Adhavaryu Ganesa Arunggayana seorang musikalis terkenal dengan panggilan adhav, yang mengalami keterpurukan akibat kecelakaan yang menimpanya sehingga ia tidak bisa melanjutkan bidangnya di dunia musik yang sangat ia cintai.
"hiks, kenapa!? kenapa h...
PERINGATAN: Cerita ini mengandung typo yang bertebaran‼️
◇◇◇
Adhavaryu Ganesa Arunggayana biasa dipanggil dengan nama Adhav, adhav adalah seorang musisi yang kini terkenal dengan sebutan suara tuhan dikarenakan musik-musik yang ia ciptakan dan nyanyikan sangat menyentuh hingga kalbu dan menenangkan jiwa, membuat orang-orang yang mendengar musiknya kecanduan seperti memakai narkoba.
Kini usia Adhav telah mencapai usia 25 tahun dan mengalami puncak kejayaanya sayangnya peristiwa itu muncul, sebuah tragedi kecelakaan yang membuat hidup Adhav berubah total dan menyebabkan tangannya tidak bisa memainkan semua alat musik yang biasa ia mainkan, suaranya yang dulu merdu kini pupus dan hanya tersisa suara kecil seperti tikus yang mencicit di selokan.
hiks, kenapa!? kenapa harus aku yang mengalami ini semua!?"
"apakau tidak puas dengan mengambil kebahagiaan kecilku dulu? dan sekarang kau juga mengambil duniaku yang sudah susah payah ku dapatkan? hiks hiks" keluh adhav didepan sebuah piano yang merasa tidak adil pada tuhan
"ADHAV!!!" teriak dua orang sambil mendobrak pintu kamar VVIP rumah sakit itu
dua orang itu adalah teman semasa kecil Adhav dari SMP yang kini telah menjadi menajer pribadi Adhav yang bernama evy dan CEO perusahaan besar yang bernama vernan yang mana mereka adalah teman yang sangat-sangat mencintai Adhav seperti adik mereka sendiri
Mereka kemudian langsung memeluk Adhav yang kini tengah menangis di depan sebuah piano yang tidak bisa ia, mainkan, tangisan Adhav pecah lagi di dalam pelukan kedua sahabatnya itu, meski tidak bersuara tetapi itu sangat menyakitkan ○ ○ ○ Sebulan telah berlalu kondisi mental Adhavaryu kini memburuk, ia tidak bisa menahan rasa kecewanya terhadap tuhan yang ia percayai
Kini Adhav berada di atap rumah sakit, ia lelah dengan semua permasalahan hidup yang menimpanya, yang mana ia selalu dilecehkan secara fisik oleh kedua oeang tuanya dan kini saat ia berhasil bahagia tuhan malah mengambil kebahagiaan itu darinya
Kini Adhav memutuskan bebas dari belenggu takdir kehidupan yang ia terima, ia hanya meninggalkan secarik kertas masing-masing untuk dua sahabatnya yang akan ia tinggalkan
Senyuman Adhav merekah dan Adhav terjun bebas dengan senyuman indahnya untuk terakhir kali
Kedua sahabat Adhav terkejut saat turun dari mobil dan melihat Adhav terjun bebas dari atap rumah sakit, sedih, marah, merasa bersalah, dan kecewa semua nya menjadi satu itulah yang dirasakan mereka berdua ○ ○ ○
kini Adhav merasa tenang di tempat yang sunyi dan hangat, ia melihat sesosok putih menghampirinya dan menangis, Adhav hanya bisa memegang wajah sosok itu dan tersenyum tabah
maafkan aku wahai anakku, sungguh malangnya dirimu dikarenakan benang takdir yang begitu kusut dari dirimu' suara lirih yang lembut sehingga begitu indah di dengar
'kuharap kamu bisa bahagia dikehidupan yang kuberi ini, maaf kan aku anakku~' setelah sesosok putih itu mencium dahi Adhav yang tengah tersenyum kemudian semuanya terasa menyilaukan, tempat hangat yang tadi ia tempati seakan hanya mimpi untuk roh Adhav
'HAH SIAL INI DIMANA!?'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nama : Evyana Rosellia (menajer pribadi Adhav semasa aktif nya) Umur : 25 th Tinggi : 175 cm Suka : sisi manis Adhav Tidak suka : hal-hal yang menyakitkan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nama : Alvaro Vernan Cahyadi (CEO) Umur : 26 th Tinggi : 191 cm Suka : jahilin Adhav, Evy Tidak suka : hal yang membuat orang-orang tersayangnya sedih
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nama : Adhavaryu Ganesa Arunggayana (musisi) Umur : 25 th Tinggi : 185 cm Suka : musik, evy, Vernan Tidak suka : orang tuanya, masalalunya
