friendzone

499 45 0
                                    

Kim Dokja, pemuda berkulit pucat itu menyusuri sepinya jalanan di kota Seoul. Sudah hampir tengah malam, tepatnya pukul 11.45. Pertanyaannya, untuk apa Dokja berkeliaran di larut malam begini? Tentu saja, salahkan sahabat sialannya, Yoo Jonghyuk. Tiba-tiba menelponnya, menyuruhnya pergi ke apartemen -entah untuk apa-, mengganggu tidur nyenyaknya saja. Tidak tahukah Jonghyuk?! Dokja lelah setelah seharian penuh banting tulang sana sini. Menjengkelkan.

Sebenarnya Dokja malas, tapi pemuda bermarga Yoo itu memaksa. Yah, apa boleh buat dan beginilah nasibnya. Berakhir berdiri di depan apartemen Jonghyuk.

Huft~

Dokja menarik napas panjang sebelum memutuskan memencet bel apartemen Jonghyuk. Semoga dia masih bisa menahan emosi.

Ting Tong

"Iya sebentar," terdengar sahutan dari dalam. Lalu tak lama kemudian pintu terbuka.

Cklek

Jonghyuk tersenyum hangat seketika, senyum yang jarang diperlihatkannya.

"Kau benar-benar datang rupanya,"

Di depannya berdiri Dokja dengan muka bantal tengah bersedekap dada menahan kesal.

"Apa maumu?" Dokja bertanya jutek. Dia sangat kesal.

Bukannya menjawab pertanyaan Dokja, Jonghyuk justru menyeret sang pemuda memasuki apartemennya, menggiring masuk ke dalam kamarnya.

Dokja yang diperlakukan seperti itu secara tiba-tiba tentu saja terkejut. Apalagi ketika merasakan suhu panas kala lengannya bersentuhan dengan telapak tangan milik Jonghyuk. Apa Jonghyuk sakit?

"Jonghyuk, apa kau sakit?" Dokja bertanya penuh kekhawatiran. Ini terlalu panas tidak wajar.

Jonghyuk tidak menjawab. Dia lebih memilih membaringkan diri di atas kasur empuknya dengan Dokja berada di pelukannya. Dokja menggeliat tidak nyaman. Apa yang mereka lakukan ini salah.

"Jonghyuk-"

"Iya, aku sakit. Aku butuh kau untuk jadi obatku. Jadi diamlah," potong Jonghyuk cepat.

Dokja tidak mengindahkan perkataan Jonghyuk. Dia semakin berontak membuat Jonghyuk kebingungan.

"Kenapa?" tanya Jonghyuk, menatap intens Dokja di sebelahnya. Dokja menghela napas panjang.

"Kita cuma teman, tidak seharusnya seperti ini," ujar Dokja lirih.

Mendengar ucapan Dokja, mendadak hati Jonghyuk perih. Dia tidak suka dengan kalimat yang dilontarkan Dokja barusan meskipun begitulah kenyataannya. Dokja benar, mereka hanya sebatas teman, tidak seharusnya melakukan hal seperti ini, tetapi...

Jonghyuk mencengkram dagu Dokja erat, memaksa si pemuda agar bertatapan dengannya. Dokja tidak berontak, dia membalas tatapan Jonghyuk tak kalah intens. Namun secara tak terduga...

Cup

Jonghyuk mengecup kilat bibir merah milik Dokja. Manis, selalu berhasil menjadi candu baginya.

Dokja mematung. Tidak sekali dua kali Jonghyuk melakukan ini padanya. Namun tetap saja, dia selalu terkejut setelahnya.

"Ya sudah, kenapa tidak kita resmikan? Ayo pacaran denganku," ajakan Jonghyuk begitu gamblang membuat Dokja tercengang.

"Kau gila?! Bagaimana dengan Seolhwa? Fansmu? Lalu pandangan masyarakat sekitar? Mereka pasti akan terkejut kalau kita menjalin hubungan lebih dari teman, terlebih lagi fansmu. Dengan berpacaran sesama jenis, kau bisa menghancurkan karirmu!" Dokja berbicara panjang lebar.

"Aku tidak peduli, yang kuinginkan hanya dirimu," balas Jonghyuk cuek.

Dokja hanya bisa geleng-geleng kepala. Jonghyuk ini, selalu saja seenaknya. Menyebalkan.

"Hah, tapi aku lebih nyaman seperti ini. Aku tidak berani mengambil resiko lebih," Dokja mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.

Wajahnya tenggelam di dada bidang milik Jonghyuk. Jonghyuk langsung mengelus-elus kepala Dokja penuh kasih sayang.

"Aku mengerti, aku akan tetap menunggumu,"

Benar. Jonghyuk akan tetap menunggu selama apapun itu. Karena yang diinginkan dirinya hanyalah Kim Dokja seorang, bukan yang lain.

end

wow kmren dokja yg digantungin sekarang jonghyuk, hahay.

joongdok oneshot collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang