☆☆☆
Ethan benar-benar gelisah saat ini. Ia sedang berada di dalam kelas dengan dosen yang sedang menjelaskan materi mata kuliah sastra inggris. Namun Ethan benar-benar tidak bisa menyimak penjelasan dosen tersebut saat ini.
"ughh..." Ethan menggigit bibir bawahnya sambil mencoba membenarkan posisi duduknya.
Ethan mencoba mencari posisi duduk yang nyaman, tapi percuma, itu malah membuat benda kecil yang bergetar di dalam lubangnya semakin masuk ke dalam menekan titik sensitifnya.
vrrrr....
"ouhh god..." Ethan segera merunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah ke dalam lipatan tangannya diatas meja.
Untung saja Ethan mengambil tempat duduk dipaling belakang. Namun Ethan khawatir orang-orang akan mendengar suara getarannya. Karena yang mengambil kelas ini sangat banyak.
vrrrr vrrr...
"nnhh...." Ethan menggesek-gesekkan paha dalamnya, berharap bisa sedikit menghilangnya nyeri pada penisnya yang sudah menegang.
Mata kuliah ini akan berlangsung selama satu jam. Dan baru berjalan selama 25 menit. Ethan terus melirik jam berharap kelas ini segera selesai. Ia bahkan tidak bisa fokus dengan materi kuliah yang dijelaskan.
Ini semua ulah Matthew yang membuat Ethan berada dikondisi sulit di dalam kelas. Matthew menyuruhnya menggunakan egg vibrator selama jam mata kuliahnya berlangsung. Jika Ethan dapat menahannya maka Matthew akan memberikannya reward.
Ya, Ethan memiliki hubungan khusus dengan dosen sastra inggrinya itu. Ceritanya panjang jika membahas tentang bagaimana kisah pertemuan mereka.
Ethan awalnya menolak untuk menggunakan barang laknat itu, namun Matthew memaksa. Ethan terpaksa mengikuti kemauan Matthew, jika tidak Matthew akan merajuk selama beberapa hari.
56 menit kemudian berlalu. Sebelum menutup perkuliahan sang dosen mengingatkan para mahasiswa untuk mengumpulkan tugas bagi yang belum mengumpulkan.
"Benjamin Ethan." panggil sang dosen tiba-tiba yang membuat Ethan kaget dan terpaksa mengangkat kepalanya.
"Y-yes sir?" jawab Ethan gugup. Semua perhatian mahasiswa mendadak mengarah kepadanya saat ini.
shitt!
-batin Ethan panik.Kondisi saat ini membuat Ethan malu. Ia berharap seseorang tidak mencurigai kondisi wajahnya yang memerah dan keringat dingin yang membasahi pelipis dan lehernya.
Ethan takut orang-orang mengatainya cabul jika mengetahui dirinya yang saat ini sedang memakai sex toys saat jam kuliah berlangsung.
Matthew tersenyum tipis, ia sangat puas melihat ekspresi Ethan yang panik.
"Setelah ini datang ke ruangan saya, saya ingin membahas sedikit tentang tugas milik anda. Ada beberapa bagian yang salah." ucap Matthew.
"B-baik sirr.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dominant
Fanfiction"a-ahhh! i-i'm sorry sir... i'm sorry..." ucap Ethan dengan nafas terengah-engah. "what do you say?" ucap Matthew tidak senang dengan ucapan Ethan. "t-thankyou... thankyou sir...." ucap Ethan yang segera mengubah ucapannya. "Good boy."