05. Dodam X Hwanbby [B]

856 27 1
                                        

Hari demi hari, minggu demi minggu, serta bulan demi bulan terlewati. Tak terasa sudah waktunya untuk daffa dan yuda menuju jenjang berikutnya. Mereka saat ini sudah memasuki kelas 12 semester 2 yang mana semester tersebut adalah semester tersibuk.

Daffa saat ini sedang berjalan menuju kelas yuda yang mana berada di gedung sebelah. Iya, mereka berbeda jurusan. Daffa IPS sedangkan yuda IPA. Ia berjalan sambil membawakan bekal buatannya sendiri untuk dimakan berdua bersama kekasihnya.

Sesampainya di kelas yuda, ia sama sekali tak melihat sosok kekasihnya itu. Ia pun bertanya pada jendra dan hugo yang kebetulan ada disana.

"Hey jen, go, liat yuda gak?", tanyanya sambil menyapa kedua temannya itu.

Hugo menengok ke arah daffa dan langsung menjawab pertanyaan daffa tadi sambil mengunyah rotinya.

"Ywuda? Gwa gwak lwhat", dengan susah payah hugo menjawab pertanyaan daffa itu.

Jendra yang kesal karena ketidakjelasan hugo itu pun menjelaskannya secara rinci pada daffa.

"Hugo sih emang gak lihat daf, tapi gua lihat. Tadi kalo gak salah dia dipanggil sama Bu Jean buat ngikut dia ke ruang kepsek, tapi gua gak tau buat apa. Lu mau samperin kah?", jelasnya sambil mengomeli hugo.

"Oh? Dipanggil? Ada apa emangnya? Tumben banget?", jujur saja daffa kebingungan. Yuda tidak pernah bertingkah aneh-aneh selama bersekolah disini. Untuk kasus waktu itu.. yang di gazebo juga mereka lakukan saat sekolah sepi. Daffa kebingungan jujur saja.

"Gua juga gatau sih daf dipanggilnya kenapa", balas jendra.

Melihat sosok daffa yang kebingungan seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Jendra menyuruh hugo untuk menemani daffa ke ruangan kepsek, takutnya yuda kenapa-napa.

"Hugo temenin daffa gih sana ke ruangan kepsek, daf mending lu kesana sama hugo dah. Itu bekel buat yuda kan? Titip sini aja biar aman", tawar jendra.

Daffa mengiyakan tawaran itu dan mereka berdua pun berjalan menuju ke ruang kepsek bersama.

*****

Saat ingin membuka pintu ruang guru, daffa terkejut dengan kemunculan sosok yuda yang tiba-tiba muncul dengan membawa kertas berwarna coklat yang ia tak tahu itu apa.

"Hey, kamu disini ternyata", ucap daffa.

Yuda melihat kearah hugo terlebih dahulu untuk memberikan kode. Dan hugo pun mengerti lalu meninggalkan mereka berdua.

"Ikut aku", balas yuda dengan menarik tangan daffa menjauh dari ruang guru menuju ke taman sekolah.

Di taman, yuda tampak menyiapkan kata-kata, terlihat dari gelagatnya yang terlihat panik.

"Sayang, calmdown, aku disini. Kamu mau bicarain apa ke aku? Ada hal buruk kah?", Daffa mendekat ke arah yuda dan menggenggam tangannya guna menenangkannya.

Yuda menarik nafasnya dalam-dalam lalu mengeluarkannya. Ia pun menatap kedua bola mata milik daffa dengan serius.

"Aku dapat beasiswa ke national university of singapore, aku bisa kuliah di luar negeri", begitulah ujarnya.

Daffa yang mendengar hal itu pun terkejut dibuatnya.

"Hah? Yang bener yang?", Ia benar-benar tidak percaya, maksudnya begini, ia tahu kekasihnya itu hebat, benar-benar hebat malah. Namun ia tidak siap berpisah dengan yuda. Ia tidak pernah siap.

"Beneran! Nih kamu lihat aja isi amplop ini", yuda menyodorkan amplop itu dengan antusias. Dan dengan itu daffa pun membukanya perlahan. Ia keluarkan surat yang berada di dalam dan membacanya dengan saksama.

Doyoung HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang