setangkai bunga mawar.
kepada atma yang acalapati ku bawakan setangkai bunga mawar putih untukmu sang nararya. hari ini aku ingin melihat lagi dirimu sekali saja, aku ingin melihat dirimu sekali saja di hadapanku. aku ingin berjumpa di rumah baru mu, dimana tempat ternyaman mu untuk beristirahat dan dimana tempat terakhir ku berjumpa dengan mu dengan air mata yang mengalir derasnya bagaikan hujan di bulan juli.
untukmu yang anindita bagaikan bagaskara─ yang cala akan dunia. rasa ini masih ada, rasa ini masih utuh untukmu sang bimantaraku, rasa ini masih nirmala enggan untuk menoreh kearah manapun.
hening yang kurasakan sejak kepergianmu, hanya ada pawana yang menghembuskan udara nya kesana-kemari dengan embun yang menutupi nya. sejak kepergianmu mu, harsaku hilang. tajamnya kegembiraanku kini sudah pudar, ekspektasi ku yang sangat abhipraya kini sudah melebur.
kini, setangkai bunga mawar putih yang ku pegang sudah basah. hujan di kota jogja begitu deras hingga mengguyuri bunga putih itu. langit yang begitu gelap, anila yang begitu menghambat serta kedinginan yang menyelimuti nya menjadi satu. dingin yang kurasakan sama persis seperti saat pergelangan tangan ku menyentuh kulit mu yang amat dingin.
aku berpikir sejenak kali, lebih tepatnya aku berpikir untuk menerobos hujan deras itu hingga masanya aku berharapan langsung dengan gundukan tanah yang tengah di basahir air deras dari sang penghujan itu, kurasakan kembali luka yang begitu dalam ketika melihat batu nisan itu tertulis nama mu.
kurasakan kembali kehilangan yang begitu dalam.
kurasakan kembali luka yang amat pedih.
kurasakan kembali perpisahan yang begitu amat menyakitkan.
kutatap gundukan tanah itu bagaikan syahdu, kutatap dengan senyuman yang di derasi oleh air mata, jika aku boleh bertanya. tuhan? kenapa kau rebut atma ku yang paling indah ini? kenapa engkau memisahkan ku dengan atma ini? kenapa engkau juga tidak membawa ku agar aku bisa bertemu kembali dengan atma ku ini? tuhan, aku rindu padanya. aku ingin sekali lagi mendengar suaranya yang amat candu. tuhan, kembalikan lagi dia padaku.
kala aku ingin sekali bertemu dengan dia, menatap lekat mata indah itu dan memeluk dia seerat mungkin.
tunggu aku di keabadian.
-arkan s
-senandika lara
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangkaian kata..
PoetryBunga mawar memang indah tetapi dia juga bisa menyakiti karena duri nya, tapi ini bukan tentang bunga mawar -mzaasls