Cute Nickname! (AllxIsagi) | Blue Lock Fanfiction

Part 1

Dimana kebiasaan ibunya menurun kepada Isagi.

.
.
.

Hi guys???
Adakah disini yang suka sama Blue Lock???

Jangan lupa VOTE, FOLLOW, dan KOMEN, guysss~~~

"-itu sangat hebat, Ruu-tan!" seru remaja berambut hitam kebiruan dengan nada ceria. Bachira baru saja menceritakan harinya Yoichi, sebagai teman yang baik mendengarkan dan merasa senang untuknya.

Saat ia menoleh, mempertanyakan mengapa Bachira menjadi sangat diam, ia melihat remaja lain menatapnya dengan mata membulat lebar.

"Uh, ada apa, Bachira-?"

"Tidak! Bukan itu!" Kedua bahu Isagi tiba-tiba di tahan. Ia bisa merasakan Kurona dan Hiori mulai menatap tajam pada reaksi Bachira yang tiba-tba.

"A-a-apa-?"

"Namaku! Tadi kau memanggilku begitu imut, Isagi!" seru si remaja bermanik kuning keemasan, menyeringai cerah kepadanya.

Yoichi terdiam sesaat, kemudian wajahnya memerah hebat. Membuat kelu beberapa penonton yang mengintip interaksi mereka.

"A-a..ku ti-tidak bermaksud memanggilmu-" Speechless, yang bisa Yoichi lakukan menutup wajah dengan kedua tangannya, serta mencoba menjauh dari Bachira yang sudah mendesaknya untuk mengucapkan julukan memalukan itu.

Isagi Yoichi selalu mencoba mengingatkan dirinya sendiri untuk merubah 'satu' kebiasaan yang memalukan bagi dirinya. Meski berulang kali akan mendapatkan tanggapan senang dari sang ibu, tetap saja memalukan bagi dirinya.

Ia sudah berhasil menahannya selama dua tahun di masa SMA-nya! Yah, sebagian alasan karena ia tidak terlalu dekat dengan siapapun. Tetapi! Semua hancur begitu saja karena... karena.. karena ini!

"-yolah, Isagi! Panggil aku lagi dengan nama itu, ne? Ne? NE?! IISSAAGGIIII!" Dan itu dia, Bachira mulai merengek seperti anak kecil dengan mata kuning berkaca-kaca menyedihkan. Mendapatkan pandangan datar jijik dari Kurona dan tawa gugup Hiori.

Yoichi yang malang kemudian menghela napas. Tahu bahwa Bachira tidak akan berhenti merengek sampai mendapatkan apa yang dia inginkan. Lebih baik menurutinya sekarang atau jatuh membuat Yoichi tidak nyaman dengan pandangan orang lain terhadap mereka.

Masih dengan wajah memerah, mata biru mengintip malu-malu dari sela jari yang menutup wajah. Kepala sedikit dimiringkan, berniat agak jauh dari Bachira yang mendekati ruang pribadinya, membuat helai hitam biru jatuh miring yang membingkai wajah rupawan.