"Jangan disini masa di jalanan raya, aku tau caffe didekat sini, enak tau. Ada eskrim nya juga pasti kamu suka," ujar Angkasa yang diangguki pasrah oleh Anin.
Anin pun dibantu untuk naik ke motor Angkasa, gadis itu pun menatap jalanan yang sangat padat menurutnya, karena orang-orang sedang sibuk untuk mencapai tujuan akhir mereka. Banyak rintangan cuma, demi akhir yang indah tetap mereka jalani.
"Oh caffe ini, wish list aja sih kak, baru buka beberapa minggu yang lalu kan?" tanya Anin yang diangguki Angkasa.
Angkasa menggandeng tangan gadis disebelahnya itu, gadis itu mengadahkan kepalanya menatap sosok tampan Angkasa. "Eh? Maaf boleh saya gandeng?" ujar Angkasa yang membuat gadis disebelahnya ini tersenyum.
"Iyaa, boleh kok kak," ujar Anin mengizinkan, cowok itu tersenyum puas, lalu berjalan memasuki caffe.
"Maaf, teh, a' mau pesan apa?" tanya pelayan disana sambil menyerahkan menu tersebut.
Angkasa mengambil menu tersebut lalu menatap gadis disebelahnya, ia memberikan gadis itu untuk memesan terlebih dahulu, "pesan dulu aja kamu, baru saya," ujar Angkasa membiarkan Anin melihat terlebih dahulu menu tersebut.
"Oh aku mah beli Milshake Strawberry aja ya, pesan Anin sambil menatap cowok yang berada disebelahnya, pandangan mereka bertemu sesaat. "Eh kak, kakak mau pesan apa?" tanya Anin kepada cowo itu.
"Matcha Latte nya aja ya," ujar Angkasa yang diangguki Anin.
"Jadi Matcha Latte nya satu, sama Milshake Strawberry nya satu yaa. Oh kalau snack nya yang rekomen apa?" tanya Anin kepada pelayan itu.
"Rekomendasi nya Cheesecake teh, best seller juga," ujar pelayan tersebut.
"Boleh teh Cheseecake nya satu yaa," ujar Anin yang langsung ditatap oleh Angkasa, "Gapapa satu aja ya? Sayang mubazir nanti kalau ga kemakan kita bagi dua aja," ujar Anin yang diangguki cowo itu.
"yaudah teh, saya permisi yaa," ujar pelayan yang diangguki Anin dan juga Angkasa.
"Jadi?" tanya Anin sambil menatap cowo disebelahnya itu dengan intens.
"Hah kenapa?" tanya Angkasa pura-pura lupa, menurutnya menjaili Anin adalah hal yang menyerukan.
"Kak ih beneran aku tuh," ujar Anin mulai sebal, cowo itu tertawa pelan.
"Iya-iya, mereka itu geng saya dulu," ujar Angkasa yang membuat dahi Anin menyerit bingung.
"Iya, dulu kelas 10, saya adalah ketua geng motor. Namun semenjak ayah dan bunda saya berpisah, saya ingin mewujudkan impian bunda saya untuk menjadi anak pintar, dan juga menjadi ketua osis. Saya keluar dari geng yang telah saya buat selama 3 tahun demi bunda saya, mungkin mereka tidak terima. Memang sulit merelakan namun saya lama kelamaan sudah terbiasa, mereka mungkin masih diliputi dendam," lanjut Angkasa yang membuat Anin menangguk anggukan kepalanya.
"Kak Angkasa semangat ya! Aku tau ini berat, apalagi merelakan hal yang telah kakak perjuangkan selama itu. Namun kakak engga egois kakak bisa ikutin kemauan bunda kakak, kak Angkasa anak hebat," ujar Anin sambil memuji kakak tingkat nya ini.
Masalalu yang sejauh ini hanya diketauhi oleh sahabatnya, dan keluarga nya gini ia ceritakan kepada orang baru. Orang yang tiba tiba masuk kedalam hidupnya, namun ia sudah bisa sangat percaya.
Padahal semenjak ayah dan bunda nya berpisah ia menjadi sulit susah percaya kepada orang baru, namun memang Anin sepertinya berbeda dari orang lain nya. Dalam sekejap ia bisa membuat Angkasa percaya kepada dirinya.
"Terimakasih Vanilla, terimakasih banyak," ujar Angkasa yang membuat gadis itu kembali dibuat kebingungan.
"Kenapa?" tanya Anin, Angkasa hanya tersenyum kecil sambil menatap intens gadis itu.
"Karena sudah bisa menjadi tempat cerita, saya berasa punya rumah. Rumah yang telah hilang lama," jelas Angkasa yang membuat gadis itu tersentak.
"Baiklah, terimakasih kembali. Aku senang, sangat senang bertemu dengan kakak," ujar Anin lalu memutus percakapan mereka di caffe pagi itu.
Setelah selesai makan, Angkasa mengantarkan Anin untuk pulang kerumahnya. Anin pun berterima-kasih karena sudah menolongnya dan mentraktir ia makan lagi. Angkasa pun pamit untuk pulang.
Setelah cowok itu tak terlihat didepan mata, Anin pun memutuskan untuk memasuki pekarangan rumahnya. Menyiapkan mental nya sebelum sang mama akan menasehati nya.
"Eh? Kok kamu udah pulang Nin?" tanya wanita yang sudah cukup berumur tersebut, wanita yang berkisaran berumur 40an itu menatap anak perempuan nya.
"Tadi aku telat ke sekolah, ma, Giselle ninggalin aku di jalan. Hampir aja diculik, untung ada teman Anin," jelas Anin yang membuat sang mama curiga, ada apa diantara sang anak dan sahabatnya itu.
"Oke masuk dulu nak, kita cerita didalam ya," ujar sang mama yang diangguki oleh gadis itu.
Mereka berdua pun masuk ke dalam ruang keluarga, sang mama pun mengambilkan susu dingin yang berada di kulkas untuk anaknya lebih baik dan bisa bercerita kepada nya.
"Ini susu nya, Nin. Minum dulu yaa, oh iya kamu sama Giselle kenapa, sayang?" tanya sang mama perlahan lahan juga meletakan segelas susu dingin dihadapan Anin yang sibuk memainkan handphone nya itu.
Anin melihat ke arah mamanya, "gapapa mah, maklum slek dikit. Namanya juga anak muda," jelas Anin santai sambil meneguk susu yang telah dibawakan oleh sang mama tadi.
"Kalau bisa, jangan lama lama ya nak, marahan nya. Kan udah berteman lama, masa berantem karena hal sepele ya ga?" tanya sang mama yang diangguki gadis itu.
"Iya ma, terimakasih ya? Aku ke kamar dulu, maaf juga ga sekolah hari ini," ujar Anin merasa tak enak dengan sang mama.
"Iyaa, anak mama. Gapapa cantik asal kamu selamat itu udah yang terbaik untuk mama," ujar mama yang dibalas senyuman oleh Anin.
Gadis itupun memilih untuk membersihkan dirinya lalu merebahkan tubuhnya kepada kasur, pikiran nya terfokus kepada Angkasa dan juga Giselle. Sangat menumpuk hingga membuat gadis itu sedikit pusing.
"Say sorry dulu ke Isel kali ya? Mungkin Isel punya alasan tersendiri untuk bohong," gumam Anin ingin mengambil handphone nya, namun ia baru teringat jika ini jam sekolah. Pasti Giselle tidak akan mengangkat panggilan darinya.
"Yaudah, aku stalk sosmed kak Angkasa aja kali ya, biar bisa tau lebih dalam tentang kak Angkasa," pikir Anin lalu membuka handphone nya dan mulai mencari Instagram Angkasa.
"Waw banyak juga followers kak Angkasa ya," gumam Anin sambil melihat followers Angkasa yang sudah hampir mencapai 10 juta itu. Dan juga Instangram nya yang sudah centang biru.
"Ganteng juga ya kak Angkasa," saat melihat beberapa postingan, hanya 3 itupun 2 nya foto bersama bunda dan adiknya. Anin tersenyum manis melihat bahwa Angkasa sangat menyayangi keluarganya.
"Kak Angkasa orang hebat, semangat ya? Bertahan lebih lama, aku disini," ujar Anin tanpa sadar.
Bagaimana chapter ini?
Jangan lupa follow dan vote ya.
Jangan lupa follow Instagram juga.
@wp_candyy
@Prettyluvv_vanilla
@angkasaharsaerlangga
Terimakasih✨