Bab 43 - cemburu?

1.2K 142 50
                                    

Btw, ada sedikit revisi dari chapter sebelumnya.
Dibagian hyunjin dan yang lain ke gep.
Cuma kuubah kalimatnya sihh..
Boleh baca ulang, enggak juga gak masalah.

.

Hari minggu gini, enaknya sih rebahan. Tapi, han udah gak tahan. Dia laper.

"Tumben banget sih, gak ada yang masak." Gerutunya.

Dia tuh nyari temen buat diajak jajan. Tapi felix lagi balik kerumahnya sama chan, abin kerkom ama temennya, ayen ada kelas tambahan (dan gak mungkin dia ajak ayen, soalnya ayen masih  ngejauh:(.), hyunjin  katanya nongki ama temen, dan umin gak tau kemana.

"Ini pada gak ada, bang minho pergi juga ato ngedekem dikamar sih?" Monolognya menaiki tangga.

Han memutuskan untuk mengecek minho, apa dia di kamar ato enggak.

"Bang minho~ baaannggg~" han ngetuk pintu minho.

"Apa?" Minho membuka pintu kamarnya, keliatan kalo minho baru bangun. Padahal udah tengah hari.

"Baru bangun?"

"Udah dari tadi."

"Kok gak keluar?"

"Mager."

"Belom mandi?"

"Udah."

"Boong. Belom kan?"

"Udah."

"Guuuddd.. cari makan yok bang."

"Gak. Mager."

"Ayo lah bang. Gue laper."

"Sendiri aja sono."

"Bang. Gini aja deh." Han mencoba bernegoisasi. "Gimana kalo sekarang aja, lo traktir ramennya."

"Gak. Janjinya kan minggu depan."

"Gue lapernya sekarang bang." Han memelas.

"Bodo. Gue mau lanjut tidur." Minho menutup pintu kamarnya.

"Ah banggg~" han turun dengan muka ditekuk.

Dia duduk diluar. Saat sedang asik merasakan kelaparannya, ponselnya berbunyi.

"Ngapain nih bocah telpon?" Han meraih ponselnya dan menggeser tombol hijau.

"Tumben vc. Kenapa? Gabut?" Tanya han saat melihat eric diseberang sana.

Tapi eric tidak menjawab, dia malah mengalihkan kameranya kekamera belakang.

"Heh anjirrr! Kalian dimana? Kok gak ngajak gue?"

"Wkwkk.. kita gak sengaja ketemu, nih temen lo yang jones kasian banget, duduk sendiri, jadi kita samperin." Echan yang menjawab.

"Enak aja! Gue gak ngenes ye!"

"Tapi jomblo kan?" Ucap han.

Stuck / MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang