Flashback off/now :
"Kalau tahun depan aku pindah kesini dan keluar dari 4C, apa kamu bisa jamin karirku aman?" Tanya Jenni dengan nada lemah. Padahal wajahnya menyorot binal pada kedua mata hitam milik Xander.
"Tentu. Kamu bisa bintangin banyak film, series atau apapun itu, as much as you want, as long as you suck my dick," balas Xander dengan vulgar. Pria 32 tahun itu lantas menyeringai dan merengkuh pinggul Jenni agar menempel pada tubuhnya.
Bagian atas tubuh mereka yang sama-sama telanjang, membuat payudara mungil Jenni menempel pada dada bidang Xander, menimbulkan efek geli dan gairah
Sementara Jenni menyeringai lebar mendengar pernyataan vulgar Xander. Idol yang terkenal polos dan selalu dianggap suci oleh para penggemarnya itu lantas menjulurkan lidahnya, sampai air liurnya menetes, dia lalu menadahkan tangannya untuk menampung air liur itu. Melihat itu Xander bukannya merasa jijik, namun semakin bergairah. Kedua tangannya yang semula merengkuh pinggul Jenni, kini beralih pada pantat perempuan itu. Rokok Xander bahkan sudah raib entah kemana.
"I will be your dog, Xander. Aku akan jadi anjing buat kamu, aku akan jadi peliharaan yang nurut sama majikannya, selama kamu bisa jamin karirku aman."
"Oke. Mark my words, Jenni. And let's see what this dog can do for me," tantang Xander sambil meremas-remas pantat Jenni.
Jenni tersenyum binal. Perempuan 26 tahun itu lantas menelusupkan kedua tangannya pada celana pendek Xander, membuat air liur yang semula ada di telapak tangannya meluber sampai ke penis Xander.
"Ahhhhh..." Lenguh Xander begitu kontolnya bertemu telapak tangan Jenni yang terasa lengkap oleh air liur dan dingin.
"Owhh, let me show you what this dog could do, sir. Anjing ini bisa ngisep kontol kamu, kayak gini, ssslrupppp...." Jenni menjilat dada bidang Xander, memainkan lidahnya pada puting Xander dan sesekali menggigitnya. Sementara di bawah sana, tangan Jenni tak diam memijit kontol Xander yang perlahan tegang.
Xander melenguh. Matanya terpejam dan kepalanya mendongak ke atas. Kedua tangannya meremas pinggul Jenni dengen keras, pria itu juga menggesekkan pangkal pahanya pada tubuh Jenni, melampiaskan kenikmatan pada penisnya yang sedikit demi sedikit makin tegang.
"Gimana? Udah tau apa yang bisa dilakuin anjing ini, Pak Xander?" Goda Jenni sembari berjinjit dan menjilat telinga Xander.
Xander lantas membuka mata dan melirik wajah Jenni yang tak lagi asing buatnya.
Skip...
"Aku jadi ngebayangin, gimana jadinya kalau dengan penampilan ini kamu tampil di atas panggung. Memek kamu yang berlendir, netes sampai ke paha, payudara kecil ini yang ikut gerak tiap kali kamu ngedance, ahh imajine it makes me so horny." Xander mengedus rahang Jenni dan meninggalkan kecupan disepanjang leher jenjang perempuan itu.
Jari-jari berotot Xander membelah bibir memek Jenni. Jari telunjuknya pun perlahan masuk ke dalam lubang sempit yang biasa Jenni pakai untuk memasukkan kontolnya. Lubang senggama.
"Ahhh terushh orang-orang nggak bakal nyanyi lagi, tapi ngocok kontol berjamaah di konserku." Jenni memeluk leher Xander sambil berjinjit. Pahanya sedikit mengangkang agar Xander lebih leluasa mengeksplor memeknya.
Skip...
"Suka banget lonte dicongkelin gini memeknya... Pensiun jadi idol ngelonte aja kamu, bikin video porno, auto banyak yang beli. Kaya raya hasil ngelonte. Fans kamu harus tahu seberapa binal idolanya,.........."
Baca selengkapnya di karyakarsa : hunny_hubby020 dengan judul yang sama. Sekali bayar dapat 2 bab sekaligus.
Warning 21+, bab di karyakarsa mengandung bahasa kasar, umpatan, dan gambar-gambar dewasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
FANTASIES
CasualeKumpulkan cerita pendek (one-shoot) dewasa. Pembaca dimohon bijak untuk menentukan bacaan. AREA DEWASA 21+