EPS 35 - [FINAL S1]

280 18 0
                                    

some time ago
in survey corps

Di sebuah bangunan survey corps, terlihat seorang pria tinggi nan tampan dengan sorot mata tajamnya, sedang berjalan lurus dengan beban pikiran yang terlihat di kedua matanya. Ia adalah Levi Acherman, ia berjalan menyusuri lorong bangunan yang sepi bak tak berpenghuni itu sendirian.

Namun tak lama, dari balik tubuhnya tampak seorang wanita bersurai red-brown dan seorang pria bersurai blonde, yang tak lain adalah hange dan erwin berdiri tepat di belakang nya.

Tanpa basa - basi, hange berjalan menghampiri dan menepuk bahunya perlahan. Levi sontak terperanjat dengan tepukan itu, lalu memutar tubuhnya dan menatap sayu kedua wajah mereka. " ada apa? " Ucapnya dingin.

Erwin mengejapkan matanya perlahan, lalu dirinya memutuskan untuk membuat suasana mereda dan melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana. Sekarang tersisalah antara Levi acherman dengan Hange zoe. Keduanya saling bertatap mata tanpa berbicara sedikit pun. Suasana seketika hening, dan desiran angin menambah rasa canggung diantara mereka. Sampai akhrinya hange membuka suara. " kau benar akan melakukan itu? " ujarnya cemas. Tanpa ragu, levi menjawab " tentu, apa yang kau cemaskan dari itu? " ujarnya santai.

Hange menundukan pandangannya, mukanya merah padam, dengan deru nafas yang tak beraturan. Tak terasa air mata mulai menitik deras, gadis itu mulai menangis.

" levii... " lirihnya.

" sampai kapan- kau, aku dan erwin- akan seperti ini?.. " timpalnya tergagap.

Pria under cut itu hanya menggantungnya dengan kesunyian, membelakanginya dan mulai berjalan pergi tanpa menghiraukannya sedikit pun. Hange yang menerima perlakuan dingin itu hanya bisa membekap mulutnya. " Levihh.. Aku rindu hangatnya dirimu yang dulu.. " Batinnya sesak.

Di sisi lain, levi terus berjalan sampai dirinya telah tiba pada sebuah taman belakang yang cukup luas nan indah. Di sana juga terdapat pepohonan yang rimbun dan sejuk. Desiran angin juga membelai setiap helaian rambutnya, yang terus saja mengingatkannya pada seorang wanita yang sangat berharga untuknya

Ia duduk dan bersandar di pohon rimbun itu sambil menatap langit lepas. Senyuman wanita itu terus tampak di kepalanya. kenangan indahnya juga kembali terulang sampai dirinya mulai mengingat dua senyuman indah lain dari seorang gadis dan pria kecil yang ia kenal. Fikirannya juga mulai terdengar berbicara.

" aku tidak marah dengan ayah. Karena aku sudah tahu semua hal yang akan terjadi. Aku sudah memperkirakannya, pasti kalian juga telah mengetahui rencana ini matang - matang bukan?.. "























































































" Hange.. "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mother.. Stay Here (Levi x Reader)-FANFIC AOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang