🪐┆Allen
Cuaca pagi ini sepertinya kurang mendukung. Disebabkan pergantian musim yang terjadi akibat bumi yang terus merotasi, Korea pun tak luput dari mendung yang nantinya menghantarkan hujan.Jay menatap lamat dari lantai tiga. Hanya siswa-siswi yang berlalu lalang menikmati jam istirahat nya masing-masing.
Tak ada yang menarik untuk dilihat.
Namun jay paksa atensinya untuk tertarik pada satu objek. Gerbang sekolah.
Entah sudah berapa lama, tapi harap yang tadi ia punya kala sampai di sekolah masih sama hingga saat ini. Walau dari tadi nggak terlihat akan terkabulkan.
Tindakannya ini cukup buat perasaan yang namanya bosan menghampiri.
Jay menghela nafasnya. Mulai sandarkan kepalanya pada pagar pembatas dan menghadap ke samping.
Kalau dipikirkan lagi, kira-kira sudah berapa banyak fajar yang terlewatkan, ya?
Terakhir kali saat bertukar suara lewat telepon. Itu pun entah sudah lusa yang ke berapa.
Aaah.. sialan. Ia merindukannya lagi.
Sesaat Jay menutup matanya, berharap sedikit menenangkan hatinya.
Tapi malah saat membuka mata kembali, yang datang nggak hanya bosan. Melainkan gadis cantik dengan banyak pita di kepalanya yang juga sedang menyandarkan kepala menghadap padanya. Allen Agata.
Padahal yang ia harapkan datang, bukan itu.
"Apa?" Jay bertanya dengan ketus, seraya memalingkan wajahnya.
Rasanya, saat ini tiba-tiba gerbang sekolah jadi jauh lebih menarik ketimbang hanya sebatas mengobrol. Dengan siapapun itu. "Nungguin siapa?" Gadis itu bertanya dengan semburat merah yang selalu ada, kala dirinya berbicara pada Jay.
Cukup buat Jay mengetahui bahwa gadis cantik itu menyukainya.
Jay nggak berniat menggubris pertanyaan yang Allen beri. Hanya melirik dengan nggak minat, lalu ingin beranjak pergi jika tangannya tak di cekal spontan oleh gadis di depannya ini.
"Aku sedang nggak ingin mengobrol." Jay berucap tanpa menoleh. Tangannya ia tarik sedikit lebih keras kala Allen malah mengeratkan genggaman. "Kenapa, sih, sebegitu nya kepadaku?"
Nggak ada alasan personal yang buat Jay kurang suka pada gadis ini. Entah sudah berlalu berapa lama, Jay masih ingat ucapan Allen saat ditanyai tentang perbuatan Eunho yang mengakibatkan [name] cedera.
Allen termasuk korban, yang nggak sengaja terdorong oleh [name]. Tapi saat itu, gadis ini malah membela Eunho dengan tuduhan [name] yang ceroboh.
Jay nggak suka. "Kau sangat menggangu." Allen hanya diam. Menatap mata bocah yang ia sukai itu. Jujur saja, sikap Jay kian hari semakin bangsat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘾𝙝𝙞𝙡𝙙𝙝𝙤𝙤𝙙 !¡ Jay Jo
Fanfic💌 ⤿ ┆Jay jo ingin egois pada waktu, untuk tak cepat berlalu; sebab, ia tak tahu, kedepannya akan sama atau bagaimana. .࣪𖤐‧ Written by; Ailee & lael 𝕎𝕚𝕟𝕕𝕓𝕣𝕚𝕜𝕖𝕣 ©® 𝕁𝕠 𝕐𝕠𝕟𝕘𝕤𝕖𝕠𝕜 · · ───────...