2) Dia Kembali

1 0 0
                                    

Gea bersiap memakai style midi dress floral ala korean look untuk menghadiri acara pembukaan restoran Angga dan Ratna sekaligus bertemu dengan laki laki itu. Terakhir kali Alva menghubunginya adalah setelah perkenalan dan mengajak Gea bertemu di acara pembukaan restoran Angga melalui chat. Setelah itu tak ada tanda tanda dia mengingat Gea.

"ni orang serius ngajakin ketemuan apa nggak sih. Kayak cuma iseng doang" gerutunya. Setiap ada notif dalam handphone, Gea selalu mencari adakah notif dari pria itu. Ternyata hanya prasangkanya saja.

Selama acara pembukaan resto berlangsung dengan lancar tak ada tanda tanda ada orang asing menyapanya dan mengajaknya berbicara. "Kayaknya emang gue di kerjain sih ini" ucap Gea dalam hati.

"Gianaa, thanks banget udah datang. Kok sendiri?" Sapa Ratna.

Gea tersenyum kecut dan menimpali "sebenarnya aku ada janji sama temannya mas Angga itu mbak, tapi kok kayaknya orangnya gak hadir ya"

"Alva maksudnya, tadi ada kok Gi. Kalian ga saling kontakan emang?"

Gea hanya tersenyum, tanpa disangka hp nya berdering dan tercetak nama pemanggil dari 'Orang asing'. Yah itu adalah panggilan Gea untuk Alva setelah meminta bertemu lalu dia malah dighosting.

"Eh, sebentar mbak permisi ya. Ternyata manusianya kerasa kalau lagi diomongin" Ratna terkekeh dan mempersilahkan Gea.

Gadis itu menghindar dari kerumunan orang orang dan memilih keluar dari resto hanya untuk menekan tombol hijau dari layar ponselnya.

"Hai" sapa orang misterius yang membuat Gia kesal.

"Ehm.. kamu dimana? Kita jadi ketemu emang?" Tanya Gea yang tak sabar karena merasa dipermainkan oleh orang asing.

Alva mendengar nada kesal dari suara Gea dan membuatnya tertawa, ia menyadari jika kekesalan Gea tertuju padanya.

"Jadi dong.. aku tepat disebrang kamu!"

Ketika mata mereka saling bertatapan jantung Gea bersikap aneh detakannya terlalu cepat hingga matanya berkunang, dia tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

Alva

Ah bukan, dia Athan. Lelaki masa lalunya.

Athan tersenyum dan menghampiri, kemudian meniup mata Gea yang dari tadi tak berkedip itu.

"Sial" Gea tersadar dari lamunannya, matanya berkedip tapi terasa seperti kelilipan karena si gila Athan meniup matanya terlalu keras hingga menimbulkan percikan air dalam mulut yang menghujan di matanya.

"Kedip makanya! Aku Athan senang bertemu kembali dengan Gea. Jangan maen blokir blokiran lagi, dan jangan ngeghosting lagi. Karena sekarang, aku mau lebih dekat sama kamu!"

Sambil mengucek mata, dan mendengar ucapan Athan yang percaya diri itu membuat Gea berkata kasar "Stress, Cringe banget".

Dengan hati yang sebal dan merasa ditipu oleh temannya meskipun temannya itu tidak tau jika Athan dan Gea sudah jauh saling mengenal sebelum mereka, tetap saja ini tidak bisa dipercaya mengapa effort Gea tak diindahkan oleh sang maha Pencipta.

Athan adalah cowok brengsek dan terbrengsek yang pernah Gea kenal. Bahkan otak cantik Gea sudah menjuluki jika Athan red flag dan ia tidak boleh terpengaruh dengan ucapan Athan. Pokoknya Athan itu hama.

Sepulang dari acara pembukaan resto, Gea buru buru berpamitan dengan Angga dan Ratna lalu lekas menuju halte untuk menunggu kendaraan umum. Tapi lagi lagi ia merasa dikejar oleh hama itu, Athan dengan mobilnya berhenti tepat di depan halte.

"Ge, masuk. Gue tebengin!"

"Gak"

"Iya sorry kalau gue salah, tapi please ada yang mau gue omongin sama lo Gianaa"

"Halah emang apa sih yang mau lo omongin, kayak semua ucapan lo variatif aja"

"Ada gee.. cepetan masuk!"

"GAK MAU, telinga lo perlu ditambang kayaknya"

"Hah?"

"Tuh banyak emas nya, emas kebudekan"

Obrolan mereka yang teriak teriak di halte membuat para pengguna sarana umum itu risih karena tak ada yang mau mengalah. Gea tak mau maju untuk bicara dengan Athan, dan Athan pula enggan untuk beranjak dari kursi sopirnya sunggu mengganggu. Apa mereka kira dunia ini hanya milik mereka?

"Mbak, mas. Kalau ngobrol ke kafe sana! Kalian ga liat apa bus sama taxi yang mau berhenti disini jadi macet gara gara kalian". Tegur mbak mbak yang sedari tadi berdiri menunggu bus di sebelah Gea.

Gea yang merasa tak enak hati pun meminta maaf, dan dengan berat hati akhirnya ia masuk ke mobil Athan. Gea dan Athan duduk bersebelahan di kursi depan, meski begitu Gea amat merasa canggung bahkan selama di mobil Gea terus memandangi kaca, spion, kaca, spion.

"Ehm.. kalau boleh tau salah gue apa sih Ge?"
Tanya Athan, niatnya untuk memecah keheningan malah mendengar napas berat dari Gea.

Gea mendengus napas karena setiap Athan bicara bahkan tanpa ada niat menyakitinya pun Gea merasa kesal. "Karena kita kenal maybe"

"Oh ya.. bukan karena lo suka sama gue?"

Gea tak habis percaya dengan apa yang baru dikatakan Athan pada pertemuan pertama mereka setelah sekian lama putus kontak. Sial, Gea benar benar mati kutu, ucapannya tak bisa keluar, dan wajahnya sepanas suhu kota Surabaya.

"Halloo.. kok tiba tiba hening ya, apa ini? Apakah saya berhasil mengungkap alasan kepergian Giana selama ini?" Athan dengan sikap santainya sambil mengendari mobil tak memedulikan Gea yang tertegun mengalami kesulitan berbicara.

"Udah sampai rumah lo nih Ge"

"Thanks" tapi saat Gea mencoba membuka pintu mobil, mobil itu dalam keadaan terkunci. Gea pun menoleh untuk protes pada Athan, namun Athan tanpa sungkan memiringkan dan mendekatkan posisi kepalanya agar hidung mereka tidak saling bertabrakan ketika bibirnya mencium bibir Gea singkat, dan sangat mendebarkan.

"Gue kangen lo Ge" bisik Athan, kemudian dia membukakan pintu untuk Gea dari dalam.

Athan bajingan, umpat Gea dalam hati.

Setelah turun dari mobil, Gea mulai mengatakan pada Athan dengan keras "FATHAN BUAYA ALVARO  JAUH JAUH LO DARI GUE".

Dasar cewek imut, Athan tidak sanggup menahan senyumnya melihat kepintaran Gea yang mengubah nama Bisma di tengah diganti dengan Buaya, "Kenapa? Jantungnya ga terkontrol ya mbak?"

*****

Jujur sambungin jalan cerita kalau lagi ga ada inspirasi tuh sulit ya wkwkkw

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gagal Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang