NSFW | Dubcon
Unprotected sex, Hypnotism, Fingering, Belly bulge, Kissing, Grooming, Master/pet, Blowjobs, Mind break, Harsh words, Anal plugJeno as Leo || Jaemin as Alden
6,1K words
...
Alden mahasiswa psikologi aktif tahun ketiga yang rela menjadi responden "penelitian" dosennya demi bisa dapat point tambahan.
...
Ternyata menjadi mahasiswa tidaklah semenyenangkan yang Alden kira selama ini, tidak ketika dia juga harus menerima kenyataan bahwa jurusan yang didalami nya saat ini bukanlah jurusan yang tepat ataupun yang diminatinya saat SMA, melainkan orang tuanya—yaitu psikologi. Jika bisa memilih, pria itu pasti akan mengambil jurusan-jurusan yang mengandalkan kreativitas dibandingkan belajar mengenai cara kerja otak. Terlahir sebagai anak tunggal dikeluarga yang berkecimpung di dunia kesehatan, membuatnya tidak punya pilihan lain selain tidak mengecewakan mereka dengan menuruti keinginan tersebut.
Namun siapa sangka, niat baik tersebut kini malah berimbas buruk pada nilai akademis nya akibat kemampuan otaknya yang pas-pasan, mengharuskan dirinya untuk mencari segala cara untuk mendapatkan nilai tambahan agar tidak perlu mengulang mata kuliah yang sama di semester berikutnya. Termasuk menerima tawaran Chandra untuk mendaftar sebagai asisten penelitian terbaru Leo—dosen sekaligus psikiater termuda yang paling disegani di kampusnya—tentang bagaimana cara kerja subjektivitas pikiran seseorang.
Awalnya Alden tidak begitu yakin bahwa Leo akan mempertimbangkan aplikasi nya, mengingat dirinya kerap kali datang terlambat pada kelas paginya dan pernah tertangkap basah tidak memperhatikan kelasnya. Sehingga ketika sebuah pesan singkat dari sang dosen masuk meminta untuk bertemu di kliniknya dalam waktu dekat, dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana bereaksi.
Apakah ini berarti aplikasinya sebagai asisten diterima? Atau dirinya malah dipanggil karena membuat masalah? Alden tidak bisa berhenti khawatir selama dalam perjalanan menuju klinik sang dosen.
Klinik Leo sendiri terletak 10 km dari kampus, berlokasi di dalam sebuah kompleks perumahan yang memiliki kesan asri dan juga tenang, menjadi lingkungan yang cocok bagi pasien untuk menenangkan diri. Tapi berbeda dengan bagian dalamnya, klinik Leo merupakan salah satu tempat paling menjemukan yang pernah dikunjungi Alden. Ruangan praktek yang hanya terdiri dari empat dinding polos, dicat abu-abu netral, tanaman hias daun di setiap sudut ruangan. Lampu plasma lembut tergantung di langit-langit panel; lantainya carpet halus dengan sebuah sofa panjang empuk berada di salah satu sisi ruangan. Menghadap sofa itu terdapat sebuah meja kerja dimana Leo tengah duduk di sebuah kursi besar sambil memperhatikan isi dari lembaran-lembaran kertas di tangannya.
Alih-alih mengenakan kemeja dan jas putih andalannya, pria yang baru menginjak usia kepala tiga itu terlihat mengenakan kaos hitam pas badan yang dipadukan dengan celana jeans hitam, ditambah lagi dengan kulit putih dan rambut ikal dengan poni miring yang menutup kening membuat kesan pria itu kini terlihat sebaya dengan Alden–dan juga seksi. Kini dia mengerti kenapa para mahasiswi FISIP maupun dari fakultas lain begitu tergila-gila dengan dosen ini.
Saat Alden menutup pintu di belakangnya, Leo langsung mengalihkan pandangannya dan tersenyum, menyambut kehadiran mahasiswa yang sudah ditunggunya.
"Halo, Alden," sapa Leo dengan senang. Terlampau senang untuk sekedar pertemuan pertama mereka di luar kampus.
"Halo, Pak Leo," balas Alden sambil menekuk tangannya, berusaha terlihat disengaja dan tidak tegang. dia bertanya-tanya apakah dia harus berdiri atau tidak.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Dreaming
Fanfiction[🔞Oneshoot] ⚠️Mengandung unsur dark nsfw themes⚠️ • dubcon • drugging • mindbreak • possessiveness dan obsession ⛔MINOR DNI ⛔ Harap bijak dalam memilih bacaan! © 2022 chocolxttees ✧ 𝙖 𝙣𝙤𝙢𝙞𝙣 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 ✧ BL (Boys Love) || Jangan salah lapak!