Selamat membaca, bagi yang membaca
Pagi ini, hujan turun deras mengguyur bumi. Membuat siapapun enggan membuka mata dan memulai kegiatan nya hari iniBegitu pun dengan bocah laki-laki yang masih bergelung selimut, menyelami mimpi
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 07.08 pagi
Tetapi bocah laki-laki itu masih santai dengan alam mimpinya hingga ketukan keras membangun kan bocah laki-laki tersebut
Tok Tok Tok
"Varo!! Astagaaaaa anak ini yaa.. bangun udah jam 7, kamu mau telat?!" Omel wanita yang baru saja masuk kamar nya
Dia mama Varo. Namanya Brianna Caitlin Fernandes.
"Ini udah bangun mama"
"Bangun tapi matanya masih merem! Varo!!! Abang kamu aja udah bangun!"
"Cepet mandi, terus turun kebawah. Papa sama Abang kamu udah nunggu dari tadi!" Lanjut mama Anna seraya keluar dari kamar varo
Ya, Varo memiliki Abang.
Abang nya bernama Damian Adelvano Fernandes dan ayahnya bernama Baskara Putra Fernandes
Sedari kecil, Vano dan Varo selalu mendapatkan kasih sayang, kehangatan dan keharmonisan nya keluarga
Orang tua mereka sangat mengurus mereka dengan baik
Walaupun ayah nya mempunyai perusahaan besar dan cukup membuat nya sibuk, tetapi pekerjaan tidak menghalangi nya untuk memberikan kehangatan dan keharmonisan keluarga kepada istri serta anak-anaknya
Mempunyai suami yang bijaksana dan hangat, sangat lah beruntung.
Seperti Anna saat ini. Ia sangat mensyukuri pemandangan di depannya yang membuat hati wanita itu menghangat
Dimana, suami dan anak-anak nya bersenda gurau bersama, berbagai keluh kesah dan bercerita keseharian mereka satu sama lain
"Ma! Kemarin Varo ketemu kucing lucu! Varo mau bawa pulang tapi kata Vano ga boleh" ucap Varo yang sudah selesai mandi dan sedang berkumpul di ruang makan bersama keluarga
"Bukan ga boleh! Kasihan mama kucing nanti cari anak nya!" Bantah Vano dengan bijak
"Tapi kan.."
"Udah-udah, selesai in makan nya. Terus berangkat" lerai mama Anna
"Siap mama!" Seru keduanya
Setelah selesai makan, mereka berdua pun segera berangkat sekolah bersama kedua orang tuanya
Vano dan Varo hanya berbeda satu tahun. Mereka berdua duduk di bangku sekolah dasar, dengan Vano yang sudah duduk di bangku kelas enam, begitu pun dengan Varo.
Sedari kecil, otak Varo memang lebih unggul dari pada saudara nya. Maka dari itu dia bisa mengikuti kelas akselerasi
"Papa, kenapa Varo bisa sekelas dengan ku? Kan Varo lebih kecil dari ku?" Tanya Vano
"Karena adik mu mempunyai kemampuan yang lebih, sehingga dia bisa sekelas dengan mu" jawab papa Baskara
"Kemampuan lebih?" Tanya Vano lagi
"Iya, contoh nya seperti Vano. Vano lebih suka dengan kegiatan olahraga dan kegiatan lainnya daripada belajar bukan?
"Nah Varo sebaliknya, dia lebih suka kepembelajaran dibandingkan kegiatan lainnya, berbeda dengan Vano" jelas Baskara dengan lembut
"Ouh jadi Varo lebih suka belajar daripada kegiatan lainnya ya papa?"
"Iya, tapi Varo juga sudah mulai menyukai hal-hal seperti Vano. Makanya Varo bisa memasuki kelas akselerasi. Varo unggul dalam dua bidang itu"
"Yahhh.. jadi Vano ga unggul kaya Varo ya papa?"
"No boy, kalian semua ada keunggulan nya masing-masing. Jadi jangan iri atau berkecil hati dengan adik mu ya?"
"Oke papa!"
"Gimana kalau setelah kalian pulang sekolah nanti kita jalan-jalan?" Tawar papa Baskara mengganti topik
"Yessss!!!" Seru Vano
"Varo? Mau kan?" Tanya mama Anna saat melihat putra bungsunya hanya diam dan mendengarkan mereka tanpa membalas pertanyaan papa nya
"Hm" jawab Varo bergumam
Varo memang lebih cenderung pendiam dan tertutup jika dibandingkan dengan Vano. Vano sangat aktif dan ceria, Vano yang ekstrovert dan Varo yang introvert
Tetapi walaupun Varo pendiam, dia akan berubah hangat dan cerewet jika dirumah. Dan itu pun hanya dengan mama nya
Varo cenderung ke mama, sedangkan Vano cenderung ke papa
"Yesss sudah sampai!!" Girang Vano dan langsung mencium kedua pipi orang tuanya secara bergantian
"Varo ga mau turun?" Tanya mama Anna yang melihat anak nya melamun
"Huh? Iya ini mau turun" jawab Varo seraya melakukan apa yang Vano lakukan tadi
"Kami masuk ma, pa. Babay!!" Pamit keduanya
"Iya, jangan lupa bekal nya dimakan ya sayang-sayang nya mama!!" Teriak mama Anna dari dalam mobil
"Siap ibu negara!!" Balas keduanya seraya memberi hormat
Setelah melihat mobil kedua orang tuanya berlalu, mereka pun segera menuju kelas dan memulai kegiatan belajar mengajar dengan guru yang sudah disiapkan secara khusus untuk murid-murid yang ada disekolah berbasis international ini
Halo...
Gimana prolog nya??
Suka? Jangan lupa vote dan komen, biar makin semangat up nya👍😀
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗡𝗼𝘁 𝗺𝗲.
Randomsemua manusia pasti pernah merasakan sakit dan bahagia. begitu pun dengan Elvaro Reynand Fernandes. mampu kah Vano menghadapi segala rasa sakit itu? penasaran🔎? check it out📩 ⚠️ hasil pemikiran sendiri! ⚠️ don't judge ⚠️ don't copy my story