1

17 0 0
                                    

"Ningning? kau masih dirumah?"

Ningning menatap malas pada ponselnya yang sedang menelpon dengan seseorang dalam mode loud speaker. "ya iyalah aku dirumah, emang selama ini aku kemana?"

Suara di seberang sana menghela napas, benar benar seperti lelah dengan sesuatu. "bukannya aku sudah menyuruh mu untuk datang ke acara kencan buta? aku sudah menyusunnya untuk mu"

"Yuqi.. kau tahu aku masih belum mau berkomitmen dan juga kenapa kamu mendengarkan perkataan ibuku, biarkan saja dia mengoceh"

"setidaknya kau punya koneksi dulu, punya relasi dengan orang luar. masalah mau kau jadikan pasangan atau tidak, bisa dipikir nanti"

Diam-diam Ningning mematikan ponselnya, karna dia sudah melewatkan sebuah Livestream dari channel yang dia tunggu. Ningning seorang otaku, lebih seperti penyuka karakter 2D, hal hal yang berbau otome pun dia punya. Sebagai penyuka ikemen, dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan hal itu.

Ningning lanjut menonton Livestream itu dengan wajah senang. tidak peduli kalau kalau yuqi datang ke apartnya untuk menariknya ke acara kencan buta.

saat sedang asyik-asyiknya menonton, ada sebuah cahaya di langit-langit kamarnya. cahayanya sangat silau sekali menyakiti mata, tak lama mata ningning pun terpejam dan gelap begitu saja.

~

Tubuh mungil itu terbaring di sebuah hutan gelap. di sekelilingnya adalah bangunan yang sudah hancur karena di bakar. matanya perlahan terbuka dan mencoba menggerakkan badannya. visual pertama yang dia lihat adalah gelap, karena saat itu memang sudah malam.

NingNing terlonjak. NingNing bertanya-tanya, ada dimana dia? saat melihat ke bawah, dia melihat formasi ajaib dibawah badannya. berwarna merah, sangat mencolok sekali.

NingNing bangun dengan terseok, ternyata kakinya terkilir. mencoba menghampiri gubuk yang sudah hancur itu, sekedar mencari tahu apakah hanya dia saja di sini atau ada orang lain. membuka pintu perlahan dan terlihat sebuah dupa juga banyak sekali perkamen dengan tulisan acak. apakah ini mantra pikir NingNing. di sebelahnya ada seorang pria yang sudah berbaring, saat di dekati ternyata dia sudah tidak bernapas entah karena apa.

"siapa kau?"

NingNing menolah kebelakang dan melihat seorang wanita dengan hanfu berwarna merah hitam, terlihat cantik.

"maaf, tapi aku tidak tahu kenapa aku ada disini. dan dimana ini?"

wanita itu menggeleng dan masuk ke dalam. berjalan perlahan. akhirnya NingNing bisa melihat wajah wanita itu dengan jelas.

"kau bukan berasal dari sini"
"cepat pergi ke asal mu"
"kau hanya akan berakhir mati"

NingNing terkesiap dengan ucapan wanita itu. berbisik dengan nada rendah.

"turun dari bukit ini, lalu cari seseorang yang bernama wei wuxian dan minta tolong padanya untuk mengembalikan mu ke dunia mu"

jantung NingNing berdegup kencang. 'wei wuxian', seperti pernah mendengar namanya.

"kamu pasti tahu dia siapa, karena dia pernah ada di dalam ingatan mu"

Tak lama bayangan wanita itu menghilang seperti kabut. Ningning langsung berlari keluar menuruni bukit. Bagaimanapun juga wanita itu pasti hantu, secantik apapun dia. dengan susah payah Ningning berlari dengan kaki terkilir. saat di kaki bukit, Ningning melihat sekumpulan pria dengan ikat kepalanya dan seorang pria dengan anjingnya yang terus menyalak. Lalu Ningning pingsan kembali.

~

Diluar kamar terdengar berisik, apalagi seorang pria dengan pakaian berwarna ungu dengan panik menyuruh seseorang memanggil seseorang.

Ningning yang terbangun karena suara berisik itu pun dengan perlahan membuka matanya. sedikit perih karena cahaya diluar sangat silau, berbeda dengan saat pertama kali dia bangun yang hanya ada kegelapan saja.

"Nona sudah bangun?" tanya salah satu orang. "cepat panggil Ketua Jiang, nona ini sudah bangun"

'Jiang?'

siapa yang menamai anaknya Jiang? Jarang sekali aku mendengar marga itu. ningning mencoba duduk dan melihat ketubuhnya, sangat kotor dan baju tidurnya masih di pakai.

Pintu geser pun dibuka dan masuklah seorang pria dengan pakaian kebesaran berwarna ungu. dia baru sadar semua orang disini menggunakan seragam warna ungu.

"nona, bagaimana keadaan anda?"

Ningning mengangguk tanda baik baik saja, tapi saat menggerakkan kakinya, kakinya masih sakit ternyata. luka memar di pergelangan.

"kaki ku masih terkilir"

Pria itu mengangguk lalu seorang pria menghampirinya dan berbisik tentang sesuatu.

"suruh wei ying langsung kemari"

Pria itu pun pergi setelah disuruh. "jadi nona siapa namamu?"

'apa aku harus bilang nama asli atau pakai nama samaran?'

Ningning masih bingung, karena orang orang disini berpakaian seperti cosplay, takutnya dia malah di apa-apakan lagi.

"aiya, a-cheng. jangan terlalu kaku begitu. tanya baik baik padanya, lihat dia ketakutan kan"

Pria yang di panggil a-cheng itu pun menatap sinis pada pria yang baru saja masuk. "kau sudah datang, nah periksa lah dia, aku mau menyelidiki dulu soal mayat yang ada di bukit Luanzang"

dia pun pergi bersama dengan semua orang, menyisakan Ningning dan pria yang di panggil wei ying.

"nona, perkenalkan nama ku wei wuxian, kau bisa panggil aku wei ying, kau sepertinya lebih muda dari ku, panggil saja wei gege"

Wei wuxian mendekat kearah Ningning, lalu duduk di sebelah Ningning. "aku tahu kau buka dari sini, aura mu berbeda dengan orang orang, apa kau hantu? atau iblis?"

Ningning menjauhkan diri dari Wei wuxian, terkejut dengan perkataannya. "aku.."

"katakan, aku tak akan memberi tahu siapa siapa, ini rahasia kita berdua"

"kalau boleh tahu, aku dimana?"

Wei wuxian melihat sekeliling dan berjalan menjauh. "kau di Yunmeng, lebih tepatnya Lianhua Wu"

'yunmeng? Lianhua wu?'

Ningning berfikir keras tapi tak menemukan jawabannya, tiba tiba kepalanya berputar.

"jangan terlalu keras berfikir, pelan pelan saja. sekarang istirahat saja, kita lanjutkan percakapan ini nanti"

Wei wuxian keluar dari kamar dan meninggalkan Ningning yang masih berpikir.

~

Wei wuxian berjalan ke arah aula pertemuan. dimana semua orang menunggu jawabannya. perempuan muda di temukan di tanah bekas tempat tinggal Yilling Laozu, apakah dia pengguna kultivasi iblis juga?

"semuanya, perempuan itu bukannya seorang kultivasi iblis, saat aku periksa nadinya tidak ada jindan yang mengalir di bawahnya"

"tapi ada sebuah array disana, bisa jadi dia menggunakan itu untuk melakukan pengorbanan sama seperti yang di lakukan mo xuanyu"

"kita belum tahu dia siapa, tapi yang jelas array itu berbeda dengan array yang pernah di pakai mo xuanyu, akan aku selidiki lagi nanti"

wei wuxian menatap para junior. "bagaimana kalian menemukan nona itu?"

"nona itu dengan terhuyung huyung menuruni bukit dengan kaki pincang, lalu begitu kami sampai dia sudah pingsan di tempat"-Jin Ling

"wajahnya pucat, wajahnya asing dan pakaiannya pun tampak berbeda dengan kita, terlihat seperti bukan dari dunia ini"- Lan sizhui.

wei wuxian mengangguk. "untuk sementara biarkan dia istirahat, kita belum tahu apa yang terjadi dengannya dan juga jangan coba coba untuk masuk ke kamar hanya untuk mencari tahu apa yang sudah terjadi"

para junior membungkuk mengiyakan.

Persembahan iblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang