Selamat membaca ❤️
Sekarang keluarga Alvarendra sedang berkumpul di depan ruang UGD, menunggu si bungsu yang tengah di rawat oleh Adrian. tadi karena Galvin mengeluarkan banyak darah dia sampai membutuhkan transfusi darah.
Selain membutuhkan transfusi darah kondisi Galvin sempat memburuk tapi itu bisa langsung ditangani oleh Adrian. dan sekarang kondisi nya sudah lumayan membaik walaupun ia masih belum sadarkan diri.
Adrian keluar dari ruangan UGD, menatap kakak nya yang sedang gelisah menunggu kabar tentang si bungsu. "Adrian, bagaimana kondisi bungsu ku? dia baik-baik saja kan?"
"Kak, untuk sekarang kondisi Galvin baik-baik saja dan dia berhasil melewati masa kritisnya. tapi.." semua mengernyit bingung ketika Adrian tidak melanjutkan ucapannya.
"Tapi apa, Pa?" tanya Liam dengan perasaan nya yang kacau
.
.
.
Di sini lah Kyler membawa Chris, ruang bawah tanah. ketika dia baru memasuki ruangan yang minim pencahayaan ini, si Chris langsung di buat bergidik ngeri dan mual.
Bau darah yang begitu menyengat, membuat Chris ingin muntah. kepalanya terasa pusing dengan bau anyir ini. tapi tidak dengan Kyler yang malah menyukai nya.
Kyler menyuruh dua bodyguard untuk merantai kedua
kaki dan tangan Chris yang menempel pada dinding di sana dengan wajah datar serta tatapan membunuh nya."Kak, Chris ingin muntah. biarkan Chris pergi dari sini"
Mohon Chris sambil menundukkan kepalanya karena rasa pusing mulai merambat ke kepalanya. "Tatap mata ku."
Chris menggelengkan kepalanya, tidak mau. "Sudah ku bilang tatap mata ku, sialan!" kesal Kyler kembali menarik rambut Chris agar remaja itu mau menatapnya.
Karena di tarik paksa, akhirnya remaja itu menatap netra tajam milik si sulung Alvarendra. "Kau tau apa kesalahan mu?!" tanya Kyler penuh penekanan.
"Tidak. karena Chris tidak melakukan kesalahan" jawab Chris dengan entengnya. wajahnya terlihat tenang dengan tatapan remeh.
"Tidak mau mengakui nya? baiklah"
Kyler melirik ke dua bodyguard yang masih berada di dalam, seolah memberikan perintah. mereka yang tau dengan tatapan itu langsung saja melepaskan rantai Chris dan menggantung nya dengan posisi terbalik.
Seperti biasa, Kyler mengeluarkan benda kesayangannya, yaitu sebuah pisau lipat. ia mendekati Chris. "Apa yang ingin kau lakukan, kak?!" tanya Chris.
"Kita akan bermain. kita akan bermain sampai kau mau mengakui kesalahan mu. setuju?" setelah mengatakan itu Kyler mulai menguliti Chris, di mulai dari bagian tangan nya
Chris meringis begitu pisau lipat milik Kyler mulai mengulitinya. "Akhhh sakit!!" teriak Chris kesakitan, sambil menahan rasa pusing nya.
"Teriak lah sekencang-kencangnya, karena aku menyukai setiap teriakan dari korban ku" ucap Kyler malah semakin bersemangat menguliti Chris.
.
.
.
"Pa, jangan diam saja. cepat katakan!" desak Ken.
"Kondisi Galvin memang sudah membaik, tapi ada kabar buruk yang harus aku sampaikan pada kalian. kaki kanan Galvin harus patah karena kejadian itu, sehingga dia tidak dapat berjalan" jawab Adrian membuat mereka semua kaget dan tak percaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Malvelino ( S1 & S2 )
Roman pour AdolescentsGalvin Malvelino adalah remaja berusia 15 tahun yang tidak pernah membayangkan kalau ternyata dia adalah anak bungsu dari keluarga mafia yang bermarga Alvarendra yang selama ini telah hilang dan di cari-cari oleh keluarganya. Galvin yang dasarnya me...