[Every individual is not alone, everyone have somebody, no one knows for sure who they are until fate decides, It's uncertain whether they are human? or other creatures?
Aiden Crane hanya manusia biasa, itulah yang dia pikirkan]
ᴡᴀʀɴɪɴɢ !!
!!Cerita...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️Turn your volumeupandenjoythesong!⚠️ (g penting sih tapi lagunya enak wkwk)
■ "DONT BE AFRAID, THEWATERWONT BIT YOU"
"Avgré" Wajah Verciòn menegang, senyum sini terbentuk di wajah rupawan merman didepan mereka, mata merman itu setajam mata milik Verciòn, bahkan bentuk fisik mereka serupa, mereka seperti orang yang sama namun dengan kepribadian yang bertolak belakang
Avgré menolehkan pandangannya pada Aiden, lalu memiringkan kepalanya "Istri mu? Cantik sekali, sudah kuduga..dia mirip-" ucapnya dengan nada sinis, namun kata-kata itu terpotong oleh sebuah tombak yang meluncur kearahnya, Avgré hanya memiringkan kepalanya dan menghindari tombaknya, tombak itu mengeluarkan suara keras saat tertancap di antara karang besar di belakangnya "penuh semangat seperti biasa~ aku hanya datang untuk mengucapkan selamat atas pernikahan padamu kawan lama'' Avgré tertawa kecil sedangkan Verciòn menatap tajam kearahnya, dia mendorong Aiden menjauh dengan lembut, seorang merman menangkap tubuhnya dan membawa nya pergi menjauh "Amankan dia di gua, Aiden istriku, tunggu aku di sana" Aiden tidak sempat menjawab ketika merman yang menariknya mulai berenang dengan cepat masuk kedalam gua, Aiden ingin memanggil nama suami nya itu, namun dia tidak bisa mengelukan satu kata pun
"Betapa kejamnya..aku bahkan tidak sempat melihatnya untuk sekilas lagi" Avgré memanggil tombak milik nya, Tombak Avgré memiliki corak yang terkesan lebih liar, batangnya hitam legam dengan ujung runcing bewarna logam, Avgré menggengam tombak itu di tangan kanannya sambil menatap sinis kearah Verciòn. Verciòn memanggil kembali tombaknya yang tertancap di batuan karang, Tombak itu seketika melesat kembali ke tangan Verciòn
"Pergi dari sini, aku tidak ingin ada masalah" Verciòn menatap tajam kearah Avgré, di balas tawa oleh Avgré
"Kenapa? Aku tidak akan menyebabkan masalah" Avgrè berenang mendekat, Verciòn menatap jengah kearahnya, "Tidak akan? Terus ini apa?" Pikirnyal Avgrè berhenti tepat didepan Verciòn, masih dengan senyum miringnya "Mereka hanya mengagumi kekuatanku"ucap nya dengan sombong, Verciòn mengangkat ujung tombak nya kearah batang hidung Avgrè, dengan penuh nada ancaman Verciòn berteriak "Mundur! atau aku akan memotongmu menjadi beberapa bagian" Avgré mengubah senyum nya itu menjadi sebuah wajah dingin "Cobalah kalau bisa"
.
Aiden mencoba mengintip dari mulut gua, penasaran apa yang terjadi setelah dia dengan paksa dikurang dalam gua milik mereka, dia juga mencoba berteriak untuk dikeluarkan, tapi kedua merman yang menjaga mulut gua malah menutup gua tersebut dengan mantra yang membuat nya tidak bisa melihat luar
