PART-V

391 29 9
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

°


Reo menyampirkan tasnya pada bahu. Dia sedikit menghela nafasnya. Tak terasa sebulan  lagi ia sudah wisuda. Ia beranjak dari bangkunya menuju bangku Nagi. Disana Nagi sedang tidur dengan santainya. Reo terkekeh. Hidung Nagi ia pencet sehingga sang empu hidung bangun karena tidak bisa bernafas. Wajah Nagi tampak kesal. Terlihat dari alisnya yang menukik tajam serta bibirnya yang mengerucut. Reo tersenyum sembari mengelus lembut rambut Nagi.

" Ayo pulang " ujarnya halus

" Mmm " Nagi bergumam tidak jelas. Ia memasukkan buku dan pena ke dalam tasnya. Ia beranjak dari kursi kemudian berjalan mendahului Reo.

Reo berjalan di belakang Nagi. Badan Nagi lebih besar dan lebih tegap darinya, tapi mental Nagi seperti anak usia lima tahun. Reo tidak keberatan akan hal itu. Dia sangat menyukai sifat Nagi yang seperti ini. Nagi yang selalu manja dengannya. Namun itu semua sudah berubah sejak dua tahun yang lalu saat Nagi sudah resmi menjalin hubungan dengan Bachira. Rasanya Nagi semakin jauh. Tidak ada lagi Nagi yang setiap hari datang kerumahnya kemudian mengacak-acak kamarnya mencari camilan atau hanya sekedar meminta pelukan darinya. Jujur saja, rasa yang Reo pendam selama tiga tahun masihlah melekat pada hatinya. Ia berusaha menghilangkan rasa itu, tapi bukannya menghilang perasaan itu malah semakin besar.

Reo menyamakan langkahnya dengan Nagi. Kepalanya menoleh kepada Nagi yang sedang fokus dengan Handphone-nya. Sesekali Nagi tersenyum ketika dia berbalas pesan dengan Bachira. Ah rasanya Reo iri sekali. Andaikan dia ada di posisi Bachira saat ini. Ia pasti akan sangat senang dan merasa beruntung menjadi orang yang Nagi cintai. Memang benar ekspektasi itu menyenangkan, tapi ingat-!! realita menyedihkan.

" Hari ini kamu ada janji sama Bachira ngga?? " tanya Reo yang dijawab gelengan dari Nagi.

" Nanti malam aku mau ngomong penting sama kamu "

" Hm? ngomong sekarang aja " ponselnya ia masukkan ke dalam saku. Nagi menoleh ke arah Reo.

Reo menggeleng pelan " Ngga, nanti malam aja "

" Yaudah "

Perjalanan mereka berdua kembali dilanda keheningan. Baik Nagi ataupun Reo tidak ada yang ingin membuka suara. Mereka terlarut dengan pikiran masing-masing. Hingga tak membutuhkan waktu yang lama akhirnya Reo sampai di depan pagar rumahnya.

" Makasih udah nganter aku sampe rumah ya. Mau mampir dulu atau langsung pulang? " tanya Reo kepada Nagi.

" Langsung aja "

" Yaudah, hati-hati ya "

" Hmm " Nagi berdehem kemudian melanjutkan langkah kakinya meninggalkan kediaman Reo.

Reo melihat punggung Nagi yang mulai menjauh. Bibir bawahnya ia gigit. Tangan Reo mengepal mencoba untuk menghilangkan rasa gugupnya. Siluet Nagi hilang di perempatan jalan. Reo masuk ke dalam rumahnya.

[ Look at Me ] - Nagi Seishiro x Mikage Reo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang