(18)

157 32 8
                                    

"Pergi!!!"
Bentak nyonya Baek, ibunya Yeonsik, menatap tajam Yuna, Jungkook dan Yerin yang berdiri di hadapannya.

"Pagi-pagi buta teman-teman Yeonsik sudah datang memohon-mohon, siang hari kalian datang bersama teman-teman kalian yang lain, dan sekarang kalian datang lagi?!! Masih tidak menyerah juga?!!"

Yuna menghela nafas, tidak tahu lagi harus bagaimana membujuk nyonya Baek, bahkan meskipun nyonya Baek memberi izin belum tentu ia bersedia meninggalkan Yuna, Jungkook dan Yerin menjenguk Yeonsik tanpa pengawasan.

"Jangan berani-berani datang lagi!! Sudah bagus saya tidak melaporkan masalah ini ke-kepolisian, kalian justru malah terus menganggu saya!! Ini peringatan terakhir, saya tidak ingin melihat wajah kalian lagi!! Pergi!!!" Ancam nyonya Baek, dengan tatapan berapi-api.

Yuna mendekat ingin meraih tangan nyonya Baek,

Bruk!!
Nyonya Baek langsung menutup keras pintu kamar rawat Yeonsik.

Yuna terlonjak kaget, melangkah mundur sambil menatap sendu empat cahaya api biru kecil yang melayang di depan pintu kamar rawat Yeonsik, Yuna jadi membayangkan seperti apa wujud iblis Dagd, iblis ke-empat penjaga batu Anadi yang saat ini pasti sedang menjaga tubuh Yeonsik.

Yuna menunduk lesu, menghela nafas menahan air matanya, ia sudah sangat khawatir, sepanjang hari ini ia tidak melihat roh Yeonsik di manapun, Yuna jadi tidak bisa menghitung berapa banyak waktu yang tersisa untuk mereka.

"Kita tidak bisa menunggu sampai ibunya Yeonsik berubah pikiran, sudah jelas dia tidak akan mengizinkan siapapun menjenguk Yeonsik, membujuknya hanya akan membuang-buang waktu." Ucap Jungkook serius,

Yerin melirik Jungkook, mengangguk setuju.

"Apa ada cara lain yang sedang kamu pikirkan, Yuna?" Tanya Yerin, bersedekap dada menatap Yuna penasaran.

"Jangan memendamnya sendirian, kamu juga harus melibatkan kita." Ucap Jungkook serius,

Yuna menggeleng lemah, kepalanya tidak menemukan ide lain, Yuna diselimuti kekhawatiran.

"Aku tidak menemukan ide lain tapi kita harus cepat menolong Yeonsik, aku tidak tahu berapa banyak sisa waktu yang kita miliki." Jawab Yuna lesu,

"Maksudnya?" Tanya Jungkook dan Yerin bersamaan, memancing penjelasan Yuna.

Selain menolong Yeonsik, Jungkook dan Yerin juga diwajibkan mencari tahu semua informasi yang Yuna ketahui.

Yuna menghela nafas, mengangkat kepala menatap Jungkook dan Yerin bergantian.

"Penjelasannya panjang, akan aku jelaskan setelah kita selesai menolong Yeonsik, yang terpenting kita harus membangunkan Yeonsik malam ini, aku tidak bisa tenang jika harus menunggu sampai besok." Jawab Yuna serius,

"Apa kalian punya cara lain untuk bisa masuk ke kamar Yeonsik?" Tanya Yuna,

Jungkook dan Yerin saling tatap sebentar, lalu kembali menatap Yuna.

"Ada satu cara, kak Hobi." Jawab Yerin,

"Uhh?" Yuna kebingungan,

"Tapi kamu harus berjanji akan menceritakan semua yang kamu ketahui." Tuntut Yerin,

Yuna mengangguk cepat, yang terpenting saat ini adalah menolong Yeonsik, lagipula Yuna memang berencana akan menceritakan semuanya nanti.

"Kalau begitu, ayo kita temui kak Hobi!" Ajak Yerin langsung melangkah pergi,

Yuna menatap Jungkook sebentar, masih sedikit bingung, tapi kemudian segera melangkah menyusul Yerin.

Jungkook menunduk menghela nafas, sedikit merasa bersalah, ia dan Yerin memanfaatkan keadaan untuk membuat Yuna terikat janji dengan mereka tapi pada akhirnya Jungkook juga tidak punya pilihan lain selain mengikuti rencana Yerin.

Blue Light (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang