16. SEPEDA GANTUNG

108 72 80
                                    

Bel pulang telah berbunyi beberapa menit lalu. Para siswa siswi berhamburan keluar seperti ikan yang mengerubungi umpannya.

"Eh, sopir gue udah di depan. Duluan ya," ucap Emily. Hazel dan Agatha tersenyum."Hati hati Ly,"

Hazel dan Agatha berjalan ke parkiran, ia menoleh saat Cleon datang menghampiri dengan motor nya. Agatha Tersenyum, Cleon memasangkan helm pada kekasihnya.

Hazel hanya melihat nya sambil tersenyum. "Zel, gue duluan ya" ucap Agatha.

"Hati hati ta,"

Motor sport Cleon pergi meninggalkan parkiran. Hazel berjalan untuk mengambil sepeda nya, namun tunggu. Kemana sepeda rinjing kesayangannya itu?

"Lah, perasaan gue biasa markir disini, kok gak ada?" Hazel bermonolog.

Suara klakson mobil mengagetkannya, Dia berbalik.

"Heh kampungan, lagi cari sepeda butut lo itu ya?"Ucap Violet.

"Lo sembunyiin dimana sepeda gue?"

Violet dan kedua temannya tertawa,"Tuh liat di pohon," setelah mengatakan itu Violet pergi meninggalkan Hazel.

Hazel menghampiri sebuah pohon yang ternyata ada sepedanya telah bergantung diatas sana. Ia kesal dan juga sedih tentunya, bagaimana sekarang dia mengambilnya?

Hazel menghembuskan nafasnya, ia memanjat pohon tersebut dan, oh tidak diri nya tersangkut di ranting membuat rok abunya sedikit sobek.

Brak

"Aww,"

Beberapa murid yang lewat menertawakan Hazel yang jatuh dari pohon.

"Demi sepeda sampah nya itu rela ya sampe naik ke pohon segala,"

Hazel terjatuh duduk meremas rok nya. Dirinya sangat malu, kenapa mereka tidak menolong nya dan malah menertawakan dirinya?

Angger melihat Hazel dari kejauhan, ia ingin menghampiri nya namun terhenti saat seorang laki laki sudah menghampirinya terlebih dahulu.

"Zel?"Calvin turun dari motornya lalu menghampiri perempuan itu.

"Lo kenapa?" Hazel tak menjawab. Calvin mendongakkan kepalanya keatas dimana ada sepeda perempuan itu disana.

Calvin melirik tangan Hazel yang tergores memegangi sisi roknya."Tunggu disini, jangan kemana mana,"

Hazel hanya diam dengan kepala yang masih menunduk. Calvin berlari menuju parkiran menghampiri Arsen dan Nino yang untungnya belum pulang.

"Kenapa balik lagi Al?" tanya Arsen.

"Gue pinjem jaket lo No," Calvin meminta Jaket Matanza Nino, karena Arsen tak memakainya.

"Lah jaket lo emang kemana?"

"Ck, Buru. Nanti gue balikin,"Calvin melepas kasar jaket Nino."Anjir sabar napa, mau memperkosa gue Lo ya?!"

Setelah nya Calvin berlari menghampiri Hazel kembali, mengikat jaket itu untuk menutupi Roknya yang koyak.

"Yuk, pulang"

"Al," cicit Hazel sambil memegangi ujung kemeja putih Calvin."Sepeda gue gimana?"

"Tenang aja, tadi gue udah bilang ke Arsen"Calvin menuntun Hazel ke motornya, ia memasangkan helm pada perempuan itu. Lalu mengusap Mata Hazel Hazel yang memerah."Jangan nangis,"

Hazel tak menjawab, setelah itu mereka berdua pergi dengan motor ninja BlackBlue Calvin. Perempuan di belakangnya memeluk dirinya dengan erat, menyenderkan kepalanya di punggung tegap Calvin. Hazel menangis.

Everything Will Be Fine [Calvinndra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang