PART-lll

363 24 7
                                    

Ah, are you still reading this story? - Reo
I'm so happy to see you again. Hope you enjoy the author's work - Reo

 Hope you enjoy the author's work - Reo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

°

Minggu yang cerah, sangat cocok untuk lari pagi. Terlihat seorang pemuda berambut putih bukan karena uban sedang memakai sepatunya. Dia berencana untuk berlari di sekitar apartemennya. Setelah selesai memakai sepatu, dia keluar dari apartemennya dan mulai berlari. Nagi memakai earphone pada telinganya. Dia berlari sambil mendengarkan lagu. Kegiatannya pagi ini berjalan dengan lancar.

Namun momen itu tak bertahan lama. Di depannya kini ada Reo yang sedang berlari menghampiri dirinya. Ketika ingin berbalik dan meninggalkan Reo, Nagi dihentikan oleh teriakan pemuda bersurai lavender tersebut.

" UBAN TUNGGU "

Nagi memperhatikan Reo yang mulai mendekatinya dengan wajah yang stay ' lempeng ' . Kini Reo sudah berdiri di hadapan Nagi dengan nafas yang terengah-engah. Dia membungkuk dengan tangan yang bertumpu pada lututnya karena dia merasa lelah berlari menghampiri Nagi. Padahal jarak yang dia tempuh tidak jauh, mungkin hanya 10 meter saja.

" Hosh... tung hosh... tunggu " ucapnya tersenggal. Reo kembali menetralkan detak jantung dan nafasnya. Setelah dirasa sudah membaik dia menegakkan kembali tubuhnya dan menatap lekat wajah Nagi.

Nagi yang di perhatikan seperti itu sedikit salah tingkah dan pipinya sedikit bersemu merah. Hei bagaimana tidak salah tingkah jika yang memperhatikanmu adalah seorang laki-laki manis incaran para dominan di sekolah? walau keliatannya cuek Bebek gini Nagi juga masih punya perasaan ya. Namun Nagi menepis perasaan itu ketika tersadar akan kenyataan bahwa di depannya adalah orang yang selalu mengganggu hari tenangnya. Sudah tiga bulan Nagi menjadi siswa SMA Kunci Biru dan sudah tiga bulan pula harinya yang tenang selalu terganggu oleh pemuda berambut ungu. Dia mendengus kesal dan mengangkat alisnya tanda bahwa ia bertanya.

Reo mengerti apa yang dimaksud oleh Nagi. Dia melepaskan pandangannya dari wajah Nagi dan beralih memandang sepatu yang ia kenakan sekarang. Ia gugup untuk mengungkapkan sesuatu yang ia pendam.

" Nagi g-gue... "

" Hm? "

" G-gue anu... anu... gue... "

" Kenapa anu lo? kejepit resleting celana? " Nagi menjawabnya sangat enteng.

" BUKAN ANJIR NGADI-NGADI LO " pendek sekali sumbu emosi Reo.

" Ya terus apa? makanya yang jelas jangan anu anu mulu "

" G-gue minta maaf sama lo karena gue selalu gangguin lo. Gue sebenernya ngga ada niatan kayak gitu tapi lo itu ngeselin tau ngga jadinya jiwa jail gue keluar gitu aja pas liat lo " Reo menjelaskan dengan bibir yang mengerucut lucu.

" Hm " dehem Nagi sebagai jawaban atas pertanyaan yang Reo lontarkan.

Reo yang dibalas seperti itu tentu saja kesal. Baru saja dia meminta maaf tapi Nagi sudah memancing emosinya lagi.

[ Look at Me ] - Nagi Seishiro x Mikage Reo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang