"Cantik, selalu cantik." Tiga kata, hanya tiga kata mampu membuat Zhang Hao menyerah pada upayanya untuk tidak mencintai sosok didepannya, Sung Hanbin.
---
"Hanbin, kayanya gue jatuh cinta, deh." Diam, Hanbin terdiam setelah mendengar Hao mengatakan...
Hanbin mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan sinar yang menusuk matanya. Mengambil handphonenya dinakas samping tempat tidurnya, ah baru jam 05.30 rupanya. Masih banyak waktu untuk bersiap kesekolah.
Hanbin kembali memejamkan mata, sebelum ponselnya bergetar tanda masuknya pesan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gagal sudah keinginannya untuk bersantai sejenak sebelum pergi kesekolah, meskipun begitu Hanbin tetap memberitahu grup OSIS sesuai perintah Waka Kesiswaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanbin bangkit dari posisi nyamannya untuk segera membangunkan Gyuvin, karena ia yakin bahwa adiknya sedang menjelajahi mimpi indahnya.
Sekali, dua kali, tiga kali, empat kali Hanbin mengetuk pintu kamar Gyuvin, tapi pemilik kamar tidak memberikan respon. Maka dari itu Hanbin menyerah, lalu kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri.
30 menit berlalu, Hanbin sudah siap untuk berangkat kesekolah. Saat keluar dari kamarnya, ia berpapasan dengan Gyuvin yang Hanbin yakini bahwa adiknya baru saja bangun tidur.
05.50 - 06.00
"Bang, kok lo udah siap-siap? Mau jemput degem ya?" Hanbin mengambil handphonenya untuk bertanya apakah sudah ada anggota OSIS disekolah, "kaga Vin, mau kesekolah ini. Ada upacara mendadak, anggota OSIS jadi petugasnya."
Gyuvin mengangguk tanda mengerti, "Oh-" Gyuvin melotot setelah sadar apa yang Hanbin katakan, "eh? Anggota OSIS? Petugas upacara? Sumpah bang? Anjing! Kok lo ga bangunin gue sih, nyet?"
"Lo tanya Mama, berapa kali gue ngetok pintu kamar lo. Buruan siap-siap Vin, Lo jadi padus aja."
Gyuvin memberi jempol pada Hanbin sebelum ngacir ke kamarnya untuk mandi, "pergi duluan aja bang."
"Siapa juga yang mau nungguin lo."
06.15 - 06.25
Pukul 06.15 Hanbin sampai di sekolahnya, memarkirkan motornya lalu bergegas menuju lapangan upacara tempat anggotanya berkumpul.
“Sorry baru dateng guys, macet bentar dirumah. Baru segini nih? Yang lain udah tau atau belum?” Taerae menyerahkan sususan upacara pada Hanbin, “udah pada tau kok, Bin. Belum pada dateng aja, masalah baju juga udah disampaiin kemasing-masing kelas.”