🐰Twenty - Four🐹

892 75 16
                                    

1 minggu sudah berlalu dan ya 1 minggu sudah jin sadar dari koma nya...
Semuanya bahagia, tentu saja...
Hyungnya bahkan meminta maaf atas apa yang pernah dia lakukan waktu itu ya waktu itu, kejadian yang seharusnya tak terjadi jika saja hyungnya tidak emosi dan Jin tidak mempermasalahkan hal itu dia sama sekali tidak marah dengan apa yang terjadi...

1 minggu ini nampak biasa saja, seperti orang tuanya yang silih berganti datang menjenguk dan menemaninya, keluarga Kim maupun keluarga Jeon, hyung dan nunanya juga Jimin dan juga yang lain..

Ohh, tak lupa Ken dan Sandeul yang saat pertama kali datang setelah jin sadar langsung mendapatkan tatapan tajam dan menakutkan dari teman mereka ini..

Namun ada yang berbeda, dia Jungkook seperti menjaga jarak...

"Jungkook..."

"Hmm..."
Balas jungkook yang saat ini sedang mengerjakan sesuatu dari laptopnya dan dua duduk di sofa, berjauhan dari tempat tidur jin

"Kamu kenapa,.. kamu marah atau aku melakukan kesalahan, ada apa..."

Jungkook terkejut dan mengangkat kepalanya, ohh jin berdiri dari tempat tidur dan berjalan ke arahnya sambil tangan satu memegang perutnya dan satunya lagi memegang botol infusnya...

"Hei,.. kenapa kamu berdiri Jinnie, kenapa tidak memanggilku.."

Jungkook berusaha menyentuh namun jin sepertinya menghindar dan Jungkook menyadari itu..

"Ada apa..."

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu Jungkook..."

"Aku..."

"Ya, kamu...
Ada apa dengan mu, apa yang terjadi dengan mu, apa kamu masih bermasalah dengan apa yang sudah aku lakukan, apa kamu membenciku, kenapa.. tolong jelaskan, jangan serperti ini.. akh.. shh..."

Jin nampak meringis menahan kesakitan akibat luka yang masih sedikit basah pada perutnya yang membutuhkan waktu yang lama untuk penyembuhan, itu karena penyakitnya...

"Jinnie, ayo aku bantu kembali ke tempat tidur.."

"Tidak jungkook, aku bisa sendiri, aku bisa melakukannya sendiri dan aku harus terbiasa melakukannya sendiri, karena sebentar lagi aku akan sendiri kan, begitu kan... hiks.."

Pecah sudah tangisnya yang mati matian dia tahan, dia tidak ingin menangis namun berbagai emosi yang berkecamuk dalam hatinya meruntuhkan pertahanannya...

Jungkook yang tersadar bahwa jin sudah menangis langsung membawanya dalam pelukan sekalipun jin mencoba menolaknya...

"Hiks... hiks... hiks..."
Kenapa,.. kenapa...
Kamu ingin meninggalkan ku kan, aku tau.. kamu hanya menunggu waktunya saja setelah aku sembuh, aku tau.. kamu bahkan menyesal menikah denganku kan...
Baiklah, tinggal kan aku saja.. aku tidak apa apa, kamu bisa pergi sesuka kamu.. tidak perlu melihat kebelakang, anggap saja aku tidak pernah ada... pergi saja jungkook...

Jin meraung raung mengeluarkan semua emosi yang dia tahan selama ini dalam hatinya

"Jinnie.. maafkan aku...
Jangan bicara seperti itu,.. aku, aku mencintamu..."

"Kamu ada di sini, tapi seperti tidak ada...
Kamu bahkan tidak pernah menatapku lagi, kamu menjauhi ku seperti kamu tidak mengenalku, sedangkan aku tidak tau apa maksudmu melakukan itu, kau membuat hatiku sakit sekali lagi Jungkook..." kata jin dengan sedikit emosi sambil menangis

"Maafkan aku..
Aku hanya takut, aku pikir aku yang menyebabkan keadaan mu seperti ini jinnie, ini kesaahanku, aku seharusnya sejak awal mempercayai mu, seharusnya aku menerima mu, seharusnya aku bisa menjagamu, seharusnya ak-," airmata pun sudah mengalir di pipi jungkook

Love Or Leave (KookJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang