°maaf°

829 73 1
                                    

PERINGATAN:
Cerita ini mengandung typo yang bertebaran‼️

◇◇◇

POV AULIAN:

"Hiks k kenapa aku tidak bisa mengingatnya? ugh ug ayo ingat bodoh anak bodoh ayo ingat!!!" saat aku memukul kepalaku sendiri luna datang menghentikan ku ia memelukku sangat dalam hingga tangisan ku pecah "tuan muda kecil sudah ada saya disini, cup cup cup" ucap luna padaku yang masih menangis dalam pelukannya, napas ku yang tersenggal senggal dan jantung ku yang tiba tiba sakit, aku tahu tubuh ini memang lemah sedari kecil akan tetapi ini pertama kalinya kepala dan jantungku sakit seperti tercabik cabik

" hiks lunaaa sakitt hiks hiks lunaa di disini aakit di sini ugaa hiks lunaaa mau papaaaaa hiks hah hah kis hah unaa papaa una pa pa ma na hah hah " kini aku tidak bisak bertahan entah kenapa mata ku terasa berat dan napas ku yang menggebu gebu seperti ini, saat aku berusaha mengingat cerita ini aku juga pernah merasakan hal yang sama akan tetapi itu tidak separah ini, sebenarnya kenapa?, aku harus segera menulis semua cerita ini dengan cepat sehingga aku tidak akan kehilangan dan melupakannya

kini luna pergi ke ruangan claude dan aku berusaha meraih buku kosong dan menulis semua cerita nya dengan lengkap, meski ada beberapa bagian yang telah hilang dan tanpa disadari tubuhku terasa lemas dan aku terjatuh pingsan dan menghantam lantai

"LI!!??"  ah suara papa, aku merindukannya

POV AULIAN END:

kini claude tengah diambang kecemasan dikarenakan sang putra kini tengah terjatuh sakit, tidak ada dokter, penyihir ataupun pendeta yang mampu membantunya, kini lin berada di titik yang mana kita sebut dengan koma

satu istana geger mendengar kabar tersebut kini rombongan kekaisaran emeralde telah kembali mereka tidak tahu keaadaan yang tengah menggemparkan keluarga obelia itu mereka bergegas pergi dikarenakan ada hal yang sangat mendesak dan membutuh kan pemimpin mereka

dalam hati aqua ia sangat ingin mengucapkan selamat jalan pada Lin akan tetapi ia tidak bisa dikarenakan ia harus menjadi pangeran mahkota yang sempurna seperti sang ayah, jadi ia tidak boleh memperlihatkan kelemahannya kepada siapapun, meskipun didepan lin itu menjadi salah satu pengecualian karena ia akan berjanji menjadi dirinya sendiri ketika hanya ada mereka bersama

lin kini tengah membuka matanya akan tetapi ini bukan tempat tinggalnya, tempat ini serba putih , dan tiba" lin bertemu dengan sesosok makhluk cantik ia memandang lin menatapnya sendu "maafkan aku anakku, dikehidupan ini kamu juga menderita, hiks" entah lin merasa hatinya tengah tercabik-cabik ia kini tengah mengusap pipi makhluk cantik tersebut, kini lin bertanya "kenapa cerita itu tidak bisa kuingat?" makhluk tersebut yang merupakan salah satu dewa menatap lin dan menjawabnya "karena jika kau mengingatnya maka kamu akan mengganggu aliran waktu masa depan, dan itu semua adalah hal yang tabu, kamu tidak boleh melakukannya karena itu kamu mendapat karma saat kamu mencoba mengingat ingat bagaimana alur cerita itu" lin yang mendengarnyapun merasa kaget dan paham akan arti semua itu, ia hanya mengangguk dan meminta maaf pada makhluk cantik tersebut yang disebut sebagai dewi

Kini dewi itu pun memeluk Lin dan selalu mengucapkan kata maaf "maafkan aku anakku, maaf kan aku, hiks maaf maaf maaf..." lin yg merasa hatinya seperti ditusuk tusuk dan tidak ingin sang dewi memintaa maaf padanya hanya berkata sambil memeluk sang dewi "noo, no no no ini bukan salah mu, maaf kan aku yg membuat mu bersedih, ini bukan salah mu" entah kenapa lin merasa ia sangat menyayangi nya

Kembali kemasa dimana tubuh lin terkulai lemas tak berdaya Claude dengan cemas terus berada di samping lin dan memegang sebelah tangan lin berharap sang putra tercintanya bangun dari tidur nya yang kini lin sudah tertidur selama seminggu penuh, Lin yg tersadar kini memanggil papa nya dengan suara serak "pa..pa...?" Claude yang saat itu sedang mengerjakan dokumen dokumen negara di ruangan yang sama dengan lin kini terlonjak kaget dan segera berteriak memanggil tabib "TABIBBBB!!!" Ia kini langsung menuju lin dan memberikannya segelas air minum untuk meredakan tenggorokan kering lin " Lin gapapa sayang papa disini, papa gakan kemana mana, papa akan selalu berada di samping Lin " ucap Claude panik sambil memeluk sang putra kecilnya itu

kini setelah kejadian beberapa hari yang lalu lin sudah merasa lebih baik , meski akhir akhir ini sikap Claude menjadi lebih over protektif dari yang sebelum sebelumnya, yahh meski dari dulu Claude memang sudah overprotektif kepada lin dan Athanasia yang kini sudah kembali ceria dikarenakan lin yang sudah sadar dan sehat kembali terus menceritakan apa yang terjadi selama lin pingsan, seperti anjing putih yang tiba tiba datang dan lain sebagainya

Lin yang kini tengah sendirian ia mengambil buku yang sempat ia tulis akan tetapi beberapa bagian dari kertas itu ada yang menghilang, entah siapa yang mengambilnya atau ini memang disengaja oleh para dewa agar Lin tidak bisa mengubah alur ceritanya.

I was suddenly reborn into the son of a tyrantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang