lewd teacher (2)

171 10 0
                                    

Recya menyambut pak heko dengan baik walaupun hati nya sedang tidak baik baik saja tapi dia berusaha untuk tenang, recya pun mempersilakan masuk pak heko dan menuntun ke living room.

Recya menyambut pak heko dengan baik walaupun hati nya sedang tidak baik baik saja tapi dia berusaha untuk tenang, recya pun mempersilakan masuk pak heko dan menuntun ke living room

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Denah rumah recya, biar kalian ga bingung yak.
(Ini tuhh kaya tempat nongkrong recya dan temannya yang dibelikan kedua orang tua nya jadi ini bukan rumah utama, ini juga mencegah orang lain tau alamat rumahnya yang sebenarnya)

"Silahkan masuk pak", ucap recya

"Terimakasih", jawab pak heko.

Bukannya menatap ke arah mata recya pak heko malah terus terusan melihat ke arah paha recya yang mulus, tentu itu membuat recya terganggu,recya pun mencair kan suasana dan menanyakan tentang nilai nya kepada pak heko

"Ohh yah pak, apakah nilai saya seburuk itu?" Tanya recya

"Tidak seburuk itu, tapi kenapa nilai kamu bisa turun?ada masalah? Jawab pak heko

Tidak seburuk itu, TIDAK SEBURUK ITU, nilai nya tidak seburuk itu kenapa harus dibicarakan? Ahh sudahlah.

"Hah? masalah? Ga pak saya ga ada masalah, ohh yah pak sebelumnya mau minum apa??"

"Teh saja"

"Ohh oke pak tunggu sebentar yah pak saya buatkan terlebih dahulu"

"Ohh yah recya, lain kali tidak usah pakai pak, pakai mas saja"

"Haha pak heko bisa saja"

Recya yang mendengar itu langsung merinding sekujur tubuh, Karna jijik dengan perkataan pak heko, aneh sekali bukan. Saat ia membuat kan teh ia merasa ada yang berjalan ke arah nya tapi ia tidak menghiraukan paling hanya perasaan saja, namun salah. Tiba tiba ada yang memeluk recya dari belakang. Recya sangat lah kaget hingga sendok yang ia pegang jatuh kelantai, tidak hanya itu yang membuat ia syok, tiba tiba pak heko mengendus endus leher recya yang wangi, recya langsung memberontak tapi apa daya badannya yang kecil pasti kalah dengan badan pak heko yang tegas.

"Pak......please don't do this", ucap recya dengan memohon, rasanya dada nya sangat lah sesak Karna menahan tangis nya

"Eummm? Udah sayang buat teh nya?" Jawab pak heko denhan santai mengendus endus leher recya.

"Pak-kk..." Recya tidak tahan ia pun menangis ia berusaha memberontak tapi apadaya?

"Don't cry honey, whose fault are you wearing clothes like that?"

"Pakk tolong lepaskan saya hikss"

"I don't care, I just want your body baby".

Saat pak heko melancarkan aksinya, tiba tiba pak heko ditarik kebelakang lalu di tonjok dengan seseorang, recya sangat lah kaget lalu ia berlari ke arah orang itu.

"AKHH BAJINGAN", ucap haentaras yang menarik tubuh pak heko lalu menonjok nya hingg tersungkur.

"Ughh sialan" ucap pak heko dan langsung pergi meninggalkan rumah recya

"HAELL HUEEE" Ucap recya yang berlari ke arah haentaras lalu memeluk tubuh haentaras dengan erat

"Are you okay? Apa aja yang udah dia lakukan sama kamu?", Tanya haentaras sambil mengelus ELUS kepala recya dan menenangkan recya yang menangis sesenggukan.

"Hael huee, pak heko jahat hael", jawab recya sambil nangis sesenggukan hingga bicara nya kurang jelas

"Udahh nangis dulu sepuas kamu, baru kamu cerita yah??"

"Hael aku ga tau apa yang bakal terjadi kalau hael ga dateng"

"Ushhh Don't talk like that, it's okay now I'm here"

Recya pun menangis di dalam dekapan haentaras, haentaras sungguh tidak tega melihat recya seperti ini, hingga baju seragam haentaras basah di area dada Karna air mata recya yang Tek terhenti, haentaras mengajak kalau untuk duduk saja, dan Recya pun mengiyakan perkataan haentaras ia duduk diruang tamu, recya sudah lebih tenang walaupun sangat sedikit.

"Udah tenang?" Tanya haentaras dengan nada lembut

"Belum sepenuhnya" jawab recya.

"Gapapa keluar in aja semua sampe kamu tenang"

"Kenapa Hael peduli??"

"Tidak ada waktu untuk menjawab pertanyaan mu, udah yah berhenti nangis nya, kasian mata kamu udah bengkak", jawab haentaras sambil menglap air mata yang membasahi pipi mulus milik recya.

"Baju hael gapapa basah??"

"Gapapaa, udah yah nangis nya??"

"Eummm"

Walaupun recya sudah berhenti menangis recya masih memeluk haentaras Karna ia merasa masih belum tenang, haentaras pun membalas pelukan tersebut sambil mengelus elus rambut recya, jujur saja itu membuat recya tenang walaupun masih segukan Karna ia merasa sangat sedih. Melihat recya seperti itu haentaras pun semakin mengeratkan pelukannya Karna ia tau pasti itu sangat lah sakit. Entah kenapa recya sangat nyaman dengan pelukan hangat tersebut....


kaciaann banget cyaaa;(, ikut sedihh untung aja ada hael.
Penasaran sama selajutnya?? Chapter selanjutnya mulai ada salting saltingnya nieee
(Spoiler dikit ga ngaruh wkwkw)

enemy to lovers. || hyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang