Lima

896 15 0
                                    

Kring
Kring
Kringg

Suara bel istirahat berbunyi, membuat Rion kecewa!. Yah padahal dia masih ingin terus memandang pujaan hatinya!.

Mendengar bel berbunyi, lantas Reza langsung beranjak pergi menuju kantin.

Rion mengikuti nya lalu melihatnya dari kejauhan.

Dorr

Rion menggeplak kepala Elang. Membuat Elang mengaduh.

"Anjir Lo sakit ini, kalau gue jadi bodoh berarti salah Lo!"

"Bukannya Lo emang udah goblok dari sononya? Lagian Lo ngagetin aja njing!!!"

"Iya sekarepmu!" Elang pergi menuju kelasnya.

"Hilih ngambekan" Tidak sadar dirinya juga sama!!.

"Woy?"

"Paan si Lo ganggu orang lagi liatin calon ayang aja!" Rion, dia biarpun terlihat cupu tapi dia ngga ansos oke? Dan dia ekstrovert cuma karena kaca matanya aja yang ya begitulah.

Sultan mengikuti arah pandang salah satu teman kelasnya itu, dia mengusap wajahnya

Hah? Dia tidak salah liat kan, kalau Rion liatin sosok yang sedang makan itu? Masalahnya itu pria, pria woy? Apa Rion belok??

"Eh anjir Lo homo Yon?"

Rion yang mendengarnya langsung menatap tajam Sultan, membuat Sultan lari menjauhi sosok pria yang akan mengamuk itu.

Rion, sosok itu mencari lagi sosok yang sedari tadi dipandanginya, mana pujaan hatinya? Ini gara-gara Sultan sialan, ia jadi kehilangan jejaknya!!. Awas aja nanti ia akan memberikan hadiah yang bagus buat Sultan!.

Rion pun beranjak pergi mulai mencari perawakan sosok pujaan hatinya itu.

Mana sih si Reza! Ah Sultan bajingan!!

Akhirnya Rion beristirahat sejenak di sebuah pohon dekat taman itu.

Matanya terpejam menikmati semilir angin yang menyapu wajah mulusnya.

Sedangkan sesosok pria misterius tengah mengintainya dari kejauhan, sosok itu mulai memegang senapannya dan bersiap membidik Rion.

3....2....1

Dor

Dor

Dor

Rion terbangun, tubuhnya menegang mendengar suara senapan itu. Sedangkan sesosok pria tengah memeluknya dan menggendongnya ala koala. Rion tubuhnya menggigil ketakutan, apalagi saat tembakan-tembakan terus mengarah padanya. Pria misterius yang berusaha menembak Rion sudah pergi entah kemana. Hingga akhirnya Rion pingsan di pelukan sesosok pria yang menjadi pujaan hatinya, siapa lagi jika bukan Reza.

Reza yang menyadari jika sosok pria yang tengah ada di gendongannya itu pingsan membawanya ke UKS.

"Ck menyusahkan!"

"Urus" Setelah mengucapkan kalimat pendek itu Reza beranjak pergi entah kemana, hanya dia, penulis dan Tuhan yang tau.

Anggota pmr yang kebetulan bertugas disana hanya mengumpat dalam diam.

Murid baru aja sok

Anjing untung ganteng

Hih serem

Kira-kira begitulah isi anggota pmr yang kini bertugas.
****
Saat membuka mata, Rion mencium bau obat-obatan. Setelah nyawanya telah terkumpul semua, dia mengernyit, siapa yang membawanya ke tempat yang paling di bencinya ini?

Otaknya berusaha bekerja, dan ingatan terakhir yang dapat Rion ingat adalah, sosok itu, sosok itu!!! Bahkan Rion tidak menyangka!!! Ia, ia sudah digendong oleh mas crushnya!!! Betapa bahagianya dia!!!

Tapi, tapi siapa tadi yang berusaha melenyapkan nya? Dia-dia selama ini tidak memiliki musuh!!. Rion bersumpah dia tidak pernah menyakiti orang lain, justru ia begitu bahagia melihat orang lain bahagia.

"Udah bangun Lo. Lama amat kayak cosplay jadi orang mati Lo." Elang menunjukkan jam yang menunjukkan pukul 3 sore.

"Selama itu?" Padahal Rion dia merasakan ia pingsan hanya sebentar.

"Heem. Btw pulang aja yuk lah. Gue ijin juga lah anterin Lo lagian tinggal setengah jam doang, mending sekalian ngga usah masuk kelas kan?"

Rion mengangguk.

"Tas gue gimana?"

Elang menunjukkan tasnya yang berada tepat di samping brankar tempat Rion.

Akhirnya Rion di anterin pulang Elang, sementara Elang kembali ke sekolah lagi untuk menjemput ayang tercintanya.





Rion Story [Free] [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang