Prolog

25 12 13
                                    

Hallo all! (≡^∇^≡)
Salam kenal semua, kalian bisa panggil aku jeje!

Ini cerita pertama aku, jadi maklum kalau ada kesalahan ya, kalian bisa kasih aku kritik dan saran untuk kedepannya. ・:*:・(✿◕3◕)

Sedari dulu suka banget buat cerita di wp, tapi selalu di unpub haha, semoga cerita yang ini berjalan lancar yak.
Okey kalau gitu...

Happy Reading 😻💘
Jangan lupa vote + coment nya yaaa


•°•°•°•°•

Seorang gadis dengan gaun merah cantik sepaha yang melekat di tubuhnya, berjalan keluar dari mobil yang dikendarai nya. Kaki jenjang nya perlahan berjalan memasuki sebuah perkarangan rumah.

"Kok sepi? Apa belum mulai ya?" Gumam gadis itu sendiri, kaki nya terus melangkah mendekati rumah berwarna cream itu. Dahinya mengernyit, ia mengeluarkan sebuah undangan dari tas selempang nya, dan membaca tulisan di undangan itu lagi, alamat nya sudah pas, tapi ditulis bahwa rumah tempat pesta nya berwarna biru bukan cream.

Mata nya menjelajahi sekitar, sampai akhirnya terlihat sebuah rumah berwarna biru dengan lampu terang di dalamnya, rumah itu cukup berjarak dari rumah cream ini.

'Disitu rupanya' batin gadis itu, sembari melangkah ke rumah biru itu dengan senyum manis yang terukir.

Banyak sepatu yang ada di luar, dan lampu lampu terang yang menyinari rumah itu dari dalam, perlahan tangan gadis itu meraih gagang pintu dan membukanya.

Sedetik kemudian matanya membelak, ia berdecak lalu langsung berbalik, bersiap untuk lari dan kabur dari daerah rumah itu, namun sebelum ia sempat berlari, sebuah jarum suntik berhasil mendarat tepat di lengannya.

'Sial, gue dijebak ternyata'

Ia yang sadar bahwa itu adalah obat bius lantas dengan cepat mencoba kabur. Saat tadi ia membuka pintu rumah tersebut, tak terlihat seorang pun, hanya musik dan hiasan ulang tahun yang mengisi ruangan tersebut. Sontak membuat nya sadar bahwa itu hanya jebakan yang dituju padanya.

Saat ia masih mencoba berlari sekuat tenaga, tanpa ia sadari, seorang lelaki berada di belakang nya, dan naas kepala nya berhasil dihantam oleh sebuah tongkat bisbol. Gadis itu tentu langsung ambruk ke tanah, darah mengalir deras dari kepalanya.

Samar samar ia melihat tiga orang lelaki dan seorang perempuan, yang ia duga bahwa mereka lah yang merencanakan jebakan ini.

"Wah, gilak, beneran langsung mati nih? Gimana? Mau dikubur aja?"

"Gak usah, ntar repot kalau ditemuin orang, gimana kalau bakar aja?"

"Jangan beneran di bunuh dulu, coba kurung dulu di ruangan bawah tanah"

Ia masih dapat melihat dan mendengar perdebatan tiga orang itu, walaupun samar samar. Sementara seorang di antara mereka hanya diam, menatap gadis yang pingsan itu, lalu ia berjongkok, dan tertawa kecil.

"Selamat tidur, Belva Abhista Nayara. Kutunggu kehadiran mu kembali" Itulah bisikan terakhir yang didengar nya sebelum ia benar benar kehilangan kesadaran nya.

'Gila aja, gue belum bayar utang sama bu kantin, ntar gue kagak diterima di surga begimane?' Oke, itu keluhan terakhir seorang Belva Abhista Nayara dari dalam hatinya.

•°•°•°•°•

Seorang gadis dengan penampilan yang sangat kacau, tergeletak di lantai yang dingin. Darah yang mengalir dari kepala, tangan, kaki, dan sudut bibirnya terlihat jelas, membuat darah nya berceceran di lantai yang putih itu.

Ia mencoba berdiri dengan sisa sisa kesadarannya, namun naas, belum sempat ia bangkit, sebuah kaki jenjang menendang perutnya. Tidak hanya sekali namun berkali-kali. Ia tak bisa bersuara, terlalu sakit yang dirasakan nya, bahkan nafasnya saja terasa seperti di ujung tanduk.

"Sialan! Semua gara gara lo!" Tangan seorang lelaki menjambak rambut gadis yang baru saja ditendang nya. Tanpa perasaan ia melempar tubuh gadis itu ke tembok, membuat nya semakin kesakitan.

"S-sakit..." Lirih gadis itu, ia benar benar sudah tak berdaya.

"Lo pikir gue peduli, hah?" Bukannya berhenti, lelaki itu mengambil vas yang berada di meja dan melemparnya tepat di pelipis gadis itu. Tepat setelah itu, gadis itu tak sadarkan diri, ia pingsan dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

"Ck, ngerepotin aja sih"

•°•°•°•°•

OHAYOOOO˙˚ʚ(´◡')ɞ˚˙

Gimana gaes prolog nya? Kira kira menarik atau biasa aja nihhh? Kalau kurang menarik, tolong maapkeun yak, baru pertama bikin cerita wp hehe (T^T)

Kira kira prolog nya gini dulu gessss, kiw lanjut baca yuk! Mana tau ntar jadi lebih seru ya kannn 三三ᕕ( ᐛ )ᕗ

Oke dehhh
See you next chapter yaaa
Dadahhhhヾ(〃^∇^)ノ

Jangan lupa vote + komen tsayyy

VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang