.

906 29 6
                                    

ZAMAN KERAJAAN   

Rasa kesepian yang tidak kunjung berhenti..., hati yang terus menerus merasa hampa..., kepala yang penuh akan harapan yang tidak akan terkabul..., itulah yang dirasakan Neth sebagai pangeran dari tahun seribu sembilan ratus empat puluh (1940)...

Pada zaman tersebut semua orang dituntut untuk percaya pada mitos, terpaksa kerja demi upah yang sangat kecil, bencana kelaparan dimana-mana. Itulah suasana ditahun seribu sembilan ratus empat puluh

Itu semua terjadi karena raja yang tidak bijak dan hanya mementingkan diri sendiri... membuat semua rakyat menderita. Walaupun semua rakyat sudah setuju untuk mengganti raja, usaha mereka
Sia - sia mereka malah dieksekusi satu persatu karena dianggap pengkhianat oleh raja yang egois itu

Sementara itu sang pangeran Neth sama sekali tidak suka dengan ayahnya karena ayahnya hanya memikirkan kesenangan untuk dirinya sendiri. Dari sini kita semua tahu bahwa Neth tidak menggunakan jabatannya untuk kepentingan diri sendiri tapi dia adalah orang yang lebih mementingkan rakyat.

Hari ini Neth Memutuskan Untuk beristirahat di pohon sembari memainkan gitar, sebenarnya dia sangat kecewa akan sifat ayahnya. Tapi suka atau tidak dia harus menerimanya...

"Huh..., Sudah semua lagu aku nyanyiin tapi hari masih pagi aja..., aku bosen..." keluh neth yang sedang bosen.

Saat itu Neth berencana untuk pulang tapi tiba-tiba....

"Brak!-" Sepertinya sesuatu terjatuh dari pohon. Neth langsung melihat ke arah sumber suara, dia sangat terkejut karena yang dia liat bukan buah atau hewan melainkan seseorang

"Awh!-..., kepalaku sakit banget..." Neth hanya bengong melihat orang random itu. Neth memperhatikan dari ujung kepalanya hingga ke ujung kaki tersebut...

"E- ehh..., kamu kenapa ya...?" Tanya orang asing tersebut. Neth mengucek - ucek matanya untuk melihat ini mimpi atau engga

"Kamu pasti time Traveller!" Neth meneriaki orang tersebut dengan nada yang sangat keras. Saking kerasnya orang itu sampai menutup telinganya.

"Hei!-..., jangan teriaklah..., sakit tau kuping aku..." kata orang asing itu sambil menutup telinganya

"E- eh..., maaf ya..." kata neth dengan nada yang merasa bersalah. Neth segera mendekati orang tersebut sambil membantunya berdiri.

"Terimakasih" orang asing itu berterimakasih kepada neth dengan nada yang sangat tulus dan senyuman yang manis.

"Iya, sama-sama" Jawab Neth, sebenarnya neth memiliki banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan. Tapi dia gak ingin suasana makin canggung, hingga akhirnya mereka hanya diem-dieman dan tidak ada yang berani buat bicara duluan hingga hampir lima menit hingga akhirnya orang asing itu mulai berbicara

"Gimana kamu tau kalau aku time traveller?" Orang itu langsung bertanya ke neth dengan raut muka yang sangat bingung

"Oh..., itu..., sebenarnya dua tahun yang lalu  pernah ada orang yang jatuh dari pohon seperti kamu tadi..., dia bercerita kalau dia itu time traveller..." Jawab Neth, walaupun penjelasan Neth tidak jelas tapi orang itu sudah mengerti.

"Lalu dimana time traveller yang kamu ceritain?" Tanya orang asing itu

"Di-... dia dieksekusi..." Jawab neth, muka Neth terlihat sedih karena teringat kembali di waktu temannya dieksekusi

Orang asing itu merasa sangat bersalah, dia ingin meminta maaf sedalam-dalamnya.

"Ma- maaf ya..." kata orang asing itu ke neth.

"Oh.., gapapa kok..., oh iya siapa nama kamu ya?" Neth bertanya ke orang asing itu agar mereka bisa lebih dekat.

"Aku Indo, kalau kamu siapa?" Jawab orang asing Itu.

"Aku Neth, salam kenal ya?" Jawab Neth dengan raut muka bahagia dan senyum manis di wajahnya

Hingga Neth menyadari bahwa Indo memegang sebuah buku yang cukup besar dan tebal.

"Indo.., itu buku apa yang kamu pegang?" Tanya Neth ke Indo.

"Oh.., ini buku kosong tapi nantinya aku mau nulis cerita di buku ini" Jawab Indonesia sembari memperlihatkan buku kosong itu ke Neth.

"Kamu seorang penulis kah?..." Tanya Neth ke indonesia, Indonesia menganggukkan kepalanya yang artinya iya

"Kebetulan banget, kamu suka nulis aku suka baca" ucap neth. Mereka berduapun tertawa kecil

"Hei Neth!, kamu itu pangeran ya?" Tanya Indonesia ke Neth

"Iya, emang kenapa?" Jawab Neth

"Pantes aja..., dari tadi aku lihat pakaian kamu lebih rempong dari pakaian orang lain!, Tapi kok kamu gak pake perhiasan emas sama mahkota?..." ucap Indonesia yang baru sadar akan hal ini. Karena dari tadi Indonesia tidak memperhatikan Neth.

"Sebenarnya ada sih mahkotanya..." jawab neth sambil mengambil mahkota yang dari tadi dia sembunyikan

Neth langsung memakaikan mahkota itu keatas kepala Indonesia dan memberikan kaca ke indonesia.

Indonesiapun langsung mengambil kaca yang diberikan oleh Neth. Dia langsung berkaca menggunakan kaca tersebut

"Wah..., aku ganteng banget ya..." kata Indonesia yang narsis itu.

"Kalau aku jadi kacanya aku bakal mecahin diri sendiri ndo..." kata neth dengan nada mengejeknya.

"Berantem yuk!" Kata Indonesia  Dengan Muka ala emak emak asia lagi marah.

"Hahaha..." Neth Tertawa terbahak-bahak.

"Hmmm... kalau dipikir - pikir kamu aneh ya.." ucap indonesia neth langsung kebingungan apa maksud dari ucapan indonesia tadi.

"Aneh gimana?-..." tanya Neth yang sangat bingung.

"orang-orang di masa depan kalau orang tuanya pejabat atau pengusaha mereka langsung pamer kemana-mana. Bahkan mereka rela mencuri hanya untuk pamer....,tapi-... kamu malah mau menyembunyikan identitasmu-..." jawab indonesia.

"Uhhh-..., pasti orang tua dimasa depan sangat tidak peduli akan penerusnya..." ucap neth

"Maksudnya?... " tanya Indonesia ke neth.

"Indo..., kalau aku disuruh pilih orang tua aku bakal pilih orang tua sederhana..." ucap neth.

"Lah?.., bukannya jadi anak raja itu enak?"  Tanya indo ke neth

"Kata siapa..., dari kecil ayahku udah nyuruh aku buat belajar..., makannya aku gak punya waktu untuk bermain dari masih kecil sampai sekarang..., kalau mau cari teman harus cari teman yang sederajat...." jawab neth.

"Kejem amat neth..."  ucap indonesia.

"Ya gitulah..." jawab neth

"Eh.., indo gimana kalau kita pergi ke taman bunga tulip?" Tanya neth dengan wajah yang kegirangan karena berharap indo menerima ajakannya.

"Boleh deh..., aku juga lagi bosen" jawab indonesia tapi tiba-tiba neth langsung menggenggam tangan indonesia dan langsung berlari ke arah taman bunga tulip. (Alias indo ditarik sama neth)

"Neth! Jangan main tarik!" Teriak Indo tapi Neth tidak mempedulikannya

CeritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang