Waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa, sebulan sudah sejak Xiao Zhan mengurung diri di dalam apartemennya.
Pria manis itu benar-benar menolak keluar menyapa indahnya dunia, yang dilakukan hanyalah termenung dan kembali termenung di dalam kamar tanpa berniat melakukan apa pun. Beruntung, ada Wang Yibo yang senantiasa merawat dengan setulus hati.
CEO tampan tersebut tak pernah absen menyambangi kediaman sang belahan jiwa setiap harinya setelah mengalihkan seluruh urusan pekerjaan pada kakak kandungnya, Wang Haikuan. Ia akan datang ketika fajar menyingsing dan kembali ketika Xiao Zhan terbuai di alam mimpi tak jarang pula, Yibo menginap jika Xiao Zhan sedang sakit. Seperti saat ini contohnya.
"Ayo sedikit lagi, kamu baru makan beberapa suap, Zhan," bujuk Yibo dengan sabar.
Trang!!!
Xiao Zhan menepis sendok yang tersodor di depan bibirnya hingga berakhir mengenaskan di lantai dengan isi yang berceceran di lantai. Untuk sejenak, ia merasa marah saat terus menerus dipaksa.
Namun, semua itu tak berlangsung lama. Emosi yang semula meledak-ledak langsung surut setelah menyadari apa yang telah ia perbuat.
Xiao Zhan sontak meringkuk membenamkan wajah pada kedua lutut yang ditekuk. Bibir pucatnya bergetar ketika mengucapkan kata 'maaf' berkali-kali.
Melihat itu, Wang Yibo lekas meletakkan piring di meja nakas. Degan pelan, ia menarik tubuh bergetar Xiao Zhan masuk ke dalam dekapan. Mengusap-usap punggung yang terlihat begitu rapuh dengan sentuhan lembut.
"Tidak apa-apa. Aku mengerti, Zhan. Harusnya aku yang minta maaf karena telah memaksamu. Maafkan aku, ya?"
Kedua tangan melingkar indah di leher Wang Yibo. Xiao Zhan merasa sangat bersyukur memiliki pria itu di sisinya. Sekasar apa pun dia, sekeras kepala apa pun dirinya, Wang Yibo tak pernah sekalipun marah apalagi meninggikan suara padanya.
"Terima kasih. Terima kasih karena selalu ada untukku Yibo."
Wang Yibo tersenyum lembut. "Terima kasih juga karena telah bertahan, Zhan. Ingatlah, dunia takkan pernah berakhir meski kamu harus kehilangan Jingyu. Yakinlah, Tuhan pasti memiliki maksud lain di balik peristiwa menyakitkan yang menimpamu saat ini. Percayalah."
Xiao Zhan memberanikan diri menatap Yibo. Aku tahu, Yibo. Tuhan telah membuka mataku. Ia membiarkanku melihat, siapakah yang benar-benar mencintaiku di dunia ini.
Rasa nyaman dari sapuan tangan Yibo di punggungnya mengundang kantuk untuk datang. Dengan kepala yang disandarkan kembali di bahu kanan Yibo, Xiao Zhan mulai terpejam damai.
Tarikan napas teratur memberitahu bahwa sosok tercinta telah berkelana ke alam mimpi. Dengan ekstra pelan, Wang Yibo merebahkan Xiao Zhan di atas kasur. Memperbaiki posisi tidur sang belahan jiwa agar merasa nyaman sebelum ikut bergabung di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love You Give Me (Yizhan) End✅
RomanceMemendam rasa sejak lama, hingga berakhir ikhlas melihat orang dicintai menikah dengan yang lain, bagaimanakah akhir kisah cinta sepihak Wang Yibo yang mencintai sahabatnya sendiri, Xiao Zhan? Akankah kebahagiaan menjadi rasa terakhir yang akan Yib...