Emmmm
Kali ini untuk hujan
Aku ingin mengirimkan sebuah pesan
Untuk seseorang yang ku kagumi namun sulit untuk kumiliki.
Sosok yang susah untuk ku gapai hadirnya maupun raganya.
Bahwa mengaguminya hampir membuatku sedikit gila dan melihatnya Takan pernah bisa.
Namun bayangannya selalu saja membuatku untuk terus memikirkannya, hal yang seperti fatamorgana namun nyata adanya.
Emmm, apakah kamu benar tokoh nyata? Atau sekedar khayalan semata?
Ntahlah yang jelas aku tetep menyukainya
Semakin aku memikirkannya hanya akan membuatku terus merindukan sosoknya dan berharap dia ada didepan dan memeluk sambil berkata "Akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama aku menunggu".
Hujan.... Apa kamu tau? Hawamu begitu dingin.
Saat hembusan semilir angin menusuk kulit rasanya seperti rindu yang memaksa untuk masuk kedalam pemikiran sipemilik raga.
Ngomong ngomong bicara tentang rindu, aku teringat kembali padanya.
Apa kabar ya dia? Aku harap dia baik, karena itu membuatku bahagia.
Namun rasanya aneh jika malam ini hujan kembali turun membasahi bumi.
Aku merasa jika itu sebuah balasan perasaanku terhadap seseorang yang entah berada dimana keberadaanya.
Coba dengar suara rintikan air hujan yang terdengar indah bak melodi musik clasik tahun 90 an.
Haha becanda, mana ada musik seperti gerimis air hujan.
Harus ku akui jika hujan sangatlah sederhana seperti hadirnya dia Yang sederhana dan meninggalkan luka yang tidak biasa.Namun jangan salah, dia seorang yang kucintai dengan hebat.
Hai!!!
Jangan cuma jadi silent reader aja ya.
Kalian tau membuat sesuatu seperti ini sangatlah sulit dan membutuhkan motivasi untuk membuat kata menjadi untaian kalimat yang indah untuk dibaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOLOGUE
PoesiaHanya seuntai kalimat yang kurangkai menjadi suatu karya yang sulit dijelaskan dalam sebuah ungkapan namun dapat diutarakan dalam sebuah tulisan sastra penenang jiwa.