Pada pagi hari, Shizuu menemukan dirinya berubah menjadi seekor kucing putih yang cantik. Dia menatap pawnya sembari terkesima bahwa dia adalah seekor kucing sekarang. Dia menganggap hal itu adalah hal yang menyenangkan akibat dia tidak mengetahui bahwa ini bukanlah sebuah mimpi. Ini kenyataan. Dia dengan cepat melesat ke jendelanya dan menyeringai menikmati angin pagi yang sungguh sejuk dengan bulu-bulu halusnya.
Sang mama memanggilnya untuk sarapan. Ini adalah hal yang biasa untuk mamanya memanggil Shizuu pada jam tujuh untuk sarapan. Dengan cepat Shizuu menjawab iya, memukuli wajah dan tubuhnya untuk bangun dan kembali beraktivitas. Paw-paw nya yang lembut menyentuh wajahnya, kukunya keluar dan dengan tidak sengaja hampir mencakar matanya. 'Ini sakit'. Ini adalah mimpi buruk, Shizuu menyadari bahwa dia berubah menjadi seekor kucing putih berbulu indah.
Mama masuk ke kamar karena mendengar suara kucing, bertanya-tanya apakah seekor kucing memasuki kamar Shizuu. Itu ada kucing putih di sana! Mama mengusir kucing putih itu dengan sedikit kasar, kucing putih lalu mendekat kepada mama dan memeluk-meluk kaki mama untuk memberi tahu bahwa itu adalah Shizuu yang tiba-tiba berubah menjadi seekor kucing putih dengan bulu yang cantik. Dengan cepat mama menendang Shizuu lalu mengangkat dan membuangnya di teras.
Pintu ditutup dan Shizuu mencakar-cakar pintu rumah dengan mengeong rintihan agar bisa masuk ke rumahnya untuk sarapan. Karena kelelahan, Shizuu dengan putus asa pergi meminta makanan kepada orang-orang, di jalanan di tengah jembatan yang cukup tinggi seseorang yang jahat sengaja mendorong Shizuu dan jatuh ke sungai mengalir, Shizuu terbawa arus kencang tersebut dengan orang-orang di atas yang terkejut memandangi Shizuu memohon untuk di tolong oleh manusia-manusia itu.
Seekor kucing hitam melesat turun dan berenang membawa Shizuu ke tepian sungai. 'Sungguh manusia-manusia aneh dan jahat. Mereka hanya memandangi kita dan tidak menolong, tidak berperasaan.' ucap kucing hitam tersebut sembari mengeringkan tubuhnya.
'Hehh, kamu siapa?' tanya Shizuu
'Maafkan aku nona. Namaku Nora. Aku kesini untuk menolongmu. Aku melihat orang-orang yang tak berperasaan itu mendorongmu jatuh, dan juga mereka yang bodoh hanya melihatmu berenang berjuang untuk hidup. Lagipula, manusia itu juga tidak akan berpikir akan apa yang terjadi berikutnya setelah mereka melakukan sesuatu. Mereka tidak pernah berpikir dengan baik.' ucap Nora berang. 'Yasudah, apakah kanu sudah makan? Akan kubawakan makanan untukmu, tunggu disini.'
Shizuu aneh melihat sekeliling dan berpikir dengan apa yang terjadi.
'Hai manis, apakah kamu sudah makan? Ingin datang kerumahku? Di sana ada banyak makanan enak.' seekor kucing peliharaan gemuk mendatangi Shizuu.
'Hei kau, dasar kucing rumahan. Pergi sana!' Nora melindungi Shizuu. 'Ini nona, tikus.'
'euh. Aku tidak memakan ini.'
'Kamu kucing peliharaan ya?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Nora sang kucing hitam (Istirahat)
General FictionShizuu tiba-tiba berubah menjadi kucing