Chapter 2

38 1 0
                                        


Flashback beberapa tahun ke masa SMA

"Jisoo, kau mau terlambat sekolah di hari pertama mu?" teriak eomma dari bawah membangunkan tidur lelap jisoo. "Ahh, eomma kebiasaan kalo bangunin pasti teriak-teriak" keluh jisoo.

Segera jisoo bersiap-siap ke sekolah, ini hari pertama jisoo masuk di SMA Chungdam High School, sekolah di Gangnam yang terkenal dengan program akademiknya yang ketat dengan standar pencapaian yang tinggi.

"Pagi eomma, appa, gyuri-ah, ohh eonnie kemana eomma?" tanya jisoo keheranan "eonnie mu sudah berangkat pagi tadi, dia ada ujian hari ini" jawab eomma menjelaskan

Mereka lanjut makan dengan lahapnya, beberapa menit kemudian jisoo pamit berangkat ke sekolah

SMA Chungdam High School

"Selamat pagi anak-anak saya wali kelas yang ditugaskan untuk membimbing kalian semua, semoga kita bersama bisa bekerjasama membangun kelas yang terbaik di SMA Chungdam ini. Baik, ibu akan absen kalian satu persatu" ucap wali kelas dan mengabsen murid satu persatu.

"Untuk pemilihan ketua kelas apakah ada yang ingin mengajukan diri tolong angkat tangan?" sambungnya. Namun tak ada seorang muridpun yang angkat tangan. Tak selang lama ada seseorang yang mengangkat tanganya "Saya ingin mengajukan diri menjadi ketua kelas bu" jawab seorang namja yang duduk di depan meja guru. Dari penampilannya dia sepertinya anak pintar pikir jisoo

"Namamu Kim Seokjin kan?" tanya ibu walikelas "Benar bu, nama saya Kim seokjin dan saya bersedia menjadi ketua kelas" jawab lantangnya "Baik kim seokjin, mohon untuk anak-anak lainnya bisa ikut membantu kim seokjin yah untuk bertugas, seokjin kalo ada apa-apa nanti kamu bisa berbicara pada ibu" ucap ibu walikelas "Baik bu, terimakasih" jawab seokjin

Beberapa jam kemudian waktunya istirahat, jisoo keluar kelas dan berjalan-jalan di koridor sekolah, "Wah sekolah ini benar-benar bagus sekali" ucap jisoo tak hentinya memuji

"Jisoo" teriak jennie di ujung koridor sambil berlari kecil "Kenapa kau lama sekali?" tanya jisoo "Maaf" jawab jennie memelas "Ayo cepat kekantin aku ingin mencicipi makanan disini, pasti enak-enak" ucap jisoo tak sabar. "Let's go..." jawab jennie.

Kantin

"Wah sekolah ini benar-benar gila jisoo. Lihatlah dengan kartu ini kita bisa beli makanan. tanpa uang cash, berbeda dengan sekolah sebelumnya" ucap jennie terheran-heran. Jisoo hanya tersenyum dengan tingkah konyol jennie. Memang mereka selalu di sekolah yang sama dari sekolah dasar sampai sekarang.

Selesai makan mereka ingin kembali ke kelas, Ketika mereka yang sedang asyik bercanda secara tidak sengaja menabrak seorang namja.

"Maaf aku tidak sengaja" ucap jisoo penuh penyesalan, Tapi tak ada jawaban dari namja tersebut, "Ahh, handphone mu rusak, maaf aku tidak sengaja. aku akan memperbaikinya" tanya jisoo sambil memperhatikan namja tersebut yang melihat-lihat handphonenya "Aku benar-benar tidak sengaja" ucap jisoo kembali. Namja tersebut hanya melihat dingin jisoo dan meninggalkan mereka begitu saja tanpa jawaban.

Jisoo yang keheranan bertanya kepada jennie "Apa dia marah padaku? Aku benar-benar tidak sengaja jen, kenapa dia tidak menjawabku?" ucap jisoo. "Ahh, dia  teman sekelasku. nanti aku yang akan menanyakannya, sudahlah tak apa ayo kita ke kelas" jawab jennie meyakinkan. "Benarkah?" tanya jisoo "Iya ayok pergi" sambung jennie.

Mereka pergi ke kelas masing-masing, sesampainya di kelas Jisoo membuka bukunya sambil memikirkan namja tadi "Ada apa dengannya? kenapa dia tidak menjawab, aku kan jadi gak enak" ucap jisoo resah

Pulang sekolah

"Jisoo kau tak usah minta maaf pada Taehyung dia benar-benar keterlaluan" jawab jennie marah-marah. "Taehyung siapa?" tanya jisoo "Itu cowok tadi yang ada dikoridor" jawab jennie "Memangnya kenapa jen? Apa dia memarahimu?" tanya jisoo panik "Kau tau? tadi aku menanyakan handphonenya dikelas tapi dia bilang apa?" ucap jennie kesal "memangnya dia bilang apa?" tanya jisoo "dia bilang, kenapa kau berisik sekali?" ucap jennie sambil menirukan. "Hah, benarkah?" jawab jisoo tak percaya "Aku benar-benar kesal padanya, dia pikir dia siapa? aku tanya baik-baik malah dia bilang begitu. Pengen aku sentil ginjalnya" ucap jennie nada tinggi. "Mungkin dia lagi gak ingin diganggu jen, besok aku sendiri yang akan minta maaf aku benar-benar tak enak hati" ucap jisoo tak enak hati. "Terserah kau saja" jawab jennie pasrah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Behind The LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang