5

4 0 0
                                    


sesuai prediksi ningning, jiang cheng menyarankan untuk datang ke qinghe nie, meminta penjelasan sang pemimpin sekte. ningning berada di belakang barisan bersama para junior termasuk jin ling, jingyi dan sizhui.

"kalau ternyata ketua sekte nie yang melakukannya, bagaimana?"

"makanya kita kesana untuk mencari tahu dulu, apakah ada pengikutnya yang membelot? bisa saja pengikutnya berusaha untuk memberontak di wilayah qinghe nie untuk menggulingkan kepemimpinan nie huaisang?"

sepanjang perjalanan ningning memikirkan perkataan para junior itu, apa sebenarnya ningning ini percobaan pertama melakukan pemanggilan dunia lain?

tak lama mereka tiba di gerbang utama kota untuk masuk ke wilayah qinghe nie, disana ada nie huaisang dan juga para pejabat. banyak pasang mata yang melihat rombongan tersebut, desas-desus soal pemanggilan dan juga bukit luanzhang menjadi topik hangat di kalangan masyarakat.

"semuanya, selamat datang kembali di qinghe. sudah lama tidak melihat para gege"

tanpa sadar ningning mengobservasi tindakan huaisang, bagaimana pun juga dulu huaisang adalah anak yang penakut dan gampang gugup, tapi semenjak kakak laki-lakinya meninggal sifat huaisang berubah menjadi misterius. "apakah ini gadis yang bernama ningning itu?"

ningning yang merasa di panggil langsung tersenyum dengan manis, setidaknya harus menyembunyikan perasaan janggalnya pada huaisang. ningning membungkuk sopan, bagaimana pun huaisang adalah pemimpin qinghe.

"hari makin sore, lebih baik kita masuk dulu sekalian menunggu makan malam"

~

ningning mendapat kamar disebelah wei wuxian-lan wangji, tadinya wei wuxian ingin sekamar dengan ningning, tapi ningning merinding saat melihat tatapan lan wangji, ya ningning tahu wei wuxian khawatir padanya, tapi dia sudah belajar pertahanan diri dari lan xichen. ningning merebahkan badannya setelah mandi, sebentar lagi makan malam sambil menunggu ningning mencoba mantra baru yang baru saja di tulisnya.

ningning mengeluarkan kertas talisman yang sudah di tulisa mantra, lalu dia lempar ke arah ruang kosong, tak lama keluar cahaya berwarna biru. ternyata itu sebuah array penghalang. hal ini biasa ningning lihat di anime. ningning merasa takjub kalau dirinya yang manusia biasa bisa berubah menjadi penyihir.

saat sedang mengagumi hasil karyanya, ningning dikejutkan dengan ketukan pintu. buru buru ningning mengambil kertas talisman dan membakarnya. sedikit mengulur waktu ningning mengintip siapa yang mengetuk pintu, ternyata wei wuxian.

"senior wei" jujur saja ningning merasa aneh kenapa dia sesenang ini bisa bertemu lagi dengan wei wuxian.

"bagaimana kamarnya? apa kau nyaman?" wei wuxian masuk setelah di persilahkan oleh ningning. "padahal aku ingin sekali sekamar dengan ningning" wei wuxia memeluk ningning dengan erat, ningning yang pendek ini akhirnya tenggelam dalam pelukan wei wuxian.

ningning mencoba melepas pelukan wei wuxian. "senior wei, aku tahu khawatir tapi kau tidak kasihan padaku kalau hanguang-jun melempar bichen padaku? kau harusnya tahu suamimu itu cemburuan parah"

wei wuxian mengibaskan tangannya tanda tak usah khawatir, "aku tinggal buka baju dan dia akan luluh lagi"

ningning menutup telinga mendengar perkataan wei wuxian, sekalipun dia sudah umur legal tapi mendengar hal itu dari pria dewasa yang sudah menikah membuatnya geli.

"aku serius ningning, aku khawatir. kau tak masalahkan tidur sendiri? apa aku harus membuat boneka kertas agar dia menemanimu?"

ningning mengelus tangan wei wuxian, "kalau senior wei percaya padaku, aku yakin tidak ada masalah" 

wei wuxian tersenyum lembut, dia ingat saat ningning masih lah orang linglung yang datang ke dunia ini, sekarang dia sudah seberani ini walaupun kadang wei wuxian memikirkan bagaimana caranya membuat anak ini kembali ke dunianya dan sekarang wei wuxian bertekad untuk mencari dalangnya dan memperbaiki array agar anak ini bisa kembali ke keluarganya. 

"ningning.. weiying saatnya makan malam" itu suara lan wangji, rupanya mereka sudah mengobrol cukup lama sambil menunggu makan malam.

~

wei wuxian dan lan wangji berjalan berdampingan, dibelakang mereka ada ningning yang mengikuti. sekali lagi ningning mengagumi bangunan milik keluarga nie ini, bisa dibilang qinghe termasuk wilayah terkaya kedua setelah lanling jin. tanpa sadar mereka ada di depan pintu aula makan qinghe nie. didalam sudah banyak yang menunggu, ningning pun melipir untuk duduk bersama para junior. makan malam pun dimulai dengan khidmat. 

setelah selesai makan malam, huaisang pun melayani para junior dengan roti manis dan arak untuk para senior. dengan perlahan huaisang pun menghampiri para junior dan ningning. "para junior pasti sudah pernah bertemu dengan ku kan, aku ingin tahu soal ningning"

sebenarnya nie huaisang adalah karakter favorit ningning selain jin zixuan karena parasnya, tapi setelah segala macam tragedi yang terjadi di novel maupun manhua, ningning jadi agak berfikir ulang untuk itu.

"kau pasti merasa kesepian karena kau berada di dunia antah berantah ini, aku mengerti perasaan mu ningning"

ningning agak sedikit menjaga jarak dengan huaisang, tanpa sadar dia menarik jingyi untuk mendekat. sizhui yang menyadari hal tersebut langsung menyela huaisang. "tuan huaisang maaf mengganggu tapi sepertinya ningning masih belum terbiasa dengan orang lain, dia terbiasa dengan gusu lan karena selama ini senior wei tidak mengijinkannya keluar wilayah gusu"

huaisang tersadar akan tindakannya dan pamit untuk bergabung dengan para senior.

"ningning, kau tidak apa-apa?" tanya sizhui khawatir.

ningning tersenyum dan menggeleng tanda tidak apa-apa. "tapi memang, semenjak tragedi chifeng-jun meninggal dan lianfang-jun terlibat didalamnya, sepertinya karakternya berubah menjadi misterius"

sizhui melihat jingyi dan membuat jingyi yang sedang berbicara langsung diam. bagaimana juga mereka ini tamu di qinghe nie, jangan sampai membuat kekacauan.

"kalian kembali lah ke kamar masing masing, ningning masih harus disini untuk membahas masalahnya" ucap lan wangji tiba-tiba.

para junior pun terkejut dan langsung menurut yang dikatakan lan wangji.

"apa sudah mulai untuk membicarakan ku?"

~

semua sudah berkumpul dan duduk di aula rapat. ningning yang duduk sebelah wei wuxian merasakan tekanan dari semua orang. apalagi wei wuxian sepertinya khawatir sampai sampai meremas tangan ningning. ningning menyentuh tangan wei wuxian sebagai tanda kalau dia baik-baik saja. tanpa ningning ketahui, ada satu pejabat yang memperhatikannya dengan intens.

"baik jadi bisa jelaskan ada apa sandu shengshou, zewu-jun, hanguang-jun dan juga yiling laozu datang kemari ramai-ramai?"

sebagai yang paling tua, lan xichen mencoba menjelaskan dengan kepala dingin dan juga perlahan. "begitulah inti permasalahnnya, kami bukannya untuk menuduh mu tapi bukti kalau pria itu adalah seorang nie. dia masih ada di yunmeng, jadi aku harap kamu bisa diajak kerjasama"

nie huaisang terdiam sejenak, memang huaisang pernah mengetahui soal array pemanggil itu tapi orang itu bilang kalau array ini masih belum sempurna. tak lama huaisang dapat laporan kalau kertas array itu menghilang dan sepertinya ada yang mencurinya. huaisang mungkinlah masih anak kecil untuk memimpin wilayah tapi dia sudah cukup pintar untuk melihat siapa pejabat yang mencoba untuk menusuknya dari belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Persembahan iblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang