Jungkook menatap malas kearah keluar kaca mobil, ia pemuda kota yang anti sekali dengan desa, sebab desa identik tanpa teknologi dan juga internet dan ini pertama kalinya ia ikut ke desa mengikuti sang ayah mengerjakan proyek disana
huffftt...
Ayah Jeon melirik anaknya disampingnya lalu tersenyum, "kita cuma sebulan disana, sayang" lembut ayah Jeon
"Disana nggak ada intenet, yah. Terus nanti ponsel gak ada gunanya" cemberut anak tunggal Jeon itu membuat ayahnya hanya menggeleng pelan
Mereka sudah sampai kerumah singgah yang telah disiapkan pak rt disana khusus kedatangan ayah Jeon sebagai perwakilan pemerintah untuk mengurus disana
Beberapa hari mereka disana, Jungkook juga sudah beberapa kali melakukan interaksi dengan warga desa itupun sebenarnya terpaksa bagi Jungkook sebab ia tak bisa tinggal sendirian dipenginapan sebab tak ada internet disini dan juga ia tak memiliki permainan offline di ponselnya
Namun satu yang membuat Jungkook tertarik yaitu satu cowok disana yang ia yakin usia mereka terpaut tak terlalu jauh mungkin lelaki itu jika dilihat dari postur tubuhnya sudah sekitar 27 tahun sedangkan Jungkook masih 19 tahun
Jungkook selalu melihat lelaki itu disawah sedang duduk menatap sawah ataupun hanya meminum kopi digubuk kecil terbuka diujung sawah sambil bertelanjang dada memperlihatkan tubuh gagahnya akibat pekerjaan fisik yang ia lakukan
Hal itu membuat Jungkook tertarik untuk berkenalan, jiwa uke' dalam diri Jungkook meledak, ia sangat ingin berkenalan dengan lelaki itu
Hari ini Jungkook pergi sore hari dimana yang Jungkook tahu lelaki itu akan beristirahat setelah membajak sawah dengan kerbaunya tak lupa ditangannya membawa sebuah kopi sebagai iming-iming perkenalan batin Jungkook
"Hai.." Jungkook menyapa lelaki itu membuatnya kaget dan memperbaiki gaya duduknya jadi sopan
"Oh hai.. kamu.. siapa?" bingung lelaki itu sambil melirik minuman yang dibawa Jungkook
"Oh aku Jungkook, anak pak gubernur yang datang kemarin" kata Jungkook sambil tersenyum manis
Lelaki itu membulatkan matanya, "O-oh anak pak gubernur? Aduh gimana ini saya gak ada cemilan, saya belikan dulu sebentar ke warung ya" katanya sambil bergegas mencari sendalnya
"E-eh gak perlu repot-repot, ini saya kasih kopi masih hangat supaya bisa kenalan sama..?"
Taehyung mendengar, lalu tertegun maksud dari Jungkook, "Oh saya Taehyung, mba" kata Taehyung sambil tersenyum
Jungkook mendengus, apa tadi katanya? Mba'? harga dirinya terasa diinjak kali ini, walaupun ia seorang uke tetap saja tak terima
"Aku laki-laki, tae.." dengus Jungkook
Taehyung membola lalu mengedipkan kedua kelopak matanya berkali-kali, "Ah, maaf maaf saya kira kamu perempuan tadi. Soalnya kulitmu agak putih dan wajah kamu juga cantik sekali" cengir Taehyung
Jungkook pura-pura mendengus walaupun dalam hati dirinya senang disebut cantik, jiwa ukenya kembali membanggakan diri. "Ya sudah, ini minum dulu mumpung masih hangat" kata Jungkook memberikan kopi hitam itu sambil tersenyum manis
Taehyung menatap segelas kopi itu, "tumben ya, tadi saya baru mau kewarung beli kopi tapi sudah dibelikan Jungkook" senyumnya tulus tanpa tahu Jungkook diseberang sana menyeringai
Didalam kopi itu Jungkook berikan viagra dicampur sedikit dosis obat pusing. Kenapa Jungkook memiliki hal semacam itu saat ini? Sebab uke gatal seperti Jungkook memang selalu membawa itu diranselnya, agar saat melihat laki-laki tampan sedikit langsung diembat
KAMU SEDANG MEMBACA
Taekook / Vkook 🔞 Story
FanfictionJangan lupa kasih bintang tiap chapter nya yaaaa♥️ Cerita lain bisa diakses ke link dibawah ini https://lynk.id/alvaromahenn