madara.

"Aku tidak tau" Jawab hashirama seadanya.

Madara berdiri dan menyentuh dadanya, ia merasakan tonjolan didadanya dan menyentuh area bawahnya, ia tidak merasakan adanya tonjolan yang dimiliki laki-laki pada umumnya melainkan ia merasakan sesuatu yang dimiliki oleh para wanita.

Madara shock sampai terdiam tak bersuara ataupun bergerak, membuat hashirama mendekati Madara.

"Madara" Panggil hashirama lembut dan menyentuh bahunya.

Madara menoleh menatap hashirama dengan mata yang siap menjatuhkan air matanya.

"Madara jangan khawatir, aku yakin ini tidak akan bertahan lama kok" Ucap hashirama mencoba menenangkan Madara, walaupun ia tidak yakin akan hal itu.

Madara tak menjawab, ia berlari meninggalkan hashirama yang masih terdiam dan belum mengerti akan situasi ini. Sebenarnya hashirama ingin mengejar Madara namun ia sadar ini sudah hampir malam pasti ayahnya mengkhawatirkan nya. Dan terpaksa hashirama pulang dengan perasaan gelisah dengan keadaan Madara.















Oke sampai sini saja dulu

YOU Are EVERYTHING (HASHIMADA story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang