Disini lah Sean sekarang, berdiri menjulang di depan kelas Ayla untuk menunggu gadis itu keluar dari kelasnya. Senyum tampan itu terus terpatri di wajahnya, tidak ada niatan untuk menghilang seharian ini, mengingat ia harus menemani gadis cantik itu.
Ayla yang baru saja keluar berdecak kesal saat melihat tubuh menjulang Sean berdiri dengan wajah tengil andalannya. Tolong bawa Ayla kabur dari tempat ini.
"Nggak jadi ke mall, langsung pulang aja."
Sean mengernyit tak terima. "Kata om Tian bukunya penting,"
"Gue gak mau pergi sama lo," ujar Ayla tak minat.
Sean terdiam, maniknya menyorot kecewa tanpa sadar. Mengikuti langkah gadis itu yang berjalan cepat ingin pulang.
"SEAN!"
Lelaki itu sontak menoleh ke asal suara, senyuman Sean kembali mengembang melihat seseorang yang meneriaki namanya.
"Ayuna."
Gadis yang disebut Ayuna itu melangkah cepat mendekati Sean yang tersenyum lebar dan Ayla yang ikut memberhentikan langkahnya tanpa sadar.
"Lo pindah kesini?" tanya Sean, lalu memeluk gadis itu akrab.
Ayuna mengeratkan pelukannya, mengangguk cepat di pelukan hangat lelaki tinggi itu.
Ayla tak bergeming sekalipun. Ah, kenapa juga dirinya harus ikut berhenti, bukankah dia ingin sampai rumah secepatnya?
Gadis itu mulai berjalan lagi, berniat meninggalkan keduanya yang asik berpelukan mesra di tengah koridor.
Sean yang menyadari itu langsung melepaskan pelukannya, dan menarik tangan Ayla untuk tetap diam di sana.
"Lo pulang sama gue, tunggu bentar."
Ayla mengernyit kesal. "Gak perlu, gue bisa minta jemput bang Rudhi."
Sean menajamkan sorot matanya. "Lo sama gue."
Ayla tersentak, dirinya mengangguk kecil tanpa sadar. Sean yang melihatnya mengangguk puas, lalu mengacak lembut surai gadis itu.
Kini, Sean kembali memfokuskan dirinya pada Ayuna yang diam memperhatikan keduanya.
"Lo udah minta jemput?" tanya Sean yang dibalas gelengan kepala oleh gadis itu.
"Belum, kenapa?"
"Bareng gue aja."
"Nggak!"
Keduanya sontak menoleh pada Ayla yang berdecak kesal, lalu dirinya tersadar tak sengaja berteriak. Sean mengangkat satu alisnya bingung.
"Maksud gue, kalau emang kalian mau bareng, gue sama yang lain aja pulangnya. Sean bawa motor, kan?" Ayla tersenyum kikuk.
"Gue bawa mobil."
"Yaudah, gue naik angkot."
"Nggak, om Tian gak bakal izinin juga," ucap Sean menolak.
Ayuna mengusap tengkuknya canggung, lalu berkata, "Nggak usah, Sean. Gue pulang bareng teman gue aja."
"Lo beneran udah punya teman di sini?"
"Udah lah, aman. Cepat anterin cewek lo pulang," ucap Ayuna sambil mendorong bahu Sean pelan.
Ayla yang mendengar itu melotot tak terima. Gadis itu segera menarik lengan Sean untuk pergi dari sana. Meninggalkan Ayuna yang tersenyum kecil melihat dua makhluk berbeda jenis itu berjalan menjauhinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ME TIGHT
FanfictionKeahlian terbaik apa yang dimiliki Sean Putra Pradipto selain mengganggu gadis cantik yang disukainya, Makayla Dhini Adhitama.