Namaku Dahyun

172 30 10
                                    

Dahyun membuka matanya, perlahan bangkit dari kasur dan memakai bra serta celana dalamnya yang tercecer dilantai karena ulah Sana semalam, berbicara soal Sana wanita ular itu masih tertidur pulas di kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahyun membuka matanya, perlahan bangkit dari kasur dan memakai bra serta celana dalamnya yang tercecer dilantai karena ulah Sana semalam, berbicara soal Sana wanita ular itu masih tertidur pulas di kasur.

Masuk ke dalam kamar mandi Dahyun membasuh mukanya dan berkumur, saat menatap cermin dia bisa melihat banyak bekas gigitan di leher, pundak dan payudaranya. Semua ini adalah ulah Sana.

"Bangsat!" Dahyun mencoba menghilangkan bekas bekas itu, namun sekeras apapun dia menggosok bekas cupang Sana tidak bisa bilang, malah kulit Dahyun menjadi merah karena ulahnya.

Tanda ini dan perlakuan Sana padanya, membuat Dahyun mengingat kenangan buruk di kehidupan sebelumnya, saat Hanbin bajingan itu memperkosa dirinya.

"Sabar, kamu harus bersabar... Demi membalas dendam, penghinaan ini tidak seberapa" Dahyun menenangkan diri, setelah itu dia keluar dari kamar mandi dengan memakai jubah mandi.

"Bagaimana permainan semalam, 'kamu' menyukainya? Aku tidak tau apakah 'kamu' ikut merasakan juga permainan yang kami lakukan, tapi aku berharap kamu juga bisa merasakannya"

Sana duduk di sofa tunggal, wanita itu hanya memakai bra dan celana dalam berenda merahnya, dan saat Dahyun keluar dari kamar mandi. Matanya langsung mengamati Dahyun dengan tenang.

Benar saja Dahyun sudah berubah lagi, Dahyun yang semalam ia ajak menghangatkan ranjang tidak memiliki pesona seperti sekarang.

Dahyun sendiri mengerti maksud Sana, kali ini pun setelah bangun dia siap berakting menjadi kepribadian ganda nya, meski sebenarnya ini adalah sifat asli Dahyun di kehidupan sebelumnya, setelah seluruh hidupnya dihancurkan oleh Kim Hanbin si bajingan itu.

"Tidak buruk" Sana menaikan alisnya, dia melihat Dahyun berjalan ke arahnya kemudian duduk di pangkuannya.

"Hanya saja caramu bermain terlalu lembut~" berada dipangkuan Sana. Dahyun berbisik dan meremas lembut payudara Sana yang masih tertutup bra.

"Lain kali biarkan aku menunjukkan seperti apa bercinta yang sebenernya ~" dengan genit Dahyun menjilat kemudian menggigit cuping telinga Sana, saat Sana akan memeluknya Dahyun dengan gesit menarik diri dari pangkuan Sana.

"Aaa~ tidak sekarang, aku masih memiliki banyak hal yang harus aku lakukan"

"Melakukan apa?" Tanya Sana begitu tenang, seolah olah tidak terganggu dengan penolakan Dahyun. Namun dalam hatinya Sana ingin membawa dan menekan lagi wanita tahu itu di atas ranjang, sensasi bercinta dengannya benar benar memabukkan.

"Sesuatu yang 'aku' ingin lakukan sejak pertama kali aku lahir ditubuh ini" jawab Dahyun tidak kalah tenang, Dahyun menatap Sana dari mata wanita itu Dahyun bisa melihat ketertarikan dan rasa ingin tahu yang meningkat.

"Hoo, aku jadi semakin ingin tau apa itu" Sana menopang pipinya, dia melihat Dahyun dengan senyum main main. Dahyun balas tersenyum dan berjalan mendekati Sana.

Dendam Yang Harus Dibayar TuntasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang