Number Four

384 40 1
                                    

Weekend pun tiba, dan ya seperti biasa kebiasaan semua orang saat weekend adalah, rebahan, bermain, menghabiskan waktu dengan keluarga atau mungkin ada yang masih kerja? Begitu lah kira kira

Sama hal nya dengan Jennie gadis sebatang kara dan hanya tinggal sendiri itu harus bisa mengatur jadwal dan waktunya setiap hari, seperti sekarang Jennie sudah berada di taman sekedar berolahraga agar tubuhnya tetap sehat

Jennie POV

Anugrah terbesar yang pernah Tuhan berikan padaku adalah kehidupan, aku bertemu banyak kebahagiaan dan banyak juga kesedihan. Jika di bilang lelah mungkin aku mengiyakan ucapan itu, tapi di detik berikutnya aku sadar masih banyak hal yang belum aku capai

Dibawah pohon besar ini aku kembali menuliskan beberapa potongan kisahku selama satu minggu ini, bertemu orang baru yang sungguh membuatku merasakan memiliki keluarga lagi

Terlebih pada Lisa. Dia seorang wanita tapi wajahnya sungguh tampan dan rupawan. Lisa...... dia membantuku dalam banyak hal, hidupku mulai tenang setelah Lisa datang. Tidak lagi di bully dan tidak lagi di caci. Dia seperti malaikat yang datang disaat aku benar benar membutuhkan keajaiban dari tuhan

Hari itu Lisa pernah bilang-----

"Angin yang berhembus begitu menyejukkan, hidupmu masih bermakna Jennie, jadi tidak baik bermenung sendirian"

Tubuhku tersentak saat seseorang tiba tiba saja muncul dan langsung duduk di sebelahku. Apa mungkin aku yang terlalu fokus hingga tidak menyadari ada seseorang yang datang

Itu adalah kalimat yang sama

Persis seperti yang Lisa ucapkan

"Kenapa tidak mengajakku juga, aku bisa menemanimu" orang tersebut adalah Lisa

Satu hal lagi, Lisa seperti manusia ajaib yang bisa muncul mendadak, terkadang dia sangat suka membuatku kaget dengan kedatangan nya yang tiba tiba, sama seperti saat ini

"Kenapa kau bisa disini? " Aku bertanya menatap Lisa yang tersenyum kearahku

"Kau sendiri yang bilang, kau lupa beberapa menit yang lalu kau mengabariku? " Lisa balik bertanya

Aku baru sadar, menang beberapa menit yang lalu Lisa bertanya aku ada dimana lewat pesan di ponsel. Tapi tetap saja aku masih bingung, dia cepat sekali datang menyusulku kesini

"Cepat sekali, kau punya jurus tersembunyi? " Aku kembali bertanya dan Lisa terkekeh pelan

"Lihat kedepan"

Aku mengikuti arahan Lisa untuk melihat kedepan, disana ada rumah yang berukuran cukup besar. Oh jangan bilang?----

"Itu rumahku" sambung Lisa dan aku menunjukkan ekspresi kaget

Waw itu rumah yang sungguh besar, aku baru sadar kalau itu rumah Lisa, padahal setiap minggu aku selalu datang ke sini

"Aku baru tau itu rumahmu"

"Iya karna aku baru memberitahu mu sekarang"

Aku kembali melirik Lisa, setiap hari tatapan Lisa selalu membuat hatiku menghangat, jika orang lain bilang dia gadis yang sombong tapi bagiku Lisa gadis yang ramah, meski tidak pernah menyapa tapi ketika sudah mengenal Lisa percayalah dia tidak seburuk yang orang lain katakan, dia tidak pernah memandang seseorang dari kasta nya

"Kau suka menulis diary? " Lisa bertanya, matanya melirik buku diary yang saat ini aku pegang

"Hm, sekedar tempat untuk menuangkan keluh kesah" jawabku dengan sedikit senyuman

"Tidak ingin berbagi dengan ku? " Lisa kembali bertanya dan aku kembali menatap nya

"Untuk apa? "

Lisa tampak menghela nafas pendek, dia kemudian memutar posisi duduknya menghadap kearahku, setelah itu meraih buku yang kupegang lalu dia letakkan di kursi belakang, setelahnya meraih tanganku untuk dia genggam

Nerd Little Lady | JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang