Part 26

23 7 0
                                    

⚠️FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️
GIVE ME 💙💙💙 IN HERE!!

~HAPPY READING~

Flashback on

Merasa tidak ada yang beres malam ini Daniel langsung ke lantai 2 karena pegawai dan beberapa pengawas berada disana.

Dengan langkah panjangnya Daniel seperti di buru-buru sesuatu. Kemudian ia memasuki ruang cctv yang kemungkinan ada beberapa kejadian yang mereka tidak ketahui dalam waktu dekat tadi.

Pergerakan Daniel sangatlah cekatan seolah olah akan terjadi sesuatu yang menggemparkan, namun jika instingnya benar maka ia...-entahlah kali ini ia bimbang dengan keputusan yang lumayan mendadak itu. Akankah ia menyembunyikannya atau membongkarnya saat ini juga, tetapi ia harus melihatnya sendiri.

"Saya mau lihat cctv arah parkir sama pintu belakang."

"Ada apa ya pak?" Tanya salah satu pengawas cctv yang tengah duduk disana setelah menyeruput kopi panasnya.

Daniel hanya melempar pandangan mengancam lalu mengalihkan pandangannya ke arah depan layar monitor cctv, "saya mau melihat sesuatu yang ingin saya lihat saja." Daniel yakin ada sesuatu yang hendak disembunyikan oleh pengawas tersebut.

Setelah melihat yang ada di cctv tidak ada sesuatu yang terjadi, lalu Daniel memutuskan untuk melihat lebih detail lagi apa yang sedikit mengganjal di matanya itu. Ketika di telisik lagi arah jam yang bergerak cepat mundur itu tiba-tiba bergerak cepat, yang tadinya jam 19.20 sampai 19.30 harusnya ada lalu bergerak cepat ke arah jam 19.31-itu jalan menuju arah pintu belakang-hitungan hanya 11 menit yang menghilang.

Lalu di waktu yang hampir bersamaan, 19.22 hingga 19.27 menghilang, secara cepat berganti 19.28 yang artinya 2 sudut dari cctv sengaja di hilangkan. Daniel yang menyadari hal itu naik darah, lalu ia menarik kerah baju pengawas yang bertugas disana.

"Kenapa dihilangkan, dibayar berapa sama mereka, siapa yang melakukan ini?" Tanyanya dengan nada tinggi, pertanda Daniel marah.

Kemudian pengawas itu dengan takut menggelengkan kepala menolak untuk menjawab, karena Daniel kesal akan responnya, ia memutuskan untuk bertindak sendiri yang akan memancing pelaku mengakui kesalahannya.

"Geledah semua barang dia, ini perintah!" Begitu Daniel menggertak, tiada yang berani melawanannya, titahnya langsung dilaksanakan oleh seorang bodyguardnya yang menungguinya sedari tadi.

Ketika barang pengawas tersebut hendak digeledah, ia memeluk kaki Daniel-ketakutan.

"Tidak tuan, maafkan saya, ampun tuan." Lalu pergerakan Jterhenti dan ia memberikan kode kepada bodyguardnya untuk menghentikan aksinya.

Daniel masih terdiam, melanjutkan apa yang ingin dikatakan oleh salah seorang pengawas cctv tersebut.

"Saya diperintahkan oleh Tuan Bramasta, Tuan." Akhirnya ia mengaku, sedangkan Daniel menoleh kembali pada layar monitor tersebut, lalu menghembuskan napas kasar dan menyugar rambutnya frustasi.

"Jika kau ingin aman sekarang, tunjukkan kepada saya rekaman cctv yang telah dihapus sebelumnya." Titah Daniel, lalu pengawas itu dengan tangan gemetar lalu ia membuka back up trash rekaman cctv yang hilang dalam beberapa menit itu.

Setelah diamati kembali, memang benar Bramasta yang berada di pintu belakang masuk ke sebuah mobil yang terparkir disana, lalu rekaman di salah satu sudut parkir mobil ada yang lebih mengejutkan lagi-Alvino bersama Alya berada disana, mereka naik mobil yang sama.

Daniel termenung dibuatnya, tak habis pikir apa yang mereka perbuat malam ini.

"Beri saya rekaman yang telah dihapus ini." Titah Daniel malam itu, kemudian ia berlalu dari sana dan berkumpul bersama yang lainnya. Ia ingin tau seberapa jauh mereka bertindak diluar perencanaan dan dugaan yang lainnya.

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang