4.

442 95 13
                                    

.

Lisa tersenyum manis menghadap kedua paruh baya, ya orang tua paman dong-wook, "selamat malam nyonya, tuan aku lisa" Lisa sedikit membungkuk

Kedua orang tua dong-wook masih syok, Tiba-tiba anaknya datang membawa gadis cantik.

"Ayah ibu, maaf"

"Sebenarnya aku dan lisa sudah menjalin hubungan 3 bulan ini. Aku sengaja merahasiakannya" Dong-wook meraih pinggul lisa

Wanita yang di sebelah lisa terlihat memandang lisa sinis. Dan lisa balik melihatnya lembut

"Bibi aku lisa"

Apa? Bibi?! Apa ia terlihat setua itu huh?!

"Tak apa, jadi perjodohan ini batal?"

Dong-wook mengangguk mengiyakan "aku dan lisa juga akan menikah. Seminggu lagi"

"Kami memang terlalu buru-buru karena aku takut" Kedua orang tua dong-wook mengernyit

"Kenapa?" Tanya sang ayah

"Ekhem" Dong-wook menunduk "aku sudah melakukannya"

Sang ayah mengerti "lebih cepat lebih baik. Daripada lisa mengandung terlebih dulu"

"Iya ayah"

"Nah silakan di makan" Ujar ibu ia memberikan lisa sepiring salmon segar

"Terimakasih" Pekik lisa suaranya terdengar imut.

Ibu dong-wook tersenyum hangat ya setidaknya anaknya itu memiliki wanita yang ia cintai.

Ia tak perlu khawatir.

"Nak kalau boleh tau berapa usia mu?" Tanya ibu

Dengan akting lisa menjawab dengan mantab "23 tahun ta-"

"No no panggil aku ibu" Lisa tersenyum kaku"baik ibu.."

"Dong-wook meraih piring lisa dan meneliti ada duri atau tidak di dalam ikan salmon. Ia memilah beberapa duri halus dan langsung memberikannya kepada lisa

"Terimakasih cup" Lisa mengecup pelan pipi dong-wook

Woah tidak terlihat canggung.

"Aku ingin ke toilet" Lisa mengangguk

Dong-wook pun pergi dari sana tak lama kursi disebelah lisa berderit. Wanita itu mengikuti dong-wook.

Lisa hanya memandang datar dan melanjutkan makannya. Serta mengobrol hal ringan dengan calon ayah dan ibu mertuanya ini.

.

"Maksudmu apa? Bukankah kau mencintai ku?" Wanita lisa menggenggam tangan dong-wook

"Itu dulu Reina, sekarang tidak. Aku sudah memiliki kehidupan baru"

"Jadi jan-"

"Apa kau masih marah? Aku minta maaf kau tau aku harus pergi karena studiku"

"Aku ingin sukses seperti mu. Supaya aku bisa bersanding denganmu di lantai yang sama"

"Jika kau mengejar studi. Kenapa kau melakukannya?" Dong-wook mengeluarkan ponselnya disana ada vidio Reina sedang bermesraan dengan seseorang

"D-dengar-"

"Cukup, aku sudah memiliki lisa. Jadi kau pergi saja" Dong-wook berlalu.

.

"Woahhh aku kenyanggg!!!!!" Lisa mengelus perutnya yang sedikit besar

Ya karena ia makan terus menerus.

"Paman perempuan tadi menatap ku sinis sekali" Lisa mengadu kepada dong-wook sekarang mereka berdua ada di kamar dong-wook karena mereka menginap. Untung saja besok libur sekolah

"Tapi aku senang dia terlihat marah" Lisa terus berceloteh sembari bersandar di bahu dong-wook

"Lisa, aku... Sedang marah" Ucapan dong-wook membuat lisa menatap dong-wook

Terlihat jelas kedua mata dong-wook memerah dan rahangnya mengeras.

"Kenapa?" Dong-wook hanya diam, emosinya memang sulit sekali di kendalikan

Ia ingin melemparkan seluruh barang-barang jika perlu ia membunuh Reina? Ialah sumber emosi dong-wook yang tak terkendali

Lisa menyentuh tangan dong-wook dan menggenggam nya hangat "paman tampan tidak boleh marah"

Dong-wook menatap wajah lisa, kali ini riasan yang lisa pakai sudah terhapus. Tapi kenapa bibir lisa masih terlihat mengkilap?

"Lisa"

"Hm? Ya kenapa?"

"Aku..." Dong-wook memajukan wajahnya

"Paman mau cium? Kita latihan?"

Entahlah, dong-wook seperti seorang pendofil.

Ketika kedua bibir itu bertemu dong-wook ingin sekali memberhentikan waktu saat itu juga.

Rasa manis cerry membuat dong-wook kecanduan dengan bibir lisa.

Sangat-sangat manis. Sampai salah satu tangan dong-wook sudah di dalam baju lisa dan mengelus punggung mulus lisa.

"Uh p-paman"

"Lisa" Dong-wook menjauh

"Lagi ya? Kita harus sering melakukannya"

Mulai sekarang bibir milik lisa adalah milik dong-wook. Ia kecanduan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang