Phuwin menjeling Pond yang hanya tersenyum memandangnya.
" Apa pandang-pandang ?! " marah Phuwin dan mendengus marah. Tisu di tangan digosokkan dengan kasar di atas meja solek miliknya.
" Marah ? " tanya Pond dan memeluk Phuwin dari belakang. Tengkuk Phuwin dikucup lembut.
" Eh ! Tak lah, suka ! " jawap Phuwin, sarkastik. Dia memutarkan kedua biji matanya dan kembali fokus membersihkan meja solek nya.
" Kenapa lakukannya di atas meja solek saya ? Tengok, kena bersihkan. Kan boleh je kat katil " bebel Phuwin sendirian tetapi dapat didengari oleh Pond yang masih memeluk Phuwin daripada belakang.
" Katil jauh sangat " balas Pond dengan selamba. Dia menggosok-gosok perut kempis Phuwin dengan lembut.
" Jauh kepala kau ! " Phuwin berkata kasar dan menjeling Pond yang meletakkan dagu di bahunya.
" Jangan lah marah. Okay ? Saya minta maaf " ucap Pond lembut di telinga Phuwin.
Phuwin mencampakkan tisu di atas meja solek yang sudah bersih dan melipatkan kedua tangannya di dada. Wajahnya masam. Dia memandang cermin yang memantulkan dirinya yang dipeluk oleh Pond.
" Sorry " ucap Pond bila maaf nya tidak dibalas.
" Sorry, sorry.. Naik lori lah sana ! " Phuwin mengumpulkan gumpalan-gumpalan tisu yang digunakan tadi untuk membersihkan meja solek menjadi satu kumpulan.
" Phuwin sayang.. " panggil Pond.
" Hmm ? " gumam Phuwin dan menoleh ke belakang dan serentak itu, satu kucupan hinggap di pipinya.
Phuwin berdecit manakala Pond hanya senyum sahaja.
" Macam mana saya nak ke universiti nanti ? " tanya Phuwin, melihat lehernya yang mempunyai banyak gigitan kemerahan dan hickey.
Pond diam, " Buat sementara waktu ni, jangan pergi ke universiti "
Phuwin menghela nafas, " Senang je awak cakap kan ? "
Pond mengucup lembut bahu Phuwin, " Maaf "
Phuwin senyum dan menepuk-nepuk lembut pipi Pond, " It's okay " ucap Phuwin dan dia memberikan peck kiss di bibir tebal Pond.
Phuwin menolak tangan Pond yang melingkar di perutnya tetapi Pond semakin memperkemaskan pelukan.
" Saya nak buang tisu-tisu ni lah " Phuwin menunjuk kumpulan tisu-tisu yang sudah kotor kerana membersihkan meja solek nya tadi.
" Nak pulang hari ini ? " tanya Pond sambil mengangkat keningnya.
Phuwin diam, " Hmmmm.. Okay, boleh ! " Phuwin senyum dan menganggukkan kepalanya.
" Okay " Pond mengucup pipi Phuwin dan melepaskan Phuwin dari pelukannya.
Phuwin terus mengangkat semua tisu-tisu tersebut dan membuang nya di tong sampah yang berada di dalam bilik mandi.
Pond dan Phuwin masuk ke dalam kondominum mereka. Hampir dua minggu mereka tidak pulang.
Pond terus baring di atas katil sambil menutup mata. Dia melepaskan nafas. Penat memandu pulang ke kondominum.
Phuwin melihat jam. Pukul 10 pagi.
" Awak tak kerja ke hari ini ? " tanya Phuwin, membuka baju yang dia pakai.
" Hmmm.. Kerja. Saya masuk lepas lunch nanti " beritahu Pond dengan mata masih tertutup.
" Ohh.. Awak nak makan lunch apa ? " tanya Phuwin dan mengambil tuala yang tergantung. Dia mahu bersihkan badannya. Cuaca panas membuatkan badannya cepat berpeluh dan melekit membuatkan dia tidak nyaman.
YOU ARE READING
Strawberry and Cigarettes ( S2 )
RomanceAda seseorang memerhatikannya membuatkan dia hidup di dalam ketakutan dan berhati-hati bersama pasangannya yang melindunginya