2. Toko Baju

11 9 6
                                    

Hai buddie bunny sweetie ꉂ(ˊᗜˋ*)♡
Kembali lagi dengan chapter 2
Jangan lupa vote + komen yaaa
Saranghaeeee

•°•°•°•°•

Pukul menujukan jam 7 pagi, matahari mulai memunculkan diri, membuat cahayanya masuk melalui sela sela jendela, mengusik tidur nyenyak Belva.

Belva perlahan membuka matanya, ia duduk di ranjang dan menatap sekeliling, semalam sejak pulang dari rumah sakit, ia kebablasan tidur, dan akhirnya melewatkan makan malam.

Ia meregangkan otot otot nya dan berdiri lalu menyambar handuk nya dan pergi ke kamar mandi sembari menyanyikan lagu lagu.

"Eperi bodi wana setil mai boy" Dengan suara cempreng dan lirik tak jelas itu ia menyanyikan lagu my boy by

Setelah ritual mandi yang panjang itu, Belva keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuh nya, ia berjalan ke arah lemari pakaian dan membukanya.

"Kita lihat, apa yang dipunya oleh si cupu ini" Gumam Belva sembari melihat lihat pakaian yang ada didalam lemari, hanya pakaian casual, sama sekali bukan pakaian yang sedang trend, seperti outfit Korea, tetapi masih bisa dipakai lah.

Belva mengambil sebuah celana kulot hitam dan kemeja putih untuk dipakainya. Setelah selesai ia keluar kamar, ah dia lupa, semalam dia belum membersihkan rumah nya, karena ketiduran.

Belva menghela nafas pelan, padahal ia sudah mandi, malas sekali jika harus bersih bersih, namun meskipun malas, ia tetap membersihkan rumah nya dari ujung ke ujung.

•°•°•°•°•

Pukul menunjukkan jam 11 lewat, Belva duduk di sofa, akhirnya acara bersih bersihnya selesai, ia menghela nafas lelah, mendadak ia menjadi teringat bagaimana nasib Belva selama ini, terlalu kejam memang.

Belva awalnya terlahir dari keluarga harmonis dan sederhana, ia mempunyai adik laki laki yang terpaut 3 tahun lebih muda darinya. Papa nya adalah seorang pekerja bengkel dan mama nya adalah penjahit, hidup mereka berempat selalu damai dan bahagia.

Hingga saat Belva duduk di kursi kelas 2 SMP, saat itu lah semua cerita kelam nya dimulai. Saat itu papa dan mama nya sedang berada di luar kota karena memiliki urusan, dan dalam perjalanan pulang ke rumah, orang tuanya menaiki sebuah bus, saat itu bus sedang berada di jalan yang cukup curam dan di samping jalan terdapat tebing tinggi, dan sialnya saat itu reruntuhan tebing tersebut jatuh, dan mengenai bus, yang membuat bus jatuh ke dalam jurang, tak ada yang selamat dalam insiden itu, semua penumpang dinyatakan tewas.

Setelah kematian kedua orang tuanya, Belva sempat mengalami gangguan mental, sekitar selama sebulan ia mengurung diri di kamar, sementara adik selama itu mencoba untuk membujuk sang kakak agar keluar dari kamar nya itu. Setelah beberapa bulan dari insiden itu, Belva yang sudah menerima keadaan, mulai menjadi tulang punggung bagi dia dan adiknya. Ia mencari pekerjaan paruh waktu, mau itu di cafe, restaurant, laundry, dan lain lain, itu dia lakukan demi keberlangsungan hidup nya dan adiknya.

Satu tahun terlewati, saat Belva kelas 3 SMP, adiknya sering sakit sakitan, bahkan sampai pernah muntah darah, sampai akhirnya ia memutuskan membawa adiknya ke rumah sakit. Dokter mengatakan, adiknya terkena kanker otak, berita yang sangat sangat memukul dada Belva, dokter menyarankan agar adiknya segera di operasi.

Setelah mengetahui hal itu, Belva menjadi lebih mati matian dalam mencari uang, agar bisa mendapatkan uang untuk operasi adiknya. Bahkan terkadang ia sempat bolos sekolah, agar bisa berkerja. Ia sempat memikirkan cara kotor agar bisa mendapatkan uang seperti mencuri, namun ia menyangkal jauh jauh cara yang terlintas di otaknya itu, ia masih ingat jelas, ucapan mamanya yang berkata bahwa uang tidak akan berguna jika berasal dari uang haram.

VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang