"Aku tidak butuh teman yang banyak, cukup punya mereka yang selalu ada disisiku susah senang kita melewati bersama. Meski cuman seorang pun itu lebih dari cukup"
~Bunga R~
•
•
•🥀🥀
Deruman suara motor yang memasuki wilayah sekolah pelita bangsa ini menyita banyak perhatian siswa-siswi di sana.
Seorang gadis, yaitu Bunga yang berada dimotor dibelakang Alex mengumpati dirinya kala tahu bahwa cowok didepannya ini benar-benar menjengkelkan. Lihatlah, cowok yang bernama Alex itu mengantari dirinya sampai ditengah lapangan sekolahnya dan membuat mereka kini jadi pusat perhatian.
Bisik-bisik mulai terdengar di gendang telinga Bunga dan juga Alex yang nampak terlihat santai.
"Ssst, Al" bisik Bunga memanggil Alex.
"Hm, apa" sahut Alex menanggapinya, sambil melihat-lihat lingkungan sekolah Bunga.
"Kamu ngapain nganter aku sampek masuk kesini sih!p"tungkas Bunga. Sungguh sekarang ia benar-benar malu-- ingin rasanya ia menghilang saat ini juga.
"Ya... biar cepet kekejar waktu." Jawab singkatnya.
"Tap-- "
"Ssst, lu turun sekarang. Gue juga mau pergi ke sekolah gue," ucapnya. Bunga menunduk dan mengikuti perintahnya.
Alex membelokan motornya, sebelum dia benar-benar pergi, dia berbicara dengan Bunga, "Ngapain lo pake nunduk segala sih. Mending langsung masuk ke kelas sana" usirnya. Bunga pun meninggalkan Alex di lapangan.
"Woi elin! Moga ketemu lagi ya!"teriaknya, membuat langkah bunga terhenti. Lalu memutar badannya melihat cowok tadi yang memanggilnya.
"Astaga...kenapa dia pake teriak segala sih! Aduh mana diliatin murid lain lagi," batin bunga dengan senyum paksa."Eh, tadi dia panggil aku elin?" Tanya Bunga pada benaknya. Lalu dengan cepat-cepat Bunga masuk kedalam menuju kelasnya.
Setelah melihat Bunga pergi, Alex juga pergi meninggalkan area sekolah tersebut dengan senyuman tipis terukir diwajahnya.
Sesampai dikelas sebelas IPA, Bunga bingung. Ia akan duduk di kursi yang mana? Karena hari ini adalah hari memasuki awal semester dimana semua murid akan memilih tempat yang akan di dudukinya. Sama hal dengan dirinya, sedangkan teman karibnya belum juga menunjukan batang hidungnya.
Ia tidak terlalu akrab dengan teman di kelas nya meski sudah sekelas dari kelas sepuluh. Mungkin hanya beberapa saja, itu pun cuma teman perempuan, untuk berteman dengan laki-laki sepertinya tidak terlalu juga. Disini ia hanya mempunyai satu teman karib nya. Dia perempuan, tapi sedikit tomboy dan barbar.
"Woilah, tadi ada yang lagi dianter sama cowok. Anjayy!" Seru seorang cewek, mengagetkan Bunga yang berada di ambang pintu kelasnya. Tak hanya bunga, tapi sebagian orang yang berada didalam kelasnya.
Dia Eliza zahran, bisa dipanggil Elis. Mempunyai nama yang cantik namun sifat dan pemikirannya sungguh diluar nalar. Cewek yang memiliki sifat tomboy dan barbar yang menjadi teman karibnya bunga ini, sungguh membuat bunga hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga yang Terjatuh [ HIATUS ]
Ficção AdolescenteGadis itu adalah bunga Tapi dia juga adalah hujan Terkadang dia adalah siang yang cantik Tapi juga malam yang menyimpan kesedihan ini kisah tentang si bunga yang mencoba mekar dilingkungan yang mencoba menekan dan menghancurkan kehidupannya ________...