Bab 42 - salting

1K 131 10
                                    

Hyunjin saat ini sedang memperhatikan ayen yang sedang belajar. Dia beneran ngerasa kalo ayen menjauhinya.

"Ayennn~" panggilan hyunjin membuat ayen mengalihkan pandangannya dari laptop didepannya.

"Kenapa bang?"

"Mabar yok~" ajak hyunjin.

"Gue lagi belajar bang." Ayen memfokuskan dirinya pada laptop lagi.

"Belajar mulu lo."

"Bentar lagi ujian bang."

"Sudahi belajarmu, mari mabar bersamaku."

Plak!

"Sakit min!" Pekik hyunjin karna kepalanya dipukul pake buku sama umin.

"Ya lo aneh banget. Orang lagi belajar malah diajak mabar! Harusnya lo ikutan belajar!" Ucap umin.

"Ya kan gue kasian sama ayen. Dari kemaren belajar mulu. Dia juga butuh hiling."

Ayen yang merasa terganggu, segera bangkit dari duduknya.

"Gue pindah kamar dulu ya bang."

"Kenapa?" Tanya umin.

"Ga bisa fokus. Kalian ribut terus."

Hyunjin langsung bangkit dan mencegat ayen.

"Gue ganggu ya? Lo disini aja ya. Gue aja yang pergi. Tapi lo tetep disini."

"Gakpapa kok bang. Gue aja yang kekamar."

"Enggak. Gue bercanda doang kok tadi. Mabarnya kalo lo udah kelar ujian. Kalo lo masih mau mabar ama gue sih." Hyunjin memelankan kata-kata terakhirnya. "Lo belajar yang tenang disini. Gue yang pergi." Sebelum pergi, hyunjin menepuk pucuk kepala ayen. "Selamat belajar ayen."

"Makasih bang." Tanpa sadar, senyum ayen mengembang melihat kepergian hyunjin.

"Udah. Cepetan lanjutin belajarnya. Senyumnya lanjut nanti." Umin menyadarkan ayen.

.

Saat ini, han sedang tersenyum tengil menatap orang yang diboncenginya lewat spion.

"Lo bisa berhenti senyum saiko kek gitu gak?" Laki-laki itu risih. Sumpah dah.

Han hanya menggeleng.

"Kalo gak bisa, gue berentiin nih motor, lo turun. Pulang sendiri."

Han menggeleng lagi, dia memegang kemeja orang didepannya dengan erat, tanpa melunturkan senyum tengilnya. Orang itu hanya menghela nafas.

"Mau lo apa sih?"

Han menggeleng lagi.

"Lo kenapa? Sariawan? Sakit gigi? Ato belum sikat gigi?" Tanyanya dengan kesal.

Han? Menggeleng lagi.

"Cepetan turun."

Han memperhatikan sekitar, ternyata sudah sampai kosnya. Han turun, dan masuk kos, masih dengan senyum yang sama dan tanpa mengalihkan pandangannya dari laki-laki yang sedang memarkirkan motornya. Laki-laki itu hanya mendengus.

"Lo kenapa han? Kerasukan?" Tanya umin saat liat han masuk kos dengan senyuman yang, aneh?

Han menggeleng.

"Oke. Sekarang jelasin. Gue ngeri kalo lo kek gitu."

Han menatap felix, hyunjin dan umin.

"Jadi. Meskipun gue yakin kalian gak percaya, gue tetep mau ceritain ini." semua menatap han dengan serius.

Minho yang tadi ngeboncengin han juga penasaran, dia mendengarkan han dengan serius dan menautkan alisnya di belakang han.

"Masa, tadi malem bang minh-hmmpph." Ucapan han terpotong karena minho langsung merangkul guna untuk membekap mulut han dengan satu tangan. Dia tau arah pembicaraan han. Dia sedikit panik tapi berusaha tetap tenang.

Stuck / MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang