🎧┆Sangkar
[Name] meringis sebab dua hal.
Kepalanya nyeri, ditambah lagi petugas UKS yang heboh tak karuan dalam mengobati luka yang [name] punya.
"Kak! Darahnya gak mau berhenti.."
[Name] ikut pusing saat melihat kakak-kakak yang ber almamater khusus UKS itu malah mondar mandir tak jelas saat juniornya bertanya dengan panik. "Haduuuh.. sebentar, dong!!" Belum lagi para siswa yang kepo dengan mengintip lewat jendela dan sela pintu. Juga disertai gumaman heboh.
Kepala [name] masih terus di tekan oleh kapas. Juga obat merah yang sekarang sudah melumuri keningnya. "Aduh... Mataku.." [name] hanya bisa pasrah saat tiba-tiba jari salah satu kakak disana mengenai matanya.
Sepertinya tak akan sembuh jika [name] terus di sini, deh.
Lalu setelahnya, perban mulai membalut kepala dengan rapi. Cukup menyakitkan. Hingga sedaritadi [name] terus menarik ingus guna menahan tangis. "Kau kelas berapa?" Salah satu kakak disana bertanya, dengan wajah super judes.
Sialan, ayah kenapa lama sekali kesini!!
Jika kalian bertanya apa kelemahan [name], jawabannya sudah jelas adalah kakak kelasnya.
"L-lima.. kak.." setelah [name] berucap, kakak tadi mengalihkan tatapannya pada kaki [name] yang terlihat lebam membiru. Entah, [name] baru menyadari.
Tadi memang sempat terasa sakit saat digendong oleh pak guru. Tapi ia terlalu fokus pada sakit di kepalanya. Mungkin hari ini memang hari sialnya. Pasalnya, terjatuh karena didorong saja bisa luka separah itu.
Apa dia begitu lemah?
Oh! Tadi ia juga melihat Jay berkelahi.
"Kau dibully?" Kakak yang memiliki nametag 'yeorong kim' itu mengernyit hingga tercipta kerutan di dahi. Lalu sampirkan helai rambutnya yang menghalangi netra. "Atau cuma cekcok mulut biasa karena tak mau kalah?" Sekilas, dia mirip seperti orang barat.
Cantik sekali!
[Name] menggeleng tanda nggak setuju dengan alasan yang di tebak kak yeorong. "Mereka memang nggak suka aku." Dirinya menatap jendela. Harap sang ayah segera datang.
Sungguh, [name] beneran ingin menangis!
Dari tadi juga rasanya darah terus mengucur dari balik perban. Kalau nanti dia kehabisan darah bagaimana?!! "Ya, itu namanya pembullyan, 'kan?"
"Tapi mereka nggak terang-terangan mendiskriminasi ku, kok." Kak yeorong kelihatan nggak suka dengan jawaban yang [name] kasih. Menurutnya, ini sudah termasuk pembullyan. Lantas kak yeorong menarik nakas di sebelahnya, ambil gulungan perban baru guna membalut kaki memar [name]. "Sama saja." Begitu ucap setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘾𝙝𝙞𝙡𝙙𝙝𝙤𝙤𝙙 !¡ Jay Jo
Fanfic💌 ⤿ ┆Jay jo ingin egois pada waktu, untuk tak cepat berlalu; sebab, ia tak tahu, kedepannya akan sama atau bagaimana. .࣪𖤐‧ Written by; Ailee & lael 𝕎𝕚𝕟𝕕𝕓𝕣𝕚𝕜𝕖𝕣 ©® 𝕁𝕠 𝕐𝕠𝕟𝕘𝕤𝕖𝕠𝕜 · · ───────...