𝓑𝓪𝓫 1 : 𝓛𝓾𝓴𝓪 𝓨𝓪𝓷𝓰 𝓣𝓪𝓴 𝓚𝓾𝓷𝓳𝓾𝓷𝓰 𝓗𝓲𝓵𝓪𝓷𝓰

23 2 0
                                    

Seorang wanita berhijab terlihat baru saja memasuki sebuah kedai kopi yang berada di sudut kota Granada. Senyumnya merekah sambil sesekali menghirup aroma harum kopi yang menguar, ia menyapa pegawai kedai kopi yang sering dia temui karena dia adalah pengunjung tetap di kedai ini

" Selamat sore, Aisha. Tumben kamu datang jam segini "

" Selamat sore, Juan. Aku sedang ada janji untuk menemui seorang teman " Ucap gadis itu sambil tersenyum.

" Ah, begitu rupanya. Bagus, have a good time "

" Terimakasih, Juan " ucap Aisha

" Latte? "

" Sure, hari ini aku pesan 2 " ucap Aisha sambil tersenyum lalu berjalan menuju ke meja paling ujung dekat jendela yang menjadi tempat paling nyaman baginya untuk melakukan pekerjaan atau hanya sekedar menikmati secangkir kopi dan suasana kota Granada yang indah.

Sementara menunggu kedatangan sahabatnya, Aisha mengalihkan perhatiannya ke sekeliling kedai kopi. Suasana yang hangat dan ramah membuatnya merasa seperti di rumah. Dia menyaksikan orang-orang berbaur dengan cangkir kopi di tangan, beberapa duduk sendiri sambil menyusun kata-kata di laptop, dan yang lainnya sedang asyik berbincang dengan teman-teman mereka.

Beberapa saat kemudian, orang yang ia tunggu akhirnya tiba di kedai kopi itu. Aisha berdiri untuk menyambut sahabatnya dengan senyum cerah.

"Sofia! Akhirnya kita bisa ketemu lagi," sambut Aisha sambil memberikan pelukan hangat.

"Sudah terlalu lama, Aisha! Aku sangat merindukanmu," balas Sofia sambil membalas pelukan dengan penuh kehangatan.

Mereka berdua kembali ke meja tempat Aisha duduk sebelumnya dan memesan makanan dan minuman. Seperti biasa, Sofia adalah sosok yang penuh semangat dan ceria, menghidupkan suasana sekitarnya dengan kegembiraannya. Mereka pun mulai berbincang tentang apa yang telah terjadi dalam kehidupan masing-masing sejak terakhir kali bertemu.

" Jadi, apa rencanamu setelah ini Sofia? "

Sofia menghela nafas panjang, " Entahlah, aku hanya berharap mendapatkan pekerjaan yang sesuai passionku "

Aisha tertawa mendengar jawaban Sofia.

" Apanya yang lucu? " Sofia kebingungan

" Sofia sayang, kita bekerja sesuai dengan lowongan pekerjaan yang tersedia dan jobdesk. Bukan sesuai passion. Kamu tahu sendiri bagaimana keadaan di zaman sekarang ini kan? "

Sofia mengerucutkan bibirnya, " Iya, semuanya terasa sangat sulit "

" Tidak apa - apa, semuanya akan baik - baik saja " Ucap Aisha menenangkan

Tak terasa, waktu berlalu dengan cepat saat mereka asyik berbicara. Aisha merasa begitu bahagia bisa bertemu dengan Sofia, sahabat yang selalu membawanya ke dalam suasana riang dan memberikan dukungan dalam setiap langkah perjalanan hidupnya.

" Ngomong - ngomong, kamu sudah lama bekerja di kota ini. Apa kamu sudah menemukan seseorang? "

Aisha tersenyum tipis, " Hmm belum, aku belum tertarik untuk menikah. "

Sofia terheran, " Aish, kenapa? Apakah karena kamu masih kehilangan kepercayaan dengan laki - laki? "

Hening.

" Aisha, banyak laki - laki baik hati diluar sana. Aku paham betul atas apa yang terjadi padamu, tapi kamu tidak boleh seperti ini. Kamu hanya perlu membuka hatimu "

" Entahlah Sofia, masa lalu yang menyakitkan itu sangat menghantuiku. Melihat ibu menangis, jujur hatiku sangat sakit. Bertahun-tahun aku bagai hidup di dalam neraka. Setelah  ayah dan ibuku bercerai, yang tertanam di benakku hanyalah aku ingin menemukan kebahagiaanku sendiri. Aku tidak punya gambaran tentang bagaimana sosok laki - laki yang aku inginkan karena apa yang aku lihat dari ayahku hanyalah sifat buruk dan penghianatan "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Whispers of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang